Minta Putin Akhiri Pemblokiran Instagram dan Facebook, Pejabat Rusia Dipecat

Rabu, 02 November 2022 - 07:35 WIB
loading...
Minta Putin Akhiri Pemblokiran Instagram dan Facebook, Pejabat Rusia Dipecat
Seorang pejabat Rusia telah dipecat setelah meminta Presiden Vladimir Putin untuk mengakhiri larangan mengakses di Instagram dan Facebook. Foto/rferl/Reuters
A A A
MOSKOW - Seorang pejabat Rusia telah dipecat setelah meminta Presiden Vladimir Putin untuk mengakhiri larangan mengakses di Instagram dan Facebook. Valeriya Rytvina, pendiri Dewan Blogger di bawah Dewan Federasi Rusia, dipecat setelah meminta Putin untuk mempertimbangkan kembali keputusan memblokir Instagram dan Facebook.

Kabar ini pertama kali diungkapkan laman berita Rusia Vedomosti dengan mengutip surat yang dikirim Dewan Blogger ke Putin. Para penulis mengatakan Rusia kehilangan tempat setiap hari dalam perang informasi sejak dimulainya operasi militer khusus di Ukraina.

“Rusia telah kehilangan saluran yang efektif untuk membentuk citra positif negara. Pengguna Rusia telah kehilangan kesempatan untuk membuat konten yang bertujuan membela kepentingan negara,” keterangan Dewan dikutip SINDOnews dari laman newsweek, Rabu (2/11/2022).



Facebook dan Instagram dilarang di Rusia pada bulan Maret setelah pengadilan melabeli perusahaan induk Meta sebagai "ekstremis". Putin juga mengambil tindakan keras terhadap outlet berita independen dan perusahaan media sosial Barat.

Dewan Federasi sejak itu mengeluarkan pernyataan di saluran Telegramnya yang menyangkal keberadaan Dewan Blogger. “Inisiatif Rytvina bukanlah posisi resmi Dewan Federasi, komite, atau badan lain yang melekat pada kamar itu,” kata pernyataan itu.

"Karena fakta bahwa Valeriya Rytvina berulang kali melanggar aturan bagian dan membuat pernyataan atas nama organisasi yang tidak ada di bawah Dewan Federasi, diputuskan untuk mengeluarkannya dari panel ahli," kata Dewan Federasi.



Rusia menindak Meta pada bulan Maret setelah Instagram mengizinkan posting yang mendesak kekerasan terhadap Putin dan pasukan pemimpin Rusia yang dikerahkan ke Ukraina pada 24 Februari. Facebook dilarang karena membatasi akses ke media Rusia.

Presiden urusan global Meta Nick Clegg mengatakan pada saat itu perusahaan mempersempit fokus untuk memperjelas secara eksplisit dalam pedoman bahwa itu tidak pernah ditafsirkan sebagai memaafkan kekerasan terhadap Rusia secara umum.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1883 seconds (0.1#10.140)