Ternyata Ini Fungsi Teknologi Optical Image Stabilization di Kamera Smartphone
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tren fotografi di smartphone semakin bagus tidak hanya karena chipset lebih canggih, sensor semakin besar, serta kemampuan AI yang semakin adaptif. Namun juga teknologi penstabil gambar yang disebut Optical Image Stabilization (OIS) .
“Anak muda sekarang lebih penuntut soal kamera. Sebab, mereka perlu memamerkan kreasi di media sosial,” beber ujar Andi Renreng, Head of Marketing POCO Indonesia .
Karena itu, Andi menyebutkan, teknologi OIS sangat penting bagi anak muda untuk membuat konten yang keren. Andi mencontohkan POCO F4 yang menggunakan chipset kelas flagship Snapdragon 870 yang sudah memakai teknologi OIS.
POCO F4 dilengkapi triple camera 64MP OIS. Antara lain 64MP main camera, 8MP ultra-wide camera, 2MP macro camera, serta 20MP kamera depan.
Apa sebenarnya teknologi OIS?
Optical Image Stabilization di smartphone adalah teknologi yang digunakan pada smartphone dan kamera yang membantu menstabilkan komponen pengambilan foto dari ponsel.
Hal ini untuk meminimalkan atau meniadakan “goyangan” pada gambar sehingga hasil bidikan jadi lebih tajam. Bahkan saat pengambilan gambar langsung dengan tangan.
Apa kegunaan teknologi OIS?
Andi menyebut, teknologi OIS sangat membantu saat pengambilan foto di malam hari atau skenario cahaya redup. Teknologi ini membuat kamera di smartphone stabil lebih lama. Sehingga dapat mengambil lebih banyak cahaya dalam pengaturan lebih gelap, menghasilkan foto lebih cerah, dan lebih menyenangkan saat dipadukan dengan tripod atau perangkat stabilisasi lainnya.
”Namun, OIS hanya membantu menstabilkan dalam kondisi kamera yang sedikit bergerak, bukan subjek yang bergerak, bahkan berpindah cepat. Jadi, OIS tidak akan membantu mengambil gambar benda bergerak, misalnya orang yang sedang berlari atau hewan peliharaan yang bergerak,” ungkapnya.
Bagaimana cara kerja OIS?
OIS bekerja dengan menggunakan mekanisme sensor, magnet elektro, dan rotor yang kompleks tetapi ringkas. Komponen-komponen ini membantu menggerakkan sensor, yang biasanya ditambatkan ke bagian lain ponsel menggunakan struktur kecil seperti pegas, yang memungkinkannya bergerak hingga tingkat tertentu.
Ketika tangan bergetar saat mengambil gambar sehingga smartphone bergerak, sensor dalam mekanisme OIS dengan cepat merasakan arah gerakan tersebut terjadi dan mengirim sinyal ke elektromagnet yang sekarang dapat menggerakkan sensor sesuai keinginan.
Saat kamera bergetar bergerak ke satu arah, baik secara horizontal maupun vertikal, elektromagnet mendorong sensor ke arah yang berlawanan untuk mengimbanginya. Hal ini memungkinkan sensor dan gambar untuk tetap relatif bebas gerak sampai batas tertentu satu sama lainnya.
Hanya saja, mekanisme ini berfungsi untuk gerakan kecil, jadi kamera OIS tidak akan banyak membantu menstabilkan gambar jika tangan Anda bergerak dengan cepat.
”Meski teknologi ini membantu menstabilkan foto, memberikan bidikan lebih bersih, masih masih memerlukan lengan yang tidak bergerak untuk memaksimalkan kamera di smartphone yang berkemampuan OIS,”ujarAndi.
“Anak muda sekarang lebih penuntut soal kamera. Sebab, mereka perlu memamerkan kreasi di media sosial,” beber ujar Andi Renreng, Head of Marketing POCO Indonesia .
Karena itu, Andi menyebutkan, teknologi OIS sangat penting bagi anak muda untuk membuat konten yang keren. Andi mencontohkan POCO F4 yang menggunakan chipset kelas flagship Snapdragon 870 yang sudah memakai teknologi OIS.
POCO F4 dilengkapi triple camera 64MP OIS. Antara lain 64MP main camera, 8MP ultra-wide camera, 2MP macro camera, serta 20MP kamera depan.
Apa sebenarnya teknologi OIS?
Optical Image Stabilization di smartphone adalah teknologi yang digunakan pada smartphone dan kamera yang membantu menstabilkan komponen pengambilan foto dari ponsel.
Hal ini untuk meminimalkan atau meniadakan “goyangan” pada gambar sehingga hasil bidikan jadi lebih tajam. Bahkan saat pengambilan gambar langsung dengan tangan.
Apa kegunaan teknologi OIS?
Andi menyebut, teknologi OIS sangat membantu saat pengambilan foto di malam hari atau skenario cahaya redup. Teknologi ini membuat kamera di smartphone stabil lebih lama. Sehingga dapat mengambil lebih banyak cahaya dalam pengaturan lebih gelap, menghasilkan foto lebih cerah, dan lebih menyenangkan saat dipadukan dengan tripod atau perangkat stabilisasi lainnya.
”Namun, OIS hanya membantu menstabilkan dalam kondisi kamera yang sedikit bergerak, bukan subjek yang bergerak, bahkan berpindah cepat. Jadi, OIS tidak akan membantu mengambil gambar benda bergerak, misalnya orang yang sedang berlari atau hewan peliharaan yang bergerak,” ungkapnya.
Bagaimana cara kerja OIS?
OIS bekerja dengan menggunakan mekanisme sensor, magnet elektro, dan rotor yang kompleks tetapi ringkas. Komponen-komponen ini membantu menggerakkan sensor, yang biasanya ditambatkan ke bagian lain ponsel menggunakan struktur kecil seperti pegas, yang memungkinkannya bergerak hingga tingkat tertentu.
Ketika tangan bergetar saat mengambil gambar sehingga smartphone bergerak, sensor dalam mekanisme OIS dengan cepat merasakan arah gerakan tersebut terjadi dan mengirim sinyal ke elektromagnet yang sekarang dapat menggerakkan sensor sesuai keinginan.
Saat kamera bergetar bergerak ke satu arah, baik secara horizontal maupun vertikal, elektromagnet mendorong sensor ke arah yang berlawanan untuk mengimbanginya. Hal ini memungkinkan sensor dan gambar untuk tetap relatif bebas gerak sampai batas tertentu satu sama lainnya.
Hanya saja, mekanisme ini berfungsi untuk gerakan kecil, jadi kamera OIS tidak akan banyak membantu menstabilkan gambar jika tangan Anda bergerak dengan cepat.
”Meski teknologi ini membantu menstabilkan foto, memberikan bidikan lebih bersih, masih masih memerlukan lengan yang tidak bergerak untuk memaksimalkan kamera di smartphone yang berkemampuan OIS,”ujarAndi.
(dan)