Instagram Mulai Memverifikasi Usia Pengguna dengan Video Selfie

MENLO PARK - Instagram mulai memverifikasi usia pengguna berusia 18 tahun atau lebih di India dan Brasil melalui unggahan ID atau video selfie. Instagram juga segera meluncurkan fitur ini di Inggris dan Uni Eropa pada akhir tahun.

Pengguna yang memverifikasi melalui video akan memiliki rekaman yang dianalisis oleh startup Yoti yang berbasis di Inggris. Yoti ini menyediakan teknologi estimasi usia menggunakan AI untuk berbagai perusahaan teknologi.

Langkah ini mengikuti program serupa di Amerika Serikat (AS) awal tahun ini. Memverifikasi usia pengguna akan memungkinkan Instagram untuk mencegah hal-hal seperti orang dewasa mengirim pesan kepada remaja atau anak di bawah umur untuk melihat konten iklan yang dibatasi.



“Kami sedang menguji opsi baru bagi orang-orang untuk memverifikasi usia mereka di Instagram, memungkinkan kami untuk memberikan pengalaman yang sesuai dengan usia," tulis Instagram dalam posting blog yang mengumumkan peluncuran program verifikasi dikutip SINDOnews dari laman Standart, Rabu (19/10/2022).

Instagram juga menghapus vouching sosial sebagai alat untuk memverifikasi usia pengguna, di mana orang meminta tiga pengikut bersama untuk mengonfirmasi usia mereka. Pengguna harus berusia minimal 13 tahun untuk mendaftar Instagram, dan lebih tua di beberapa negara.

Tetapi penelitian terbaru dari regulator media Inggris Ofcom menemukan bahwa sepertiga dari anak-anak berusia delapan hingga 17 tahun berbohong tentang usia mereka di media sosial dengan memberikan ulang tahun palsu.



Setelah bertahun-tahun tuduhan bahwa itu tidak cukup untuk melindungi anak di bawah umur di platform, seperti dalam kasus Molly Russell, Instagram sekarang membuat akun pengguna di bawah 16 pribadi secara default. Instagram memblokir pesan langsung dari orang dewasa yang tidak dikenal dan mencegah pengiklan menargetkan remaja berbasis pada minat dan kegiatan mereka.

Inggris juga ingin meloloskan RUU Keamanan Daring, sebuah undang-undang yang, antara lain, akan mewajibkan platform seperti Instagram untuk melindungi generasi muda dari materi yang legal tetapi berbahaya, seperti konten yang merugikan diri sendiri atau gangguan makan.