Tawaran Damai Diejek Presiden Ukraina, Elon Musk Putus Jaringan Internet Starlink dan Tagih Bayaran
loading...
A
A
A
TEXAS - CEO SpaceX Elon Musk mengancam menghentikan jaringan internet starlink ke Ukraina yang selama ini diberikan secara gratis. Bahkan miliader teknologi ini menuntut bayaran atas layanan 20.000 unit satelit starlink ke Ukraina yang menghabiskan biaya operasional USD20 juta (Rp309,4 miliar) per bulan.
Ancaman ini disampaikan Elon Musk ketika seruan perdamaian antara Ukraina dan Rusia yang disampaikan dikecam Andrij Melnyk, duta besar Ukraina untuk Jerman. Elon Musk diminta untuk berhenti menawarkan proposal damai karena dinilai tidak memiliki pengalaman militer atau diplomatik formal.
Elon Musk, pada gilirannya, menjawab ejek itu sambil menjelaskan keputusannya untuk berpotensi memutus akses Starlink gratis Ukraina. “Kami hanya mengikuti rekomendasi (Melnyk),” tulis Musk, yang mengakhiri tweet pada Jumat dengan emoji mengangkat bahu dikutip SINDOnews dari laman vanityfair, Sabtu (15/10/2022).
Bahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebutkan bahwa raja teknologi itu adalah sekutu yang tidak dapat dipercaya. Dia merujuk pada tweeting minggu lalu bahwa ada dua versi Musk: "Orang yang mendukung Ukraina" dan "Orang yang mendukung Rusia."
Padahal sejak awal konflik Rusia dan Ukraina, Elon Musk, telah membantu perlawanan Kiev dengan memberikan layanan internet militer negara itu melalui jaringan satelit Starlink SpaceX. Elon Musk mencatat bahwa SpaceX tidak meminta penggantian biaya masa lalu, namun setelah proposal damai yang ditawarkan dikecam, dia menegaskan tidak dapat mendanai sistem yang tanpa batas.
Elon Musk menolak mengirim beberapa ribu terminal lagi untuk penggunaan data hingga 100 kali lebih besar daripada rumah tangga biasa. Selama ini SpaceX telah menutupi biaya layanan dari sekitar 20.000 unit Starlink yang disumbangkan ke Ukraina.
“Selain terminal, kita harus membuat, meluncurkan, memelihara dan mengisi ulang satelit, stasiun bumi, serta membayar perusahaan telekomunikasi untuk akses ke Internet melalui gateway,” tweet Musk tentang Starlink, yang digunakan militer Ukraina sebagai mode komunikasi vital.
Bahkan menurut The Washington Post, pemerintah AS juga ikut serta, menghabiskan jutaan untuk mengirim terminal satelit Ukraina. Secara keseluruhan, seperti yang dilaporkan CNN minggu ini, sekitar 85% unit telah dibayar atau dibayar sebagian oleh AS, Polandia, atau entitas lain.
SpaceX mendekati Pentagon untuk dana tambahan bulan lalu, menurut laporan CNN, memperkirakan bahwa biaya masa depan di Ukraina akan berjumlah hampir USD400 juta selama 12 bulan ke depan. “Kami juga harus bertahan dari serangan cyber dan jamming, yang semakin sulit. Pembiayaan mendekati USD20 juta/bulan,” lanjut Elon Musk.
Kehilangan layanan internet Stalink berpotensi melumpuhkan militer Ukraina, terutama di daerah konflik di mana layanan internet telah terganggu oleh gangguan Rusia dan pemadaman listrik yang meluas. Awal pekan ini, wakil perdana menteri Ukraina memuji Starlink karena menghubungkan kembali jaringan internet negara itu setelah rudal jelajah Rusia menghancurkan infrastruktur penting dan pusat energi.
Termasuk, seorang komandan Ukraina yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Post pada hari Jumat bahwa “bertarung tanpa layanan Starlink di garis depan seperti bertempur tanpa senjata.” Namun, Ukraina tentu akan kesulitan menghadapi gempuran Rusia jika tanpa dukungan internet Starlink.
“Kami tidak dalam posisi untuk lebih lanjut menyumbangkan terminal ke Ukraina, atau mendanai terminal yang ada untuk jangka waktu yang tidak terbatas,” kata direktur penjualan pemerintah SpaceX dalam surat yang diperoleh CNN.
Selain itu, SpaceX meneruskan ke Pentagon sebuah dokumen yang diterimanya pada bulan Juli dari komandan jenderal Ukraina Valerii Zaluzhnyi yang meminta hampir 8.000 terminal Starlink lagi. Permintaan itu jelas tidak dapat dipenuhi SpaceX.
Ancaman ini disampaikan Elon Musk ketika seruan perdamaian antara Ukraina dan Rusia yang disampaikan dikecam Andrij Melnyk, duta besar Ukraina untuk Jerman. Elon Musk diminta untuk berhenti menawarkan proposal damai karena dinilai tidak memiliki pengalaman militer atau diplomatik formal.
Elon Musk, pada gilirannya, menjawab ejek itu sambil menjelaskan keputusannya untuk berpotensi memutus akses Starlink gratis Ukraina. “Kami hanya mengikuti rekomendasi (Melnyk),” tulis Musk, yang mengakhiri tweet pada Jumat dengan emoji mengangkat bahu dikutip SINDOnews dari laman vanityfair, Sabtu (15/10/2022).
Bahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebutkan bahwa raja teknologi itu adalah sekutu yang tidak dapat dipercaya. Dia merujuk pada tweeting minggu lalu bahwa ada dua versi Musk: "Orang yang mendukung Ukraina" dan "Orang yang mendukung Rusia."
Padahal sejak awal konflik Rusia dan Ukraina, Elon Musk, telah membantu perlawanan Kiev dengan memberikan layanan internet militer negara itu melalui jaringan satelit Starlink SpaceX. Elon Musk mencatat bahwa SpaceX tidak meminta penggantian biaya masa lalu, namun setelah proposal damai yang ditawarkan dikecam, dia menegaskan tidak dapat mendanai sistem yang tanpa batas.
Elon Musk menolak mengirim beberapa ribu terminal lagi untuk penggunaan data hingga 100 kali lebih besar daripada rumah tangga biasa. Selama ini SpaceX telah menutupi biaya layanan dari sekitar 20.000 unit Starlink yang disumbangkan ke Ukraina.
“Selain terminal, kita harus membuat, meluncurkan, memelihara dan mengisi ulang satelit, stasiun bumi, serta membayar perusahaan telekomunikasi untuk akses ke Internet melalui gateway,” tweet Musk tentang Starlink, yang digunakan militer Ukraina sebagai mode komunikasi vital.
Bahkan menurut The Washington Post, pemerintah AS juga ikut serta, menghabiskan jutaan untuk mengirim terminal satelit Ukraina. Secara keseluruhan, seperti yang dilaporkan CNN minggu ini, sekitar 85% unit telah dibayar atau dibayar sebagian oleh AS, Polandia, atau entitas lain.
SpaceX mendekati Pentagon untuk dana tambahan bulan lalu, menurut laporan CNN, memperkirakan bahwa biaya masa depan di Ukraina akan berjumlah hampir USD400 juta selama 12 bulan ke depan. “Kami juga harus bertahan dari serangan cyber dan jamming, yang semakin sulit. Pembiayaan mendekati USD20 juta/bulan,” lanjut Elon Musk.
Kehilangan layanan internet Stalink berpotensi melumpuhkan militer Ukraina, terutama di daerah konflik di mana layanan internet telah terganggu oleh gangguan Rusia dan pemadaman listrik yang meluas. Awal pekan ini, wakil perdana menteri Ukraina memuji Starlink karena menghubungkan kembali jaringan internet negara itu setelah rudal jelajah Rusia menghancurkan infrastruktur penting dan pusat energi.
Termasuk, seorang komandan Ukraina yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Post pada hari Jumat bahwa “bertarung tanpa layanan Starlink di garis depan seperti bertempur tanpa senjata.” Namun, Ukraina tentu akan kesulitan menghadapi gempuran Rusia jika tanpa dukungan internet Starlink.
“Kami tidak dalam posisi untuk lebih lanjut menyumbangkan terminal ke Ukraina, atau mendanai terminal yang ada untuk jangka waktu yang tidak terbatas,” kata direktur penjualan pemerintah SpaceX dalam surat yang diperoleh CNN.
Selain itu, SpaceX meneruskan ke Pentagon sebuah dokumen yang diterimanya pada bulan Juli dari komandan jenderal Ukraina Valerii Zaluzhnyi yang meminta hampir 8.000 terminal Starlink lagi. Permintaan itu jelas tidak dapat dipenuhi SpaceX.
(wib)