Cek dan Ricek Informasi Jadikan Bermedia Sosial Lebih Aman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerjasama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi mengadakan kegiatan Webinar tentang “Cerdas Dalam Bermedia Sosial" Senin (3/10/2022).
Tujuan kegiatan ini Untuk mendukung peningkatan skill masyarakat di media digital, peran masyarakat yang cakap akan dunia digital sangat penting, sehingga mampu tercapainya target kumulatif sebesar 50 juta orang terliterasi di tahun 2024.
Berdasarkan Penelitian We Are Social Hootsuite per Februari 2022 di indonesia terdapat 204,7 juta pengguna internet dan pengguna media sosial aktif mencapai 191,4 juta. Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 berada pada level “sedang” dengan skor 3,49.
Pengukuran dengan Kerangka Indeks Literasi Digital tahun 2021 ini menggunakan empat pilar, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital. Karena masih berada di level “sedang”, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD melakukan berbagai kegiatan seperti webinar untuk meningkatkan kecakapan Digital Masyarakat.
Media Sosial bukan lagi menjadi hal yang asing bagi masyarakat Indonesia. Semua elemen masyarakat mulai dari Anak-anak sampai lansia saat ini pasti sudah mengenal media sosial. Media sosial menjadi sarana mengembangkan ide dan kreativitas penggunanya dengan membuat berbagai konten yang menarik baik berupa teks, gambar maupun video.
Influencer dan konten kreator Phopira mengatakan pengguna media digital harus menguasai dua lanskap digital agar bisa cerdas dalam menggunakan media sosial.
“Lanskap pertama yaitu pengguna harus paham akan dasar penggunaan perangkat keras. Hal dasar yang harus kita pahami adalah memahami fungsi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam mengakses dunia digital”, tuturnya di sela-sela acara tersebut.
“Lanskap yang kedua adalah Pengetahuan dasar dalam mengoperasikan perangkat lunak dan aplikasi. Pengetahuan ini meliputi dasar sistem operasi, pengetahuan dasar aplikasi dan yang ketiga yaitu pengetahuan akan dasar internet”, Terang Phopira.
Ayu Minarti dari Pandu Digital Indonesia mengatakan kecakapan digital masyarakat Indonesia masih rendah. “Kecakapan digital masyarakat kita perlu ditingkatkan agar pengguna media sosial cerdas dalam menggunakannya. Individu yang cakap bermedia digital dinilai mampu mengetahui, memahami, menggunakan dan mengevaluasi penggunaan keras dan lunak dalam lanskap digital”, jelas Ayu.
Lebih lanjut Ayu mengatakan dengan cerdas bermedia sosial akan membuat kita terhindar dari dampak negatif penggunaan media sosial.
Baca Juga
Tujuan kegiatan ini Untuk mendukung peningkatan skill masyarakat di media digital, peran masyarakat yang cakap akan dunia digital sangat penting, sehingga mampu tercapainya target kumulatif sebesar 50 juta orang terliterasi di tahun 2024.
Berdasarkan Penelitian We Are Social Hootsuite per Februari 2022 di indonesia terdapat 204,7 juta pengguna internet dan pengguna media sosial aktif mencapai 191,4 juta. Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 berada pada level “sedang” dengan skor 3,49.
Pengukuran dengan Kerangka Indeks Literasi Digital tahun 2021 ini menggunakan empat pilar, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital. Karena masih berada di level “sedang”, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD melakukan berbagai kegiatan seperti webinar untuk meningkatkan kecakapan Digital Masyarakat.
Media Sosial bukan lagi menjadi hal yang asing bagi masyarakat Indonesia. Semua elemen masyarakat mulai dari Anak-anak sampai lansia saat ini pasti sudah mengenal media sosial. Media sosial menjadi sarana mengembangkan ide dan kreativitas penggunanya dengan membuat berbagai konten yang menarik baik berupa teks, gambar maupun video.
Influencer dan konten kreator Phopira mengatakan pengguna media digital harus menguasai dua lanskap digital agar bisa cerdas dalam menggunakan media sosial.
“Lanskap pertama yaitu pengguna harus paham akan dasar penggunaan perangkat keras. Hal dasar yang harus kita pahami adalah memahami fungsi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam mengakses dunia digital”, tuturnya di sela-sela acara tersebut.
“Lanskap yang kedua adalah Pengetahuan dasar dalam mengoperasikan perangkat lunak dan aplikasi. Pengetahuan ini meliputi dasar sistem operasi, pengetahuan dasar aplikasi dan yang ketiga yaitu pengetahuan akan dasar internet”, Terang Phopira.
Ayu Minarti dari Pandu Digital Indonesia mengatakan kecakapan digital masyarakat Indonesia masih rendah. “Kecakapan digital masyarakat kita perlu ditingkatkan agar pengguna media sosial cerdas dalam menggunakannya. Individu yang cakap bermedia digital dinilai mampu mengetahui, memahami, menggunakan dan mengevaluasi penggunaan keras dan lunak dalam lanskap digital”, jelas Ayu.
Lebih lanjut Ayu mengatakan dengan cerdas bermedia sosial akan membuat kita terhindar dari dampak negatif penggunaan media sosial.