Qualcomm: Kualitas Kamera Smartphone Sudah Setara DSLR
loading...
Dengan adanya kekuatan pemrosesan dan kecerdasan buatan, smartphone bisa menghasilkan gambar setara DSLR walau lensa dan sensornya jauh lebih kecil. Foto: ist
A
A
A
JAKARTA - Kualitas kamera smartphone sudah semakin setara dengan kamera DSLR . Hal itu tidak hanya dikatakan oleh bos Sony, tapi juga pejabat tinggi Qualcomm.
Wakil Presiden Qualcomm Judd Heape mengatakan, dalam hal mencapai kualitas gambar DSLR , menurutnya sensor gambar smartphone cukup mumpuni. Bahkan inovasinya sudah lebih cepat dan maju dibanding industri pencitraan lainnya.
Keunggulan lainnya terletak pada kekuatan pemrosesan yang tersedia di dalam smartphone.
Menurut Heape, pemrosesan Snapdragon 10 kali lebih baik daripada yang akan ditemukan di kamera DSLR teratas milik Nikon dan Canon.
Bahkan dengan lensa dan sensor gambar yang lebih kecil sekalipun, kata Heape, mereka dapat melakukan lebih banyak pemrosesan, seperti dilansir dari TechSpot, Sabtu (1/10).
Presiden dan CEO Sony Semiconductor Solutions (SSS) Terushi Shimizu sudah mengatakan hal ini pada awal tahun, di mana ia menyebut kualitas gambar smartphone akan melebihi apa yang mungkin dilakukan dengan DSLR dalam beberapa tahun ke depan.
Terlebih lagi, pabrikan DSLR tampaknya tidak siap untuk “melawan”.
Sumber dari internal Nikon bahkan mengatakan perusahaan sedang bersiap keluar dari pasar DSLR untuk fokus pada kamera mirrorless yang lebih kecil dan lebih ringan.
Pada akhir tahun lalu, Canon juga telah mengonfirmasi bahwa mereka akan memproduksi DSLR terakhirnya dan akan mengalihkan fokus ke model kamera mirrorless.
![Qualcomm: Kualitas Kamera Smartphone Sudah Setara DSLR]()
Pabrikan kamera mulai beralih ke sistem mirrorless dan memangkas produksi DSLR. Foto: ist
Terkait perang megapiksel, Heape percaya bahwa “sweet spot” atau ukuran terbaik berada di kisaran 40 megapiksel hingga 50 megapiksel.
“Industri harus fokus pada target itu daripada berjuang untuk sensor yang mampu mencapai ratusan megapiksel,” ungkapnya.
Samsung Galaxy S22 Ultra. Misalnya, menggunakan kamera belakang 108 megapiksel dan perusahaan akan mulai memproduksi secara massal sensor gambar Isocell HP3 200 megapiksel baru akhir tahun ini untuk dimasukkan dalam ponsel flagship di awal 2023.
Wakil Presiden Qualcomm Judd Heape mengatakan, dalam hal mencapai kualitas gambar DSLR , menurutnya sensor gambar smartphone cukup mumpuni. Bahkan inovasinya sudah lebih cepat dan maju dibanding industri pencitraan lainnya.
Keunggulan lainnya terletak pada kekuatan pemrosesan yang tersedia di dalam smartphone.
Menurut Heape, pemrosesan Snapdragon 10 kali lebih baik daripada yang akan ditemukan di kamera DSLR teratas milik Nikon dan Canon.
Bahkan dengan lensa dan sensor gambar yang lebih kecil sekalipun, kata Heape, mereka dapat melakukan lebih banyak pemrosesan, seperti dilansir dari TechSpot, Sabtu (1/10).
Presiden dan CEO Sony Semiconductor Solutions (SSS) Terushi Shimizu sudah mengatakan hal ini pada awal tahun, di mana ia menyebut kualitas gambar smartphone akan melebihi apa yang mungkin dilakukan dengan DSLR dalam beberapa tahun ke depan.
Terlebih lagi, pabrikan DSLR tampaknya tidak siap untuk “melawan”.
Sumber dari internal Nikon bahkan mengatakan perusahaan sedang bersiap keluar dari pasar DSLR untuk fokus pada kamera mirrorless yang lebih kecil dan lebih ringan.
Pada akhir tahun lalu, Canon juga telah mengonfirmasi bahwa mereka akan memproduksi DSLR terakhirnya dan akan mengalihkan fokus ke model kamera mirrorless.
Pabrikan kamera mulai beralih ke sistem mirrorless dan memangkas produksi DSLR. Foto: ist
Terkait perang megapiksel, Heape percaya bahwa “sweet spot” atau ukuran terbaik berada di kisaran 40 megapiksel hingga 50 megapiksel.
“Industri harus fokus pada target itu daripada berjuang untuk sensor yang mampu mencapai ratusan megapiksel,” ungkapnya.
Samsung Galaxy S22 Ultra. Misalnya, menggunakan kamera belakang 108 megapiksel dan perusahaan akan mulai memproduksi secara massal sensor gambar Isocell HP3 200 megapiksel baru akhir tahun ini untuk dimasukkan dalam ponsel flagship di awal 2023.
Lihat Juga :
(dan)
