6 Tips Melindungi Data Pribadi di Dunia Maya, No 3 Jangan Dilakukan!

Senin, 29 Agustus 2022 - 19:04 WIB
loading...
6 Tips Melindungi Data Pribadi di Dunia Maya, No 3 Jangan Dilakukan!
Pakar keamanan siber Andri Hutama Putra menyoroti banyaknya serangan siber yang terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Insiden kebocoran data secara masif terus meningkat setiap tahun. Menurut catatan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) , ada 448.491.256 serangan siber terjadi pada periode Januari-Mei 2021. Angka itu naik 3x lipat dari 2019.

”Terjadinya insiden-insiden kebocoran data ini disebabkan salah satunya melalui serangan siber,” beber pakar keamanan siber sekaligus Presiden Direktur PT ITSEC Asia Andri Hutama Putra.

Karena itu, Andri memberikan sejumlah tips agar masyarakat bisa melindungi data pribadi mereka di dunia maya. Berikut diantaranya:

1. Bedakan alamat email untuk berbagai kebutuhan
Menurut Andri, masih banyak masyarakat yang menggunakan satu alamat email untuk semua kebutuhan. ”Mulai layanan perbankan, transaksi, media sosial, layanan berlangganan, dan lainnya. Hal ini sangat bahaya karena saat email diserang, semua informasi yang ada di dalamnya bisa rentan dicuri,” ungkap Andri.

Solusinya, gunakan alamat email untuk tujuannya masing-masing. ”Misalnya menggunakan alamat email yang berbeda antara kebutuhan transaksi dan media sosial,” ungkapnya.

2. Gunakan password kuat dan ganti secara berkala
Andri mendorong masyarakat untuk memakai password/kata sandi yang kuat. ”Kombinasikan password dengan huruf besar, angka, atau tanda baca agar tidak mudah ditebak. Lalu, ganti secara berkala. Ini salah satu cara paling ampuh dalam menjaga data pribadi agar tidak mudah dicuri,” ungkapnya.

3. Jangan klik tautan mencurigakan dan jangan mengunduh aplikasi sembarangan
Kecerobohan membuka tautan yang mencurigakan bisa jadi petaka. Sebab, hal tersebut bisa dipakai untuk melakukan serangan phishing yang meretas informasi seperti data akun dan data pribadi lainnya.

”Hindari mengunduh aplikasi-aplikasi mencurigakan atau bukan dari website terpercaya. Selalu juga cek ulang alamat website yang kita kunjungi, karena pelaku kejahatan juga seringkali memalsukan website untuk memancing pengguna,” beber Andri.

4. Gunakan antivirus dan fitur-fitur pengaman aplikasi
Penggunaan antivirus pada perangkat untuk melindungi perangkat dari infeksi malware sangat penting. Andri juga menyarankan untuk memaksimalkan fitur-fitur pengaman pada aplikasi atau perangkat yang sebenarnya sudah disediakan. Misalnya Two Factor Authentication (2FA), One Time Password (OTP), End-to-end encryption , setelan privasi, peringatan masuk akun, dan lainnya.

”Kenali dan aktifkan fitur-fitur tersebut untuk menambah keamanan saat berinternet,” ujar Andri.

5. Update aplikasi dan hapus aplikasi yang tidak terpakai
Andri mengingatkan agar pengguna lebih memperhatikan aplikasi-aplikasi yang ada di perangkat. Jika ada update, segera lakukan. Karena versi pembaharuan seringkali bertujuan memperkuat celah keamanan dari temuan-temuan yang ada. Hapus juga aplikasi-aplikasi yang tidak terpakai. Apalagi aplikasi yang sudah tidak dijalankan oleh pengembang untuk menghindari risiko peretasan.

6. Jangan membagikan informasi-informasi penting di dunia digital
Ternyata memang banyak masyarakat yang masih tidak sadar, bahwa membagikan informasi penting seperti KTP, foto tiket atau passport, QR code, atau informasi pribadi seperti nama ibu dan nomor pribadi saat berinternet atau menggunakan media sosial sangat berbahaya. Hal ini penting karena banyak cara yang dapat dilakukan oleh penjahat siber. Misalnya pencurian identitas atau informasi penting yang dimanipulasi untuk berbagai kejahatan seperti pembobolan akun dan penipuan dari identitas yang dicuri.



”Jika ada peretasan, segera identifikasi sumbernya. Misalnya email atau aplikasi. Kemudian segera identifikasi dan amankan data yang diretas, misalnya dengan menghubungi pihak aplikasi untuk reset password atau mengganti informasi rahasia dalam sistem autentikasi,” ungkap Andri.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2766 seconds (0.1#10.140)