Signify Resmikan Pabrik Luminer Cetak 3D dengan Teknologi Ramah Lingkungan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Signify (EURONEXT: LIGHT) meresmikan pabrik Luminer Cetak 3D di Kawasan Industri Taman Tekno, Tangerang, Indonesia. Ini adalah salah satu dari empat fasilitas cetak 3D Signify di seluruh dunia (India, Belgia, dan Amerika Serikat) yang juga berfungsi sebagai Pusat Penelitian dan Pengembangan untuk kawasan Asia Pasifik.
Pabrik yang sudah mulai beroperasi di tengah masa pandemi pada akhir 2020 ini, menandai investasi terbaru Signify di Indonesia. Hasil cetak luminer 3D di fasilitas ini juga telah diekspor ke beberapa negara di kawasan Asia Pasifik, seperti Australia, Filipina, Malaysia, Vietnam, Jepang, dan Korea.
Meskipun pencetakan 3D bukanlah teknologi baru, Signify telah menjadi perusahaan pencahayaan pertama dan satu-satunya yang menerapkan teknologi 3D untuk produksi luminer pada skala industri.
Investasi Signify dalam pencetakan luminer 3D menggarisbawahi komitmen perusahaan untuk melayani para pelanggan dengan lebih baik lagi, sekaligus mengurangi jejak karbon dari proses produksi dan distribusi.
Keahlian Signify dalam pengembangan, produksi, dan penjualan produk, sistem, dan layanan pencahayaan yang inovatif dan hemat energi, semakin dikukuhkan dengan kehadiran luminer cetak 3D, yang diproduksi dengan mempertimbangkan keberlanjutan.
Hal ini membuktikan posisi perusahaan di garis depan pencahayaan berkelanjutan inovatif, yang diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap tujuan keberlanjutan di Indonesia.
“Keberlanjutan dan aksi iklim merupakan inti dari tujuan kami di Signify. Tujuan kami adalah untuk membuka potensi luar biasa dari pencahayaan untuk kehidupan yang lebih cerah dan dunia yang lebih baik. Pencahayaan sirkular adalah salah satu pilar penting perusahaan kami dalam perjalanan menuju masa depan yang berkelanjutan. Kehadiran pabrik luminer cetak 3D kami adalah investasi yang dilakukan untuk menerapkan ekonomi sirkular sekaligus mengurangi jejak karbon operasional bagi Indonesia yang lebih berkelanjutan,” kata Dedy Bagus Pramono, Country Leader Signify saat pembukaan pabrik Luminer di Tangerang (27/7/2022)
Indonesia yang menyambut gembira peresmian pabrik tersebut. Seremoni peresmian dihadiri oleh Dr. Wahyu Marjaka, M.Eng., Direktur Mobilisasi Sumberdaya Sektoral dan Regional pada Direktorat
Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ardi Stoios- Braken, Deputy Head of Mission dan Head of Economic Affairs, Embassy of the Kingdom of the Netherlands, dan Roosdinal Salim, Anggota Badan Riset & Teknologi untuk Lingkungan Hidup, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
Pabrik luminer cetak 3D Signify memproduksi luminer cetak 3D dengan material 100% polikarbonat yang dapat didaur ulang, dan dirancang untuk dapat digunakan kembali sepenuhnya pada akhir masa pakai, sehingga menghindari adanya limbah.
Metode produksi ini menghasilkan jejak karbon 47% lebih rendah karena membutuhkan energi dan material yang jauh lebih sedikit. Bobot produk akhir juga 35% lebih ringan, yang menghasilkan lebih banyak penghematan karbon pada saat pengiriman.
Benang polikarbonat yang digunakan terbuat dari bahan daur ulang, seperti CD dan jaring ikan.
Proses pengolahan sebagai limbah di akhir masa pakainya pun menggunakan lebih sedikit energi (pengurangan sekitar 27%) untuk dirobek menjadi bagian kecil. Sehingga, jika digabungkan, Signify dapat mengurangi hingga 75% jejak karbon atas pasokan dan produksi bahan, transportasi, dan akhir masa pakai.
Pada acara peresmian ini, Signify juga mengadakan diskusi panel mengenai “Investasi Berkelanjutan: Fasilitas Luminer Cetak 3D Signify”. Mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim yang juga seorang ekonom senior dan pakar lingkungan hidup, dalam sambutan pengantarnya mengatakan,
Indonesia telah menjadi pasar penting bagi Signify (sebelumnya dikenal sebagai Philips Lighting) sejak kehadirannya lebih dari 125 tahun yang lalu. Selama bertahun-tahun, Signify Indonesia juga berfokus pada perluasan rantai ritelnya di seluruh negeri.
Pabrik yang sudah mulai beroperasi di tengah masa pandemi pada akhir 2020 ini, menandai investasi terbaru Signify di Indonesia. Hasil cetak luminer 3D di fasilitas ini juga telah diekspor ke beberapa negara di kawasan Asia Pasifik, seperti Australia, Filipina, Malaysia, Vietnam, Jepang, dan Korea.
Meskipun pencetakan 3D bukanlah teknologi baru, Signify telah menjadi perusahaan pencahayaan pertama dan satu-satunya yang menerapkan teknologi 3D untuk produksi luminer pada skala industri.
Investasi Signify dalam pencetakan luminer 3D menggarisbawahi komitmen perusahaan untuk melayani para pelanggan dengan lebih baik lagi, sekaligus mengurangi jejak karbon dari proses produksi dan distribusi.
Keahlian Signify dalam pengembangan, produksi, dan penjualan produk, sistem, dan layanan pencahayaan yang inovatif dan hemat energi, semakin dikukuhkan dengan kehadiran luminer cetak 3D, yang diproduksi dengan mempertimbangkan keberlanjutan.
Hal ini membuktikan posisi perusahaan di garis depan pencahayaan berkelanjutan inovatif, yang diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap tujuan keberlanjutan di Indonesia.
“Keberlanjutan dan aksi iklim merupakan inti dari tujuan kami di Signify. Tujuan kami adalah untuk membuka potensi luar biasa dari pencahayaan untuk kehidupan yang lebih cerah dan dunia yang lebih baik. Pencahayaan sirkular adalah salah satu pilar penting perusahaan kami dalam perjalanan menuju masa depan yang berkelanjutan. Kehadiran pabrik luminer cetak 3D kami adalah investasi yang dilakukan untuk menerapkan ekonomi sirkular sekaligus mengurangi jejak karbon operasional bagi Indonesia yang lebih berkelanjutan,” kata Dedy Bagus Pramono, Country Leader Signify saat pembukaan pabrik Luminer di Tangerang (27/7/2022)
Indonesia yang menyambut gembira peresmian pabrik tersebut. Seremoni peresmian dihadiri oleh Dr. Wahyu Marjaka, M.Eng., Direktur Mobilisasi Sumberdaya Sektoral dan Regional pada Direktorat
Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ardi Stoios- Braken, Deputy Head of Mission dan Head of Economic Affairs, Embassy of the Kingdom of the Netherlands, dan Roosdinal Salim, Anggota Badan Riset & Teknologi untuk Lingkungan Hidup, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
Pabrik luminer cetak 3D Signify memproduksi luminer cetak 3D dengan material 100% polikarbonat yang dapat didaur ulang, dan dirancang untuk dapat digunakan kembali sepenuhnya pada akhir masa pakai, sehingga menghindari adanya limbah.
Metode produksi ini menghasilkan jejak karbon 47% lebih rendah karena membutuhkan energi dan material yang jauh lebih sedikit. Bobot produk akhir juga 35% lebih ringan, yang menghasilkan lebih banyak penghematan karbon pada saat pengiriman.
Benang polikarbonat yang digunakan terbuat dari bahan daur ulang, seperti CD dan jaring ikan.
Proses pengolahan sebagai limbah di akhir masa pakainya pun menggunakan lebih sedikit energi (pengurangan sekitar 27%) untuk dirobek menjadi bagian kecil. Sehingga, jika digabungkan, Signify dapat mengurangi hingga 75% jejak karbon atas pasokan dan produksi bahan, transportasi, dan akhir masa pakai.
Pada acara peresmian ini, Signify juga mengadakan diskusi panel mengenai “Investasi Berkelanjutan: Fasilitas Luminer Cetak 3D Signify”. Mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim yang juga seorang ekonom senior dan pakar lingkungan hidup, dalam sambutan pengantarnya mengatakan,
Indonesia telah menjadi pasar penting bagi Signify (sebelumnya dikenal sebagai Philips Lighting) sejak kehadirannya lebih dari 125 tahun yang lalu. Selama bertahun-tahun, Signify Indonesia juga berfokus pada perluasan rantai ritelnya di seluruh negeri.
(wbs)