Berikan Pelatihan Beragam Inovasi Digital, Ini Pencapaian Alumni SSI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Baru-baru ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo ) telah resmi membuka pendaftaran program Startup Studio Indonesia (SSI) Batch ke-5. Program inkubasi intensif ini bertujuan untuk mendampingi dan membina para startup digital tahap awal (early-stage) tanah air untuk bisa mencapai product-market fit secara optimal.
Peserta SSI terpilih berkesempatan mengikuti berbagai kegiatan eksklusif, salah satunya adalah 1-on-1 Coaching dengan para coach dari perusahaan teknologi multinasional dan lokal. Beberapa diantaranya adalah dari Dimas Harry Priawan (Co-founder dan CEO Dekoruma), Moses Lo (Co-Founder & CEO Xendit), Gibran Huzaifah (Founder & CEO eFishery), dan masih banyak lagi dari Gojek, HappyFresh, Halodoc, dan Tiket.com.
Hingga batch 4 yang tengah berjalan ini, program inkubasi SSI secara total telah menelurkan 65 alumni startup yang berhasil berkembang pesat pasca-pelatihan. Tercatat, total pendanaan yang tersalur ke startup alumni SSI Batch 1-3 hingga Mei 2022 mencapai Rp332,1 miliar. Dari setiap batch, 30-40% diantaranya telah mendapatkan pendanaan tahap awal setelah mengikuti SSI.
Salah satu alumni yang berkembang pesat setelah mengikuti SSI adalah Verihubs, alumni dari Batch 1. Dengan visi menjadi platform verifikasi paling inklusif di Indonesia, Verihubs mengembangkan solusi Know Your Customer (KYC) berbasis teknologi artificial intelligence (AI) untuk proses onboarding pelanggan secara digital.
“Tidak hanya itu, kami juga meluncurkan produk Know Your Business (KYB), untuk membantu memverifikasi informasi esensial dalam suatu bisnis yang bisa digunakan untuk membantu proses verifikasi skor kredit; serta solusi Know Your Employee (KYE) - dikenal juga sebagai Verika (Verifikasi Karyawan) - yang digunakan untuk melakukan pre-screening kandidat karyawan. Semua produk digital ini membantu mengeliminasi kemungkinan kesalahan dan inefisiensi yang disebabkan proses manual,” ungkap Williem, CTO dan Co-Founder Verihubs.
Berkat inovasinya, Verihubs dinobatkan menjadi perusahaan dengan teknologi face recognition terbaik di Indonesia selama dua tahun berturut-turut, menurut National Institute of Standards and Technology (NIST). Saat ini, Verihubs secara konsisten memproses lebih dari 4,5 juta verifikasi per bulan dan telah meningkatkan pendapatan hingga 25x lipat dalam waktu setahun.
Dari Batch 2, alumni SSI LingoTalk berhasil meraih 2 tahap pendanaan awal dari beberapa investor ternama, seperti Iterative Capital, Eduspaze by Spaze Ventures, dan Kistech Pte Ltd. setelah mengikuti program SSI. Startup edukasi bahasa asing ini juga meluncurkan lini produk baru untuk segmen anak melalui sekolah, yaitu LingoJunior.
LingoJunior membantu sekolah dalam pembelajaran bahasa asing dengan menyediakan kurikulum dan materi topic-based yang inovatif, disertifikasi oleh Education Alliance Finland, dan membangun Learning Management System yang membantu para guru dan orang tua untuk memantau perkembangan pembelajaran bahasa anak secara efisien dan personalized.
“Salah satu pembelajaran paling penting yang kami dapatkan dari program SSI adalah strategi meraih product-market fit (PMF), fokus dan memaksimalkan effort & resources perusahaan di ranah tersebut. Saat ini, LingoJunior telah bekerja sama dengan lebih dari 150 sekolah selama 3 bulan terakhir. Sepanjang tahun 2022 ini, kami akan memperluas cakupan kerjasama dengan sekolah-sekolah swasta maupun negeri yang ada di Pulau Jawa dan Sumatra (dimana terdapat 59% total TK-SD di Indonesia) untuk bisa membangun pondasi kemampuan pembelajaran bahasa asing sejak dini, guna mencetak talenta yang dapat bersaing di ranah global,” jelas Andre Benito, CEO LingoTalk.
Sementara itu, salah satu alumni SSI Batch 3, Soulparking, terbukti berani keluar dari zona nyaman dengan menahbiskan model bisnis baru berupa sistem franchise dan Hardware-as-a-Service (HaaS). Startup yang mendigitalisasi sistem parkir ini pun mencatatkan pertumbuhan pendapatan lebih dari 20% setiap bulan, serta menambah titik operasional sebesar 50% dengan berekspansi ke Bali - setelah sebelumnya berfokus di Jabodetabek dan Pulau Jawa.
“Kami sangat bersyukur berkesempatan mengikuti program SSI, karena kami bisa berkenalan dengan para founders, mentor, dan teman-teman baru, serta saling belajar dari satu sama lain. SSI adalah program terbaik untuk bisa mendulang pembelajaran dan pengalaman tentang membesarkan startup dari tahap awal. Terlebih dengan adanya sesi 1-on-1 dengan mentor, kami di SoulParking seperti mendapatkan motivasi baru, karena kami menyadari bahwa kegagalan dan pivot merupakan hal normal dalam proses, agar kita semua bisa mewujudkan startup yang agile dan sukses,” kata Andru Surya Wijaya, CBO dan Co-Founder SoulParking.
Selain ketiga startup tersebut, ada banyak alumni SSI lain yang telah mempraktekkan ilmu selama pelatihan dan meraih pencapaian yang tak kalah mentereng. Beberapa diantaranya yang berhasil mendapatkan pendanaan tahap awal setelah mengikuti program inkubator ini adalah Justika dan Praktis (SSI 01); Finku, Gajiku, Keyta, serta Fishlog, (SSI 03). Sementara itu, Verihubs, Deall Sejuta Cita (SSI 02), Finku dan Sribuu (SSI 03) ikut terpilih menjadi wakil Indonesia dalam program inkubator Silicon Valley, Y Combinator.
“Kami sangat bangga melihat berbagai pencapaian dari para alumni SSI. Tidak hanya dari segi pendanaan, yang lebih penting adalah startup early-stage ini bisa berkembang memberikan dampak yang semakin penting bagi perekonomian dan kualitas hidup di dalam negeri. Kami di Kominfo berkomitmen untuk terus mencetak dan memberdayakan startup-startup kebanggaan Indonesia, yang agile, solutif, dan mampu memenuhi kebutuhan pasar, melalui SSI dan program-program lainnya,” tutup Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo.
Lihat Juga: Sandiaga Uno Optimistis Startup Membuka Pertumbuhan Lapangan Kerja Menuju Indonesia Emas
Baca Juga
Peserta SSI terpilih berkesempatan mengikuti berbagai kegiatan eksklusif, salah satunya adalah 1-on-1 Coaching dengan para coach dari perusahaan teknologi multinasional dan lokal. Beberapa diantaranya adalah dari Dimas Harry Priawan (Co-founder dan CEO Dekoruma), Moses Lo (Co-Founder & CEO Xendit), Gibran Huzaifah (Founder & CEO eFishery), dan masih banyak lagi dari Gojek, HappyFresh, Halodoc, dan Tiket.com.
Hingga batch 4 yang tengah berjalan ini, program inkubasi SSI secara total telah menelurkan 65 alumni startup yang berhasil berkembang pesat pasca-pelatihan. Tercatat, total pendanaan yang tersalur ke startup alumni SSI Batch 1-3 hingga Mei 2022 mencapai Rp332,1 miliar. Dari setiap batch, 30-40% diantaranya telah mendapatkan pendanaan tahap awal setelah mengikuti SSI.
Salah satu alumni yang berkembang pesat setelah mengikuti SSI adalah Verihubs, alumni dari Batch 1. Dengan visi menjadi platform verifikasi paling inklusif di Indonesia, Verihubs mengembangkan solusi Know Your Customer (KYC) berbasis teknologi artificial intelligence (AI) untuk proses onboarding pelanggan secara digital.
“Tidak hanya itu, kami juga meluncurkan produk Know Your Business (KYB), untuk membantu memverifikasi informasi esensial dalam suatu bisnis yang bisa digunakan untuk membantu proses verifikasi skor kredit; serta solusi Know Your Employee (KYE) - dikenal juga sebagai Verika (Verifikasi Karyawan) - yang digunakan untuk melakukan pre-screening kandidat karyawan. Semua produk digital ini membantu mengeliminasi kemungkinan kesalahan dan inefisiensi yang disebabkan proses manual,” ungkap Williem, CTO dan Co-Founder Verihubs.
Berkat inovasinya, Verihubs dinobatkan menjadi perusahaan dengan teknologi face recognition terbaik di Indonesia selama dua tahun berturut-turut, menurut National Institute of Standards and Technology (NIST). Saat ini, Verihubs secara konsisten memproses lebih dari 4,5 juta verifikasi per bulan dan telah meningkatkan pendapatan hingga 25x lipat dalam waktu setahun.
Dari Batch 2, alumni SSI LingoTalk berhasil meraih 2 tahap pendanaan awal dari beberapa investor ternama, seperti Iterative Capital, Eduspaze by Spaze Ventures, dan Kistech Pte Ltd. setelah mengikuti program SSI. Startup edukasi bahasa asing ini juga meluncurkan lini produk baru untuk segmen anak melalui sekolah, yaitu LingoJunior.
LingoJunior membantu sekolah dalam pembelajaran bahasa asing dengan menyediakan kurikulum dan materi topic-based yang inovatif, disertifikasi oleh Education Alliance Finland, dan membangun Learning Management System yang membantu para guru dan orang tua untuk memantau perkembangan pembelajaran bahasa anak secara efisien dan personalized.
“Salah satu pembelajaran paling penting yang kami dapatkan dari program SSI adalah strategi meraih product-market fit (PMF), fokus dan memaksimalkan effort & resources perusahaan di ranah tersebut. Saat ini, LingoJunior telah bekerja sama dengan lebih dari 150 sekolah selama 3 bulan terakhir. Sepanjang tahun 2022 ini, kami akan memperluas cakupan kerjasama dengan sekolah-sekolah swasta maupun negeri yang ada di Pulau Jawa dan Sumatra (dimana terdapat 59% total TK-SD di Indonesia) untuk bisa membangun pondasi kemampuan pembelajaran bahasa asing sejak dini, guna mencetak talenta yang dapat bersaing di ranah global,” jelas Andre Benito, CEO LingoTalk.
Sementara itu, salah satu alumni SSI Batch 3, Soulparking, terbukti berani keluar dari zona nyaman dengan menahbiskan model bisnis baru berupa sistem franchise dan Hardware-as-a-Service (HaaS). Startup yang mendigitalisasi sistem parkir ini pun mencatatkan pertumbuhan pendapatan lebih dari 20% setiap bulan, serta menambah titik operasional sebesar 50% dengan berekspansi ke Bali - setelah sebelumnya berfokus di Jabodetabek dan Pulau Jawa.
“Kami sangat bersyukur berkesempatan mengikuti program SSI, karena kami bisa berkenalan dengan para founders, mentor, dan teman-teman baru, serta saling belajar dari satu sama lain. SSI adalah program terbaik untuk bisa mendulang pembelajaran dan pengalaman tentang membesarkan startup dari tahap awal. Terlebih dengan adanya sesi 1-on-1 dengan mentor, kami di SoulParking seperti mendapatkan motivasi baru, karena kami menyadari bahwa kegagalan dan pivot merupakan hal normal dalam proses, agar kita semua bisa mewujudkan startup yang agile dan sukses,” kata Andru Surya Wijaya, CBO dan Co-Founder SoulParking.
Selain ketiga startup tersebut, ada banyak alumni SSI lain yang telah mempraktekkan ilmu selama pelatihan dan meraih pencapaian yang tak kalah mentereng. Beberapa diantaranya yang berhasil mendapatkan pendanaan tahap awal setelah mengikuti program inkubator ini adalah Justika dan Praktis (SSI 01); Finku, Gajiku, Keyta, serta Fishlog, (SSI 03). Sementara itu, Verihubs, Deall Sejuta Cita (SSI 02), Finku dan Sribuu (SSI 03) ikut terpilih menjadi wakil Indonesia dalam program inkubator Silicon Valley, Y Combinator.
“Kami sangat bangga melihat berbagai pencapaian dari para alumni SSI. Tidak hanya dari segi pendanaan, yang lebih penting adalah startup early-stage ini bisa berkembang memberikan dampak yang semakin penting bagi perekonomian dan kualitas hidup di dalam negeri. Kami di Kominfo berkomitmen untuk terus mencetak dan memberdayakan startup-startup kebanggaan Indonesia, yang agile, solutif, dan mampu memenuhi kebutuhan pasar, melalui SSI dan program-program lainnya,” tutup Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo.
Lihat Juga: Sandiaga Uno Optimistis Startup Membuka Pertumbuhan Lapangan Kerja Menuju Indonesia Emas
(wbs)