Migrasi ke TV Digital, Samsung Tawarkan Super Smart TV+ Mulai Rp6,5 Juta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Super Smart TV+ jadi upaya Samsung untuk memberikan opsi smart TV dengan harga kompetitif bagi konsumen yang akan beralih dari TV analog ke digital.
Seperti diketahui, masyarakat tidak lagi bisa menonton siaran televisi dengan perangkat TV analog. Sebab, siaran televisi akan beralih ke penyiaran TV digital.
Tahap pertama penghentian siaran TV analog dilakukan pada 30 April 2022, tahap kedua pada 25 Agustus 2022, dan tahap ketiga atau paling akhir pada 2 November 2022.
Ini sesuai Peraturan Menteri No. 11/2021 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 6/2021 tentang Penyelenggaraan Penyiaran.
Migrasi TV digital merupakan perwujudan pemerintah dalam melakukan transformasi digital. Salah satunya, penataan frekuensi. Sebab, frekuensi pita 700 Mhz saat ini digunakan oleh penyiaran TV analog. Padahal, pita tersebut seharusnya bisa dipakai untuk pengembangan layanan internet pita lebar, yakni teknologi 5G.
Karena itu, sejumlah vendor seperti Samsung memberikan pilihan bagi masyarakat yang ingin berganti ke TV digital sebelum penghentian siaran TV analog ( Analog Switch Off ) dilakukan secara tuntas pada 2 November 2022.
”Samsung Super Smart TV+ memiliki pilihan resolusi layar HD, Full HD, hingga Ultra HD (4K). Tak hanya siaran TV digital, pengguna juga bisa menikmati konten-konten hiburan dari berbagai layanan OTT. Termasuk terhubung ke Internet dengan Built-in Wi-Fi dan bisa mengontrol TV dengan bantuan asisten suara Bixby,” ungkap Head of AV Product Marketing Samsung Electronics Indonesia Ubay Bayanudin lewat keterangan resmi.
Pada tipe 4K (BU8000), ada fitur Object Tracking Sound Lite (OTS Lite) yang bisa menghadirkan 3D surround sound dan Adaptive Sound, di mana TV secara pintar akan mengoptimalkan suara berdasarkan tipe konten dan analisis scene secara real-time.
Lalu, lewat fitur PC on TV, pengguna bisa menampilkan konten dari PC di layar TV lebih luas untuk kemudahan melakukan pekerjaan dan didukung integrasi Office 365 (cloud).
”Pengguna bisa menyimpan file penting di Samsung Cloud atau mengubah Super Smart TV+ menjadi sistem musik virtual,” ungkap Ubay.
Seperti diketahui, masyarakat tidak lagi bisa menonton siaran televisi dengan perangkat TV analog. Sebab, siaran televisi akan beralih ke penyiaran TV digital.
Tahap pertama penghentian siaran TV analog dilakukan pada 30 April 2022, tahap kedua pada 25 Agustus 2022, dan tahap ketiga atau paling akhir pada 2 November 2022.
Ini sesuai Peraturan Menteri No. 11/2021 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 6/2021 tentang Penyelenggaraan Penyiaran.
Migrasi TV digital merupakan perwujudan pemerintah dalam melakukan transformasi digital. Salah satunya, penataan frekuensi. Sebab, frekuensi pita 700 Mhz saat ini digunakan oleh penyiaran TV analog. Padahal, pita tersebut seharusnya bisa dipakai untuk pengembangan layanan internet pita lebar, yakni teknologi 5G.
Karena itu, sejumlah vendor seperti Samsung memberikan pilihan bagi masyarakat yang ingin berganti ke TV digital sebelum penghentian siaran TV analog ( Analog Switch Off ) dilakukan secara tuntas pada 2 November 2022.
”Samsung Super Smart TV+ memiliki pilihan resolusi layar HD, Full HD, hingga Ultra HD (4K). Tak hanya siaran TV digital, pengguna juga bisa menikmati konten-konten hiburan dari berbagai layanan OTT. Termasuk terhubung ke Internet dengan Built-in Wi-Fi dan bisa mengontrol TV dengan bantuan asisten suara Bixby,” ungkap Head of AV Product Marketing Samsung Electronics Indonesia Ubay Bayanudin lewat keterangan resmi.
Pada tipe 4K (BU8000), ada fitur Object Tracking Sound Lite (OTS Lite) yang bisa menghadirkan 3D surround sound dan Adaptive Sound, di mana TV secara pintar akan mengoptimalkan suara berdasarkan tipe konten dan analisis scene secara real-time.
Lalu, lewat fitur PC on TV, pengguna bisa menampilkan konten dari PC di layar TV lebih luas untuk kemudahan melakukan pekerjaan dan didukung integrasi Office 365 (cloud).
”Pengguna bisa menyimpan file penting di Samsung Cloud atau mengubah Super Smart TV+ menjadi sistem musik virtual,” ungkap Ubay.