Telegram Bakal Punya Fitur Panggilan Video Grup yang Kedepankan Keamanan
loading...
A
A
A
MOSKOW - Telegram sedang mengembangkan layanan panggilan video grup yang akan diluncurkan akhir tahun ini. Aplikasi chatting ini mengklaim layanan video grupnya akan menawarkan jaminan keamanan yang selalu jadi masalah utama pada layanan video grup -sebut saja Zoom yang diterpa isu keamanan dalam beberapa bulan terakhir, demikian dikutip dari The Verge, Sabtu (25/4/2020).
Beberapa orang mengkritik klaim Zoom yang menawarkan enrkipsi end-to-end itu salah. Hal itu justru memudahkan pengguna tak diundang untuk memanfaatkan panggilan video. Kendati demikian, Telegram juga mengahadapi kritik yang sama yakni mengenai enkripsi end-to-end tidak diaktifkan secara default.
Telegram mengungkapkan, rencana tersebut sambil mengumumkan pencapaian 400 juta pengguna aktif bulanan. Jumlah ini dua kali lipat dibanding dua tahun lalu.
Menurut Telegram, capaian 400 juta pengguna itu terjadi dalam waktu setahun setelah mencapai 300 juta pengguna. Capaian tersebut juga berarti Telegram menggandakan basis pengguna sejak 2018, saat itu hanya ada 200 juta pengguna aktif bulanan.
Manajemen Telegram mengatakan, setidaknya telah melihat 1,5 juta pengguna baru yang mendaftar setiap hari. Mereka juga menyatakan menjadi aplikasi media sosial yang paling banyak diunduh di lebih dari 20 negara. Namun, basis pengguna Telegram masih jauh dibandingkan WhatsApp yang sudah mencapai dua miliar pengguna pada Februari tahun ini.
Tak hanya dua pengumuman di atas, Telegram juga merilis fitur baru. Pengguna kini dapat menambahkan cuplikasi untuk kuis yang dibuat Telegram. Selain itu, ada 20.000 stiker baru di ekosistemnya.
Beberapa orang mengkritik klaim Zoom yang menawarkan enrkipsi end-to-end itu salah. Hal itu justru memudahkan pengguna tak diundang untuk memanfaatkan panggilan video. Kendati demikian, Telegram juga mengahadapi kritik yang sama yakni mengenai enkripsi end-to-end tidak diaktifkan secara default.
Telegram mengungkapkan, rencana tersebut sambil mengumumkan pencapaian 400 juta pengguna aktif bulanan. Jumlah ini dua kali lipat dibanding dua tahun lalu.
Menurut Telegram, capaian 400 juta pengguna itu terjadi dalam waktu setahun setelah mencapai 300 juta pengguna. Capaian tersebut juga berarti Telegram menggandakan basis pengguna sejak 2018, saat itu hanya ada 200 juta pengguna aktif bulanan.
Manajemen Telegram mengatakan, setidaknya telah melihat 1,5 juta pengguna baru yang mendaftar setiap hari. Mereka juga menyatakan menjadi aplikasi media sosial yang paling banyak diunduh di lebih dari 20 negara. Namun, basis pengguna Telegram masih jauh dibandingkan WhatsApp yang sudah mencapai dua miliar pengguna pada Februari tahun ini.
Tak hanya dua pengumuman di atas, Telegram juga merilis fitur baru. Pengguna kini dapat menambahkan cuplikasi untuk kuis yang dibuat Telegram. Selain itu, ada 20.000 stiker baru di ekosistemnya.
(iqb)