Ini Alasan Gojek Beralih ke Kendaraan Listrik Ramah Lingkungan

Jum'at, 27 Mei 2022 - 12:05 WIB
loading...
Ini Alasan Gojek Beralih...
Gojek sejak tahun lalu sudah memiliki komitmen untuk mewujudkan Nol Emisi Karbon (Zero Emissions) pada 2030 untuk mencapai target Tiga Nol (Three Zeroes) pada tahun yang sama. Foto: dok Gojek
A A A
JAKARTA - Indonesia termasuk 10 besar negara yang mengotori dunia, menyumbang 2,03% emisi gas (data Data World Resources Institute). Di seluruh dunia, diakui jika transportasi memiliki kontribusi besar dalam emisi gas rumah kaca. Mencapai 15 persen secara global. Nah, salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan beralih ke energi alternatif seperti listrik.

”Selain emisi gas kendaraan , level rata-rata emisi gas rumah kaca di Indonesia juga terus meningkat. Peningkatan level emisi di Indonesia setiap tahun lebih tinggi daripada dunia,” ujar I Gusti Ayu Andani dari Kelompok Keahlian Sistem Infrastruktur Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung (ITB) saat memberikan pemaparan di webinar yang diadakan Forum Wartawan Teknologi (Forwat), belum lama ini.

Hal yang sama juga dipaparkan Executive Director Institute for Essential Services Reform Fabby Tumiwa. Menurutnya, emisi dari sektor transportasi menyumbang 27% dari total emisi atau sekitar 160 juta ton di Indonesia pada 2020. Total emisi pada 2020 mencapai 590 juta ton dan diperkirakan akan terus naik jika tidak dilakukan intervensi.

”Penyumbang emisi terbesar pada 2020 berasal dari sektor ketenagalistrikan sebesar 35% yang diikuti dengan sektor transportasi yaitu 27%. Agar mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2050 di seluruh dunia, diperlukan dekarbonisasi pada kedua sektor tersebut, khusus sektor transportasi, salah satunya adalah dengan peralihan kendaraan listrik,” ujar Fabby.

Ia mengatakan, kendaraan listrik harus menguasai 40% total penjualan kendaraan pada 2030 secara global untuk mencapai net zero emission pada 2050. Namun, peralihan dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik bukan perkara mudah. Di Indonesia, misalnya, hanya 3.500 unit kendaraan listrik roda dua dan 1.800 unit kendaraan listrik roda empat yang terjual pada 2021.

Salah satu tantangan terbesarnya adalah membangun ekosistem pendukungnya, terutama stasiun pengisian ulang baterai dan juga penggantian baterai (swap).

Transportasi Pintar
Menurut Ayu, upaya berkelanjutan untuk mencapai NZE dari sektor transportasi tak melulu harus menggunakan teknologi pintar yang terlalu rumit. Beberapa ciri sistem transportasi pintar yang bisa diimplementasikan adalah shared mobility, elektrik mobility dan integrated mobility.

”Shared mobility adalah ride sharing seperti yang sudah diterapkan perusahaan seperti Gojek. Juga mobilitas yang terintegrasi dimana semua angkutan sudah terkoneksi dan terintegrasi satu sama lain. Sedangkan elektrik mobility adalah menggunakan kendaraan yang lebih ramah lingkungan seperti kendaraan listrik,” papar Ayu.
Meski demikian, menurut Ayu, semua infrastruktur transportasi ramah lingkungan harus berkesinambungan.

Infrastruktur Pendukung
Tak hanya menyediakan kendaraan listrik, tapi juga infrastruktur pendukung lainnya, seperti pengisian ulang daya listrik. Pernyataan Ayu juga diperkuat Fabby. Kata dia, infrastruktur pengisian kendaraan listrik dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kendaraan listrik, walaupun saat ini realisasi pengembangannya masih jauh dari target yang telah ditentukan.

Fabby menjelaskan, realisasi stasiun pengisian ulang baterai SPKLU dan penggantian baterai atau SPBKLU masing-masing hanya 47% dan 9%, dibandingkan peta jalan yang telah dibuat kementerian ESDM pada tahun 2021.

Padahal, dia yakin, infrastruktur pengisian kendaraan listrik yang terwujud dengan baik dapat membantu mengurangi range anxiety dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kendaraan listrik.

Ayu sendiri mengapresiasi apa yang telah dilakukan Gojek. Menurutnya, walaupun UU Transportasi belum memasukkan aplikasi seperti Gojek sebagai moda angkutan umum, namun model ride-sharing ini bisa diandalkan untuk menurunkan emisi CO2 secara berkelanjutan.

Salah satunya dengan mendukung penggunaan kendaraan listrik dan menyediakan integrasi end to end. Hal ini akan terbukti memiliki dampak yang lebih signifikan terhadap lingkungan.



Vice President Corporate Affairs Gojek Teuku Parvinanda mengatakan, Gojek sejak tahun lalu sudah memiliki komitmen untuk mewujudkan Nol Emisi Karbon (Zero Emissions) pada 2030 untuk mencapai target Tiga Nol (Three Zeroes) pada tahun yang sama. Yakni yaitu Nol Emisi Karbon, Nol Sampah (Zero Waste), dan Nol Hambatan (Zero Barries).

”Masing-masing mencakup masalah mendesak terkait dengan kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola. Isu ramah lingkungan merupakan isu relevan dan perlu jadi perhatian serta prioritas kita. Kami sudah menghadirkan inovasi seperti fitur GoGreener pada aplikasi kami, uji coba kendaraan listrik, hingga GoTransit,” paparnya.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Setahun Gunakan Ojol...
Setahun Gunakan Ojol Habis Rp259 Juta, Amanda Manopo Bisa Beli Avanza Baru Tunai!
Intip Cara Mudah Cek...
Intip Cara Mudah Cek Pengeluaran Gojek Kamu Selama 1 Tahun Di Gojek Wrapped 2024!
3 Tips Menggunakan Transportasi...
3 Tips Menggunakan Transportasi Online di Malam Hari Versi Gojek
Bisa Disalahgunakan...
Bisa Disalahgunakan untuk Selingkuh, Begini Cara Memakai Fitur GoChat di Aplikasi Gojek
Beda dengan Gojek yang...
Beda dengan Gojek yang Terus Merugi, Laba Uber Justru Meningkat
GoTo Gandeng Kereta...
GoTo Gandeng Kereta Cepat China, Turun Stasiun Bisa Oper Gojek, GoRide, atau GoCar
Ini Bos Baru Gojek di...
Ini Bos Baru Gojek di Vietnam, Bisakah Saingi Dominasi Grab?
Cara Cek Riwayat Transaksi...
Cara Cek Riwayat Transaksi Gojek dengan 8 Langkah Mudah
Beli Tiket KRL Commuter...
Beli Tiket KRL Commuter Line lewat Layanan GoTransit Gojek, Begini Caranya!
Rekomendasi
Voucher Gratis Melimpah!...
Voucher Gratis Melimpah! The Park Pejaten Gelar Weekend Big Shopping April - Juli 2025
5 Ciri-ciri Otak Mulai...
5 Ciri-ciri Otak Mulai Rusak Akibat PMO, Waspada Sulit Konsentrasi
Mahasiswi UB Diduga...
Mahasiswi UB Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Mahasiswa UIN Malang, Begini Kronologinya
Berita Terkini
Sambut A Minecraft Movie,...
Sambut A Minecraft Movie, Cinepolis Cinemas Luncurkan Virtual Cinema Experience
51 menit yang lalu
Warga AS Borong Produk...
Warga AS Borong Produk China di TikTok dan Amazon
1 jam yang lalu
Washington Gelar Sidang...
Washington Gelar Sidang Kasus Antimonopoli Meta
8 jam yang lalu
China Hentikan Ekspor...
China Hentikan Ekspor Unsur Tanah dan Magnet untuk Industri Chip AS
9 jam yang lalu
Donald Trump Pastikan...
Donald Trump Pastikan HP dan Barang Elektronik Tak Akan Bebas dari Tarif Baru
11 jam yang lalu
Teknologi 3D Ungkap...
Teknologi 3D Ungkap Detik-detik Tenggelamnya Kapal Tiranic
13 jam yang lalu
Infografis
Ini Alasan Harvey Moeis...
Ini Alasan Harvey Moeis dan Sandra Dewi Masuk Daftar Penerima Bantuan BPJS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved