Sedekah Digital Melahirkan Tren Micro Giving, Nominal Mulai Rp1.000
loading...
A
A
A
JAKARTA - Donasi digital yang terintegrasi dengan dompet digital telah melahirkan tren micro-giving. Yakni, bersedekah dengan nominal kecil namun dengan frekuensi yang sering.
Hal tersebut diungkap oleh Chief Marketing Officer GoPay Fibriyani Elastria. ”Sedekah digital kian diminati masyarakat karena mudah. Bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, dan dengan nominal berapa saja hingga sekecil Rp1.000,” ujar Fibriyani.
Karena mudah dan bisa sangat kecil itu, Fibriyani mengatakan masyarakat jadi lebih sering melakukannya. ”Mereka tidak merasa terbebani, karena tidak ada batasan nominalnya,” ungkap Fibriyani.
Fibriyani menyebut, bersedekah bukanlah soal jumlah. Namun, namun perubahan yang dapat diciptakan. ”Donasi digital kami kenalkan pada 2018. Harapannya untuk mengajak masyarakat bergotong royong membantu sesama lewat donasi digital,” ungkapnya.
Selama Ramadhan 2021 lalu, donasi digital menggunakan GoPay menembus angka Rp22 miliar. Jumlah ini terkumpul dari berbagai kanal, seperti donasi lewat GoGive, platform galang dana, lembaga nonprofit, serta rumah ibadah yang bekerja sama dengan GoPay untuk mempermudah donasi.
Bahkan, GoPay juga menggelar Hari Donasi Online Nasional (Hardolnas) 2022 pada 18-29 April 2022, dimana masyarakat bisa melakukan donasi dengan GoPay ke tiga kampanye. Misalnya Kado Ramadhan bersama Baznas, dimana setiap donasi yang terkumpul akan disalurkan berupa Kado Ramadhan yang berisi kebutuhan pokok untuk para pekerja informal.
Lalu, ada Al Quran Untuk Para Santri di Pelosok Indonesia, juga Bantuan Modal Usaha untuk Mitra UMKM. Seperti tahun sebelumnya, setiap donasi yang masuk di Hardolnas 2022 akan dilipatgandakan nominalnya oleh GoPay. Donasi yang digandakan oleh GoPay mulai Rp5.000 hingga Rp500.000. Jadi, dampak positif yang dapat dirasakan akan berlipat ganda.
Faktanya pada Hardolnas 2021 lalu saja, Kitabisa dan GoPay mencatat bahwa lebih dari Rp1,4 miliar donasi berhasil terkumpul dari sekitar 29.000 donatur yang berpartisipasi, dan donasi yang terkumpul telah disalurkan ke lebih dari 6.000 penerima manfaat.
Hal tersebut diungkap oleh Chief Marketing Officer GoPay Fibriyani Elastria. ”Sedekah digital kian diminati masyarakat karena mudah. Bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, dan dengan nominal berapa saja hingga sekecil Rp1.000,” ujar Fibriyani.
Karena mudah dan bisa sangat kecil itu, Fibriyani mengatakan masyarakat jadi lebih sering melakukannya. ”Mereka tidak merasa terbebani, karena tidak ada batasan nominalnya,” ungkap Fibriyani.
Fibriyani menyebut, bersedekah bukanlah soal jumlah. Namun, namun perubahan yang dapat diciptakan. ”Donasi digital kami kenalkan pada 2018. Harapannya untuk mengajak masyarakat bergotong royong membantu sesama lewat donasi digital,” ungkapnya.
Selama Ramadhan 2021 lalu, donasi digital menggunakan GoPay menembus angka Rp22 miliar. Jumlah ini terkumpul dari berbagai kanal, seperti donasi lewat GoGive, platform galang dana, lembaga nonprofit, serta rumah ibadah yang bekerja sama dengan GoPay untuk mempermudah donasi.
Bahkan, GoPay juga menggelar Hari Donasi Online Nasional (Hardolnas) 2022 pada 18-29 April 2022, dimana masyarakat bisa melakukan donasi dengan GoPay ke tiga kampanye. Misalnya Kado Ramadhan bersama Baznas, dimana setiap donasi yang terkumpul akan disalurkan berupa Kado Ramadhan yang berisi kebutuhan pokok untuk para pekerja informal.
Lalu, ada Al Quran Untuk Para Santri di Pelosok Indonesia, juga Bantuan Modal Usaha untuk Mitra UMKM. Seperti tahun sebelumnya, setiap donasi yang masuk di Hardolnas 2022 akan dilipatgandakan nominalnya oleh GoPay. Donasi yang digandakan oleh GoPay mulai Rp5.000 hingga Rp500.000. Jadi, dampak positif yang dapat dirasakan akan berlipat ganda.
Faktanya pada Hardolnas 2021 lalu saja, Kitabisa dan GoPay mencatat bahwa lebih dari Rp1,4 miliar donasi berhasil terkumpul dari sekitar 29.000 donatur yang berpartisipasi, dan donasi yang terkumpul telah disalurkan ke lebih dari 6.000 penerima manfaat.
(dan)