Pasar Metaverse Diperkirakan Tembus Rp11.400 Triliun di 2024

Minggu, 06 Maret 2022 - 14:06 WIB
loading...
Pasar Metaverse Diperkirakan...
Tingginya potensi pasar metaverse ini sebagaimana semakin tingginya interaksi secara daring. Foto: dok The Verge
A A A
BANDUNG - Pangsa pasar metaverse diperkirakan mencapai USD783,3 miliar atau sekitar Rp11.400 triliun pada 2024.

Direktur Finance & Risk Management Telkomsel Mohamad Ramzy menyampaikan, pasar Metaverse dapat mencapai USD783,3 miliar pada 2024 atau naik dari angka USD478,7 miliar di 2020 sekaligus mewakili tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 13,1%.

”Metaverse merupakan environment digital, juga mencakup ekonomi yang berfungsi penuh. Kalau kita hanya berkutat bahwa metaverse sebagai digital environment, maka hanya akan menjadi hype dan tidak ada dampak ekonomi atau akan sulit (untuk) monetisasinya,” ujar Ramzy.

Faktanya, menurut Ramzy, tidak demikian. ”Bahwa di lingkungan metaverse ada dampak ekonomi yang bergulir, ada pasar primer dan sekundernya,” katanya.

Diketahui, metaverse adalah interaksi virtual yang kemungkinan dilakukan banyak orang tanpa batas. Metaverse ini banyak dianalogikan sebagai pemindahan interaksi dunia nyata ke dunia maya.

Melihat potensi yang besar ini, PT Telkom akan mulai garapan layanan Metaverse dengan memperbanyak kolaborasi demi terciptanya ekosistem nasional.

BACA JUGA: Monitor Gaming Mini LED Pertama di Dunia Ini Dibanderol Rp36 Juta

Direktur Bisnis Digital PT Telkom Muhammad Fajrin Rasyid mengatakan, pihaknya akan berperan dalam Metaverse dengan penekanan pembentukan ekosistem bisnis yang memberi benefit bagi banyak pihak, bukan untuk segelintir.

”Kami senang bermain di metaverse sebagai sebuah hal baru. Karenanya kami senang jika bisa mengeksplorasi kemitraan dengan banyak pihak. Terlebih, meta sebelumnya sudah ada kemitraan dengan Telkom University melalui TIP, sehingga ini permulaan yang baik," katanya.

Fajrin mengatakan, penekanan ekosistem juga berarti mengidentifikasi peran utama Telkom seraya memastikan pihak lain yang terkait bisa memainkan kapabilitasnya secara optimal.

Karena itu, kolaborasi metaverse dengan industri seperti Meta (induk dari FB, WA dan IG), sangat dinatikan olehnya guna lebih mengetahui kelebihan-kekurangan masing-masing.

Pasar Metaverse Diperkirakan Tembus Rp11.400 Triliun di 2024

”Kolaborasi Metaverse ini juga penting karena tahun ini Indonesia sudah umumkan ibukota baru serta akan menjadi pimpinan pertemuan G20. Pertemuan ini ajang akbar dan dibicarakan semua masyarakat, dan Telkom terus mempersiapkan dalam 10 bulan ke depan agar pertemuan G20 memberi peluang bisnis bagi kami,” katanya.

Fajrin mengatakan, pihaknya juga sebelumnya sudah mengundang pihak Meta dalam gugus tugas terkait G20 tersebut.

Terkait hal itu, Rektor Telkom University Prof Adiwijaya menambahkan, pihaknya sebelumnya sudah bekerjasama dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dalam pengembangan aneka layanan Metaverse.

”Yakni dalam riset uses cases, Augmented Reality, Virtual Reality, dan produk 3D hologram. Juga terkait Metaverse misal di area pariwisata, meningkatkan kualitas pegawai dan proses pengajaran di kampus kami,” katanya.

Menurut dia, pihaknya sangat peduli pada pengembangan teknologi metaverse. Karena itu, strategi kolaborasi antara Telkom, Telkom University, Meta, dan industri lokal perlu ditingkatkan agar terbentuk ekosistem seperti diharapkan Direktur Bisnis Digital Telkom.

Metaverse sendiri disebut-sebut menjadi teknologi masa depan yang akan menciptakan peluang investasi dan bisnis.

Sebab itu, semua pihak di Indonesia, terutama perusahaan teknologi seperti Telkom, perlu menyikapinya dengan langkah-langkah strategis.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Nex-BE Fest 2024: Ajang...
Nex-BE Fest 2024: Ajang Startup dan BUMN Cetak Cuan
Begini Cara Telkom,...
Begini Cara Telkom, Digiserve, dan Microsoft Ajak UMKM Bertransformasi Digital
MDMedia Luncurkan AdXelerate:...
MDMedia Luncurkan AdXelerate: Programmatic Advertising Berbasis Data Telco Pertama di Indonesia
Berbasis Cloud, Tenologi...
Berbasis Cloud, Tenologi Kasir Digital Gunakan Analisis Data
GPU-as-a-Service dari...
GPU-as-a-Service dari Telkomsel: Demokratisasi AI untuk Bisnis di Indonesia
Begini Cara Telkom Tingkatkan...
Begini Cara Telkom Tingkatkan Kompetensi Guru di Era Digital
Kembangkan Produk dan...
Kembangkan Produk dan Pemasaran, UMKM di Bali Belajar Pemanfaatan AI
Telkom Kembali Gelar...
Telkom Kembali Gelar Festival Digiland Run 2025, Bakal Dimeriahkan Konser Musik dan Pesta Kuliner
Telkom Indonesia Hadirkan...
Telkom Indonesia Hadirkan Data Center di Batam, Kapasitas Capai 54 MW
Rekomendasi
Waspada Upaya Segregasi...
Waspada Upaya Segregasi Masyarakat lewat Narasi Perang Akhir Zaman
Projo Sebut Jokowi Bakal...
Projo Sebut Jokowi Bakal Ambil Keputusan Politik Dalam Waktu Dekat
5 Fakta Ayesha Farooq,...
5 Fakta Ayesha Farooq, Pionir Pilot Tempur Wanita Pakistan yang Menembus Batas Gender
Berita Terkini
ChatGPT Diklaim Bisa...
ChatGPT Diklaim Bisa Tebak Pasangan Anda Selingkuh atau Tidak
Hindari Ganguan Mental,...
Hindari Ganguan Mental, Banyak Orang Kembali ke HP Jadul
Nvidia Memasok Chip...
Nvidia Memasok Chip ke Humain Arab Saudi untuk Pabrik AI
Banggakan Robot Tesla...
Banggakan Robot Tesla yang Bisa Menari, Elon Musk Dipermalukan Grok
Gojek Dicomot Grab?...
Gojek Dicomot Grab? Raksasa Asing Bicara, Apakah Nasib Ojol Lokal di Ujung Tanduk?
Cara Memindahkan Data...
Cara Memindahkan Data dari HP Lama ke HP Baru, Lakukan Pencadangan Data Terlebih Dahulu
Infografis
Ini Penjelasan Mengapa...
Ini Penjelasan Mengapa Hajar Aswad di Kakbah Berwarna Hitam
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved