Apa Itu Robot Trading dan Mengapa Anda Harus Waspada?

Sabtu, 05 Maret 2022 - 11:05 WIB
loading...
Apa Itu Robot Trading...
Robot Trading (RT) banyak yang dibalut dengan MLM sehingga disinyalir menggunakan skema ponzi. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Salah satu aktivitas yang dihentikan Bappepti dan disinyalir kuat sebagai skema Ponzi adalah Robot Trading (RT) .

Menurut pakar keamanan siber Alfons Tanujaya, RT menjanjikan keuntungan yang pasti kepada anggotanya. Bahkan, beberapa pengelola RT menjalankan aktivitasnya secara diam-diam.

”Ada yang mengaku hanya menjual program robot saja. Namun, dalam prakteknya mengelola transaksi trading dan sangat aktif merekrut anggota baru. Mereka menggunakan metode MLM untuk menyetorkan dana ke sistem Robot Trading yang dijanjikan akan memberikan keuntungan tetap setiap bulan,” ujar Alfons.

g!

Apa Itu Robot Trading?
Sebenarnya, Robot Trading adalah piranti lunak yang melakukan otomasi dalam aktivitas jual beli valas dan banyak diperjualbelikan secara terbuka dan legal.

Namun, Robot Trading yang dipermasalahkan ini berani memberikan jaminan keuntungan tetap setiap bulan.

Suatu hal yang trader profesionalpun dan berpengalamanpun tidak ada yang berani melakukannya. ”Disinyalir kuat menggunakan skema Ponzi untuk menarik anggotanya,” ujar Alfons.

Ciri-Ciri Robot Trading Berbahaya
Beberapa indikasi Robot Trading berpotensi fraud adalah sebagai berikut :

1. Hanya dilakukan pada broker tertentu saja
Bukan broker terpercaya/bonafid dan mendapat sertifikasi dari lembaga terpercaya. Peserta bahkan tidak dapat memilih broker. Karena broker penyelenggara telah ditentukan sedemikian rupa dengan ketentuan khusus.

Menurut analisa yang dilakukan oleh beberapa trader berpengalaman, tujuan menggunakan broker tertentu ini dimungkinkan untuk memanipulasi chart trading yang ada. Dengan chart trading fiktif yang telah diatur sedemikian rupa dan disesuaikan dengan janji bagi hasil yang diberikan.

Ketika trading fiktif ini dibandingkan dengan kondisi market yang sebenarnya, terjadi manipulasi waktu chart guna mencocokkan kondisi harga market dengan bagi hasil guna meyakinkan korban yang kurang teliti mengecek/sama sekali tidak mengerti dan merasa aman asalkan terima pembagian keuntungan yang dijanjikan.

2. Spread rate jual beli valas yang sangat jauh.
Ketika Anda membuka akun dan menyetorkan USD, Anda tidak diperkenankan melakukan TT dolar ke dolar. Tetapi harus membeli dolar dari penyelenggara trading dengan harga yang 5%-10 % lebih mahal dari harga wajar.

Sebaliknya, ketika Anda melakukan penarikan, Anda tidak bisa melakukan TT ke rekening USD dan diharuskan menjual dolar Anda dengan harga yang lebih murah.

Secara logis, tujuan spread jual beli yang sangat tinggi ini secara tidak langsung memberikan keuntungan instan kepada penyelenggara trading.

Dimana setiap kali ada member baru masuk maka pemyelenggara sudah mengantongi keuntungan 5%-10 % dan hal ini secara tidak langsung menjelaskan mengapa skema yang diduga ponzi ini bisa berumur panjang.

2. Tidak Ada Wujudnya
Robot Trading yang ditawarkan tidak ada wujudnya, algoritma dan cara kerjanya tidak ada penjelasannya. Sehingga tidak ada informasi apa kelemahan dari Robot Trading tersebut dan Robot Trading ini tidak dapat dijalankan di broker forex lainnya.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2155 seconds (0.1#10.140)