Begini Cara Melihat Invasi Rusia ke Ukraina Pakai Google Maps
loading...
A
A
A
JAKARTA - Google Maps ternyata bisa digunakan untuk melacak pergerakan tentara Rusia yang sedang menginvasi Ukraina. Melalui Google Maps tersebut akan terlihat kepanikan warga Ukraina yang berusaha menyelamatkan diri ketika pasukan Rusia mulai merangsek masuk Kota Kiev.
Laporan dari The Washington Post ini merinci bagaimana tim peneliti menggunakan kombinasi Google Maps dan citra radar untuk melacak pergerakan pasukan Rusia, memberi tahu mereka tentang invasi ke Ukraina.
Dr. Jeffrey Lewis, seorang profesor di Institut Studi Internasional Middlebury California, melihat lalu lintas yang sangat buruk pada pukul 03:15 di dekat perbatasan Ukraina.
Dia tahu bahwa itu bukan kemacetan biasa. Lewis menemukan bahwa kemacetan pada 23 Februari 2022 itu terjadi sehari sebelum Rusia menginvasi Ukraina.
Dalam gambar radar yang diambil oleh Earth observation group Capella Space, terlihat deretan tank Rusia dan kendaraan militer lainnya di dekat lokasi kemacetan itu.
“Di masa lalu, kami akan mengandalkan seorang reporter untuk menunjukkan kepada kami apa yang terjadi di lapangan,” kata Lewis kepada The Post.
“Hari ini, Anda dapat membuka Google Maps dan melihat orang-orang melarikan diri dari Kiev,” Lewis seperti dilansir The Verge, Senin (28/2/2022). Google Maps menggunakan data real-time dari smartphone untuk melacak kondisi lalu lintas.
Dalam sebuah utas di Twitter, Lewis menduga bahwa lalu lintas padat yang dicatat Google kemungkinan berasal dari ponsel warga sipil yang terjebak di penghalang jalan.
Setelah pasukan Rusia mulai memasuki Ukraina, The Post mencatat bahwa Google Maps menunjukkan penutupan jalan di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, bersama dengan layanan kereta bawah tanah yang dihentikan di seluruh kota.
Tidak jelas apakah Google Maps menyediakan peringatan SOS atau tempat perlindungan dari bom untuk orang-orang di Ukraina. Namun, Google Maps memang menampilkan informasi tentang stasiun kereta bawah tanah, beberapa di antaranya digunakan sebagai tempat berlindung.
Damian Menscher, seorang insinyur keandalan keamanan di Google menunjukkan di Twitter bahwa penggunaan Google Maps telah melonjak di Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia.
" Google Maps tampaknya digunakan warga sipil dan tentara di lapangan di Ukraina untuk melacak situasi yang menghancurkan," ujarnya.
Laporan dari The Washington Post ini merinci bagaimana tim peneliti menggunakan kombinasi Google Maps dan citra radar untuk melacak pergerakan pasukan Rusia, memberi tahu mereka tentang invasi ke Ukraina.
Dr. Jeffrey Lewis, seorang profesor di Institut Studi Internasional Middlebury California, melihat lalu lintas yang sangat buruk pada pukul 03:15 di dekat perbatasan Ukraina.
Dia tahu bahwa itu bukan kemacetan biasa. Lewis menemukan bahwa kemacetan pada 23 Februari 2022 itu terjadi sehari sebelum Rusia menginvasi Ukraina.
Dalam gambar radar yang diambil oleh Earth observation group Capella Space, terlihat deretan tank Rusia dan kendaraan militer lainnya di dekat lokasi kemacetan itu.
“Di masa lalu, kami akan mengandalkan seorang reporter untuk menunjukkan kepada kami apa yang terjadi di lapangan,” kata Lewis kepada The Post.
“Hari ini, Anda dapat membuka Google Maps dan melihat orang-orang melarikan diri dari Kiev,” Lewis seperti dilansir The Verge, Senin (28/2/2022). Google Maps menggunakan data real-time dari smartphone untuk melacak kondisi lalu lintas.
Dalam sebuah utas di Twitter, Lewis menduga bahwa lalu lintas padat yang dicatat Google kemungkinan berasal dari ponsel warga sipil yang terjebak di penghalang jalan.
Setelah pasukan Rusia mulai memasuki Ukraina, The Post mencatat bahwa Google Maps menunjukkan penutupan jalan di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, bersama dengan layanan kereta bawah tanah yang dihentikan di seluruh kota.
Tidak jelas apakah Google Maps menyediakan peringatan SOS atau tempat perlindungan dari bom untuk orang-orang di Ukraina. Namun, Google Maps memang menampilkan informasi tentang stasiun kereta bawah tanah, beberapa di antaranya digunakan sebagai tempat berlindung.
Damian Menscher, seorang insinyur keandalan keamanan di Google menunjukkan di Twitter bahwa penggunaan Google Maps telah melonjak di Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia.
" Google Maps tampaknya digunakan warga sipil dan tentara di lapangan di Ukraina untuk melacak situasi yang menghancurkan," ujarnya.
(ysw)