Fitur Telegram yang Tidak Ada di WhatsApp untuk Berjualan Online
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fitur Telegram yang tidak ada di WhatsApp ternyata cukup banyak. Khususnya, bagi para pelaku UMKM yang rajin berbisnis online.
Selama pandemi, berbagai metode memang dapat dilakukan untuk mendorong performa bisnis. Salah satunya melalui strategi marketing di media sosial ataupun aplikasi pengirim pesan instan seperti WhatsApp dan Telegram.
Di dunia bisnis online, WhatsApp dan Telegram lumrah digunakan oleh para pelaku usaha di Indonesia untuk menjual dan mempromosikan produk bisnis mereka.
Aplikasi tersebut menawarkan berbagai fitur menarik yang dapat bermanfaat bagi para pelaku usaha untuk mendorong pertumbuhan bisnis mereka. Khususnya di pasar online.
Misalnya, pemasangan iklan produk di beranda aplikasi pesan instan hingga berinteraksi langsung dengan pembeli lewat fitur chat privat.
Namun demikian, di sisi lain, dengan banyaknya platform pengirim pesan instan saat ini, para pelaku usaha mungkin pernah merasa kesulitan dalam menentukan platform mana yang paling tepat digunakan untuk mengembangkan bisnis mereka.
Nah, berikut perbedaan-perbedaan utama dari beberapa aplikasi pengirim pesan instan terpopuler WhatsApp dan Telegram:
WhatsApp
â—Ź Tidak bisa menambah atau mencari customer baru lewat aplikasi.
â—Ź Bisa merespon customer secara langsung lewat fitur chat privat.
â—Ź Hanya tersedia satu tipe akun bisnis.
â—Ź Bisa mengirim pesan broadcast secara gratis.
â—Ź Tidak ada fitur promosi atau pemasaran yang spesifik.
Telegram
â—Ź Bisa menambahkan hingga 200 anggota baru ke dalam channel bisnis.
â—Ź Bisa merespon customer secara langsung lewat grup dan channel Telegram.
â—Ź Akun bisnis dapat dibedakan menjadi grup dan channel.
â—Ź Bisa mengirim pesan broadcast secara gratis.
â—Ź Akun bisnis dapat mempromosikan produk/brand secara live stream di grup dan channel Telegram.
Dengan mengetahui perbedaan-perbedaan utama dari berbagai fitur platform pengiriman pesan instan yang bermanfaat untuk mengembangkan bisnis, pengguna dapat lebih mudah menentukan platform mana yang paling cocok dengan kebutuhan bisnis mereka. Atau malah menggunakan dua-duanya.
Selama pandemi, berbagai metode memang dapat dilakukan untuk mendorong performa bisnis. Salah satunya melalui strategi marketing di media sosial ataupun aplikasi pengirim pesan instan seperti WhatsApp dan Telegram.
Di dunia bisnis online, WhatsApp dan Telegram lumrah digunakan oleh para pelaku usaha di Indonesia untuk menjual dan mempromosikan produk bisnis mereka.
Aplikasi tersebut menawarkan berbagai fitur menarik yang dapat bermanfaat bagi para pelaku usaha untuk mendorong pertumbuhan bisnis mereka. Khususnya di pasar online.
Misalnya, pemasangan iklan produk di beranda aplikasi pesan instan hingga berinteraksi langsung dengan pembeli lewat fitur chat privat.
Namun demikian, di sisi lain, dengan banyaknya platform pengirim pesan instan saat ini, para pelaku usaha mungkin pernah merasa kesulitan dalam menentukan platform mana yang paling tepat digunakan untuk mengembangkan bisnis mereka.
Nah, berikut perbedaan-perbedaan utama dari beberapa aplikasi pengirim pesan instan terpopuler WhatsApp dan Telegram:
â—Ź Tidak bisa menambah atau mencari customer baru lewat aplikasi.
â—Ź Bisa merespon customer secara langsung lewat fitur chat privat.
â—Ź Hanya tersedia satu tipe akun bisnis.
â—Ź Bisa mengirim pesan broadcast secara gratis.
â—Ź Tidak ada fitur promosi atau pemasaran yang spesifik.
Telegram
â—Ź Bisa menambahkan hingga 200 anggota baru ke dalam channel bisnis.
â—Ź Bisa merespon customer secara langsung lewat grup dan channel Telegram.
â—Ź Akun bisnis dapat dibedakan menjadi grup dan channel.
â—Ź Bisa mengirim pesan broadcast secara gratis.
â—Ź Akun bisnis dapat mempromosikan produk/brand secara live stream di grup dan channel Telegram.
Dengan mengetahui perbedaan-perbedaan utama dari berbagai fitur platform pengiriman pesan instan yang bermanfaat untuk mengembangkan bisnis, pengguna dapat lebih mudah menentukan platform mana yang paling cocok dengan kebutuhan bisnis mereka. Atau malah menggunakan dua-duanya.
(dan)