Lengan Robot Ini Dikendalikan Kekuatan Otak, Bisa Bantu Orang yang Lumpuh

Rabu, 26 Januari 2022 - 15:30 WIB
loading...
Lengan Robot Ini Dikendalikan...
Para ilmuwan dari Swiss Federal Institute of Technology Lausanne (EPFL) menciptakan lengan robot yang bisa digerakkan dengan kekuatan otak. Foto/sciencefocus
A A A
ZURICH - Para ilmuwan dari Swiss Federal Institute of Technology Lausanne (EPFL) menciptakan lengan robot yang bisa digerakkan dengan kekuatan otak. Para ilmuwan memadukan algoritme pembelajaran mesin dan antarmuka otak-komputer, untuk menciptakan lengan robot yang dikendalikan kekuatan otak.

Meskipun ini bukan pertama kalinya antarmuka otak digunakan untuk mengendalikan robot, teknologi ini melangkah lebih jauh dengan memperkirakan dan memahami sinyal otak tanpa input dari pasien. Lengan robot ini untuk membantu pasien tetraplegia (mereka yang tidak dapat menggerakkan tubuh bagian atas atau bawah) untuk bisa berinteraksi dengan dunia.

Profesor Aude Billard, Kepala Laboratorium Sistem dan Algoritma Pembelajaran EPFL dan José del R Millán, juga pernah menjabat kepala laboratorium yang sama, melakukan penelitian bersama untuk membuat program komputer yang dapat mengontrol robot dengan sinyal listrik dari otak pasien. Tim peneliti menggunakan algoritme pembelajaran mesin untuk menafsirkan sinyal dari otak pasien dan menerjemahkannya ke dalam artikulasi lengan robot.

Aktivitas otak pasien dipantau oleh lapisan Electroencephalogram (EEG)– yang secara efektif memindai aktivitas listrik di dalam kepala. Gelombang otak ini kemudian akan dikirim melalui komputer untuk ditafsirkan oleh algoritma pembelajaran mesin.

(Baca juga; Elon Musk Jamin Robot Tesla Tidak Menjadi Bencana Terminator )

Algoritme menerjemahkan sinyal otak saat pasien melihat kesalahan, menyimpulkan secara otomatis saat otak tidak menyukai tindakan tertentu. Dalam penelitian tim, mereka menggunakan lengan robot dengan kaca. Lengan akan bergerak ke arah kaca dan otak pasien akan memutuskan apakah mereka merasa terlalu dekat atau terlalu jauh.
Lengan Robot Ini Dikendalikan Kekuatan Otak, Bisa Bantu Orang yang Lumpuh


Proses ini diulang sampai robot memahami rute optimal untuk preferensi individu – tidak terlalu dekat dengan risiko tetapi tidak terlalu jauh untuk membuang pergerakan. Menerapkan algoritme ke kursi roda adalah contoh ke mana arah teknologi di masa depan.

(Baca juga; Eksoskeleton Cray X, Bantu Pekerja Angkat Beban 30 Kg Seharian Tanpa Bikin Encok )

Ini akan memungkinkan orang di kursi roda untuk memiliki kontrol yang lebih besar atas gerakan, kecepatan, dan keselamatan umum mereka. “Menarik untuk menggunakan algoritme ini daripada menggunakan ucapan atau suara, karena ada hal-hal yang tidak dapat diartikan dengan mudah,” kata Billard dikutip SINDOnews dari laman sciencefocus, Rabu (26/1/2022).

Melalui algoritma pembelajaran mesin yang digunakan dalam penelitian ini, robot dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang variabilitas untuk memprediksi sinyal otak dalam situasi tertentu. Misalnya, preferensi jarak saat bergerak melewati gelas atau, dalam keadaan praktis, seberapa dekat pasien tetraplegia di kursi roda dengan orang lain di jalan.

Algoritme dapat menginterpretasikan sinyal otak untuk memahami preferensi kecepatan pengguna, jarak yang diinginkan dari rintangan. Bahkan tingkat risiko dalam keadaan tertentu, misalnya jika mereka terlambat atau berada di tempat yang sibuk.

Dengan algoritme yang memahami sinyal dari otak Anda, aka dapat menafsirkan perasaan yang tepat yang tidak dapat dijelaskan oleh seseorang. Namun, ini membutuhkan konsistensi dari waktu ke waktu dari algoritme dan agar pendeteksian terbukti signifikan secara statistik.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kehebatan Jet Tempur...
Kehebatan Jet Tempur F/A-18 Hornet, Bisa Mendarat di Jalan Raya
Elon Musk Umumkan Neuralink...
Elon Musk Umumkan Neuralink Sukses Tanam Implan Otak ke Manusia
Alumni HUB.ID Peroleh...
Alumni HUB.ID Peroleh Pendanaan Hingga Rp60 Miliar
Ini Pentingnya Spirit...
Ini Pentingnya Spirit Kolaborasi dalam Edukasi Inovasi Teknologi
Neuralink Elon Musk...
Neuralink Elon Musk Cari Pasien Pertama Implan Otak, Tertarik?
Mata Panah Berusia 3.000...
Mata Panah Berusia 3.000 Tahun Ini Terbuat dari Material Luar Angkasa
37 Tahun Dinyatakan...
37 Tahun Dinyatakan Hilang, Jenazah Pendaki Gunung Alpen Swiss Ditemukan saat Gletser Mencair
Gunung di Puncak Alpen...
Gunung di Puncak Alpen Runtuh Setelah Lapisan Es Mencair Akibat Kenaikan Suhu
Beradu Inovasi, 17 Startup...
Beradu Inovasi, 17 Startup Finalis Siap Gencarkan Strategi PMF
Rekomendasi
Setelah Tangkap Kurir,...
Setelah Tangkap Kurir, Polisi Buru Pengendali Sabu 10 Kg di Apartemen PIK
13 Kapolda Jebolan Akpol...
13 Kapolda Jebolan Akpol 1991 Teman Satu Angkatan Kapolri
Negara NATO Ini Klaim...
Negara NATO Ini Klaim Bakal Diinvasi Rusia Beberapa Tahun Lagi
Berita Terkini
Arkeolog Temukan Makam...
Arkeolog Temukan Makam Pangeran Firaun Userkaf dan atung Djoser
2 jam yang lalu
Robot Bergabung dengan...
Robot Bergabung dengan Manusia dalam Lomba Maraton di Beijing
17 jam yang lalu
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
20 jam yang lalu
Wikipedia Tawarkan Data...
Wikipedia Tawarkan Data ke Keggle untuk Melatih AI
1 hari yang lalu
China Negara Pertama...
China Negara Pertama yang Rutin Menggunakan Reaktor Nuklir Thorium
1 hari yang lalu
Daftar Kode Redeem FF...
Daftar Kode Redeem FF Free Fire Max Sabtu 10 April 2025, Klaim Sekarang!
1 hari yang lalu
Infografis
4 Alasan NATO Bisa Runtuh...
4 Alasan NATO Bisa Runtuh Seperti Balon yang Bocor
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved