80 Tahun Tenggelam di Perairan Australia, Kapal Selam Jepang Ini Dibangkitkan Kembali

Selasa, 25 Januari 2022 - 16:14 WIB
loading...
80 Tahun Tenggelam di...
Bangkai kapal selam Jepang I-124, yang direkonstruksi seorang seniman, terletak di dasar laut sekitar 50 mil barat laut kota Darwin, Australia. Foto/John McCarthy/Live Science
A A A
DARWIN - Kapal Selam Jepang I-124 sudah tenggelam 80 tahun lalu dan tergolek di dasar laut perairan Australia , 90 kilometer Kota Darwin. Melalui teknologi virtual-reality (VR) ilmuwan Flinders University di Adelaide, Australia, menghidupkan kembali kapal selam yang menjadi kuburan bagi 80 awaknya.

Versi video baru tersedia di YouTube dalam bahasa Inggris dan Jepang, karena minat historis terhadap bangkai kapal selam tersebut sangat kuat di Australia dan Jepang. Kedua rekaman dapat dilihat dengan headset VR atau sebagai "video imersif" pada perangkat layar datar, seperti monitor komputer dan smartphone.

"Berdasarkan data, dan rencana kapal serta foto-foto bersejarah, kami telah menciptakan pengalaman menyelam virtual membawa pemirsa melalui proses pengumpulan data. Kemudian membawa Anda ke kedalaman, untuk mengalami bangkai kapal secara langsung," kata arkeolog maritim John McCarthy dari Flinders University di Adelaide, dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Selasa (25/1/2022).

(Baca juga; Rusia Luncurkan Kapal Selam Nuklir Siluman, Teknologi Baru Senjatanya Bikin Ngeri )

McCarthy menambahkan, dengan teknologi VR baru ini, menjadi kesempatan bagi orang-orang untuk melihat seperti apa kondisi bangkai kapal selam itu sekarang. Sebab, selama ini aktivitas penyelaman untuk mengunjungi bangkai kapal dikontrol secara ketat.

Tenggelam dalam Pertempuran Sengit
80 Tahun Tenggelam di Perairan Australia, Kapal Selam Jepang Ini Dibangkitkan Kembali


Kapal Selam I-124 dibangun pada akhir 1920-an untuk Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Kapal selam ini adalah salah satu kapal selam kelas baru berdasarkan U-boat Tipe UB III Jerman yang telah diberikan ke Jepang sebagai bagian dari reparasi setelah Perang Dunia I.

Selama Perang Dunia II, kapal selam I-124 aktif di lepas pantai Darwin, meletakkan ranjau dan menyerang kapal musuh. Tetapi pemecah kode Sekutu menangkap sinyal radionya saat kembali ke Jepang, sehingga membuat kapal perang Australia melacaknya pada 20 Januari 1942.

(Baca juga; Media Polandia Tuding Kapal Selam Rusia Berusaha Curi Sonar Fregat Inggris )

Pertempuran sengit pun terjadi dan nyaris menenggalamkan kapal penyapu ranjau Australia, HMAS Deloraine, dengan torpedo. Tapi Kapal Selam I-124 rusak parah oleh serangan bom bawah air dari kapal perang dan pesawat tempur Australia. Kapal selam itu kemudian tenggelam ke dasar laut bersama 80 awak di dalamnya.

Bakai Kapal Selam Dilindungi
80 Tahun Tenggelam di Perairan Australia, Kapal Selam Jepang Ini Dibangkitkan Kembali


Bangkai kapal Selam I-124 diamankan oleh Angkatan Laut Australia dan situs tersebut dilindungi sebagai kuburan perang di bawah hukum Australia. Ini adalah bangkai kapal pertama yang dilindungi. Para arkeolog maritim telah memantau bangkai kapal tersebut.

Mereka melakukan VR baru didasarkan pada survei sonar jarak jauh yang dilakukan di lokasi tersebut pada Oktober 2021. "Survei arkeologi menunjukkan bahwa bangkai kapal itu dalam kondisi baik, tetapi dengan beberapa tanda degradasi pada lambung luar yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut," kata McCarthy.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Buih Misterius Bermunculan...
Buih Misterius Bermunculan di Laut Australia
Membongkar Kisah Bahtera...
Membongkar Kisah Bahtera Nuh: Antara Iman dan Nalar
Universitas di Jepang...
Universitas di Jepang Siapkan Jurusan AI untuk Calon Dokter
Jepang Ciptakan Taman...
Jepang Ciptakan Taman Terkecil di Dunia, Segini Ukurannya
Batasi Chip AI, AS Tekan...
Batasi Chip AI, AS Tekan Jepang dan Belanda Lepaskan Perangkat China
Benua Australia dan...
Benua Australia dan Asia Diklaim Ilmuwan Bakal Bertabrakan
Ratusan Paus Pembunuh...
Ratusan Paus Pembunuh Terdampar di Pantai Tasmania
Ausralia Sebut Kepulauan...
Ausralia Sebut Kepulauan Cocos Semakin Terancam Hilang Ditelan Ombak
Jepang Temukan Cara...
Jepang Temukan Cara Menghibur Ikan Mola-mola yang Kesepian
Rekomendasi
Cekcok Masalah Gadai...
Cekcok Masalah Gadai HP, Pria di Bengkalis Tebas Istri hingga Tewas
Rabu Biru Indonesia...
Rabu Biru Indonesia Gandeng Bulog Serap Gabah Petani di Sleman
Negara Eropa Timur Ini...
Negara Eropa Timur Ini Undang 150.000 Pekerja Migran Asal Pakistan
Berita Terkini
Kitab Kuno Petunjuk...
Kitab Kuno Petunjuk Orang Mati Menuju Keabadian Ditemukan di Mesir
1 jam yang lalu
Manfaatkan Teknologi...
Manfaatkan Teknologi Biometrik, XL Axiata Dukung Pemutakhiran Data Pelanggan
2 jam yang lalu
Ciptakan Ruang Digital...
Ciptakan Ruang Digital yang Aman, Menkomdigi Sarankan Beralih ke eSIM
3 jam yang lalu
OpenAI Gugat Balik Elon...
OpenAI Gugat Balik Elon Musk, Ini Masalahnya
6 jam yang lalu
Kenapa Bumbu Mie Instan...
Kenapa Bumbu Mie Instan Tidak Boleh Dimasak? Ini Jawabannya
7 jam yang lalu
7 Kota dengan Suhu Terpanas...
7 Kota dengan Suhu Terpanas di Dunia yang Bikin Kulit Terasa Terpanggang
11 jam yang lalu
Infografis
Ini Alasan Mengapa Tanaman...
Ini Alasan Mengapa Tanaman Ganja Harus Ditanam di Ketinggian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved