Seorang Ibu Tuntut Meta dan Snapchat karena Anaknya Bunuh Diri

Minggu, 23 Januari 2022 - 07:00 WIB
loading...
Seorang Ibu Tuntut Meta dan Snapchat karena Anaknya Bunuh Diri
Meta dan Snapchat digugat karena menjadi pemicu seorang anak berusia 11 tahun bunuh diri. Foto/NYPOST.
A A A
AMERIKA SERIKAT - Seorang ibu dari Connecticut, Amerika Serikat menuntut perusahaan induk Facebook dan Instagram, Meta karena anaknya bunuh diri. Gugatan yang sama juga diajukan ke Snapchat. Diduga penyebab bunuh diri adalah keranjingan sosial media.

Dilaporkan BBC, anak bernama Selena Rodriguez yang berumur 11 tahun, bunuh diri pada 21 Juli 2021. Aksi nekat itu membuat ibu Selena Rodriguez, Tamy shock berat.

Dia meyakini ketergantungan anaknya pada Instagram dan Snapchat salah satu pemicu aksi bunuh diri. Kini Tamy telah meminta Social Media Victims Law Center (SMVLC) mewakili dirinya untuk menuntut Meta dan Snapchat bertanggung jawab karena anaknya bunuh diri.

"Dalam beberapa kesempatan, Selena telah menerima perawatan kesehatan mental karena kecanduannya," kata pernyataan itu. "Seorang terapis yang mengevaluasi Selena mengatakan bahwa dia belum pernah melihat pasien yang kecanduan media sosial seperti Selena," tulis gugatan resmi SMVLC.

Sebelum bunuh diri pada 21 Juli 2021, Selena diduga mengalami gangguan tidur dan deprresi berbulan-bulan. Ketergantungannya pada sosial media makin menjadi-jadi karena pandemi Covid-19.



Seorang Ibu Tuntut Meta dan Snapchat karena Anaknya Bunuh Diri


Menurut SMVLC orang tua Selena telah berupaya menyita gadget yang digunakan untuk bermain sosial media. Hanya saja hal itu justru membuat anak berusia 11 tahun itu semakin tertekan.

Dalam gugatan itu juga disebutkan adanya peristiwa yang membuat Selena menjadi depresi. Peristiwa terjadi ketika Selena diminta untuk membagikan konten seksual yang melibatkan dirinya oleh orang lain melalui sosial media yang dia gunakan.

Sayangnya konten itu kemudian bocor dan dibagikan lagi oleh teman sekelasnya dengan menggunakan Instagram dan Snapchat. Peristiwa itu membuat kondisi mental Selena terganggu dan memicu aksi nekatnya bunuh diri.

Gugatan yang diajukan Tamy melalui SMVLC menyebutkan bahwa kedua raksasa media sosial itu secara sadar dan sengaja merancang dan memasarkan produk yang berbahaya bagi sejumlah pengguna di bawah umur.



Seorang Ibu Tuntut Meta dan Snapchat karena Anaknya Bunuh Diri


"Tergugat sengaja menciptakan gangguan yang membuat anak-anak tertarik tetapi gagal memberikan perlindungan yang memadai dari efek berbahaya. Padahal mereka tahu gangguan terjadi di tempat digital yang sepenuhnya mereka kuasai dan bisa dikendalikan," tulis gugatan itu.

Sementara juru bicara Snapchat mengatakan mereka merasa sedih mendengar kematian Selena, meskipun menolak untuk mengomentari gugatan secara khusus.

"Tidak ada yang lebih penting bagi kami selain kesejahteraan komunitas kami," kata juru bicara itu, seraya menambahkan bahwa Snapchat dibuat untuk membantu penggunanya berkomunikasi dengan teman tanpa tekanan publik dan perbandingan sosial. Tidak seperti yang dihadirkan platform media sosial lainnya.

Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram belum menanggapi gugatan itu. Hanya saja tuntutan Tamy muncul ketika anggota parlemen AS dan masyarakat semakin khawatir atas dampak media sosial pada kaum muda.

Pada bulan November, mantan manajer produk Facebook Frances Haugen bahkan membuat pengakuan kepada anggota parlemen bahwa perusahaan itu merugikan anak-anak. Sayangnya Facebook tidak melakukan perubahan yang diperlukan untuk melindungi kesehatan mental anak-anak. "Mereka telah menempatkan keuntungan astronomis mereka di atas orang-orang," ucap Frances Haugen.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2247 seconds (0.1#10.140)