Alasan di Balik Melejitnya Harga Foto Selfie NFT Ghozali
loading...
Akun Ghozali yang menjual fotonya dalam bentuk NFT di Opensea. Foto: ist
A
A
A
JAKARTA - Nama Ghozali tiba-tiba viral lantaran dirinya menjual foto selfie dalam bentuk non-fungible token (NFT) di e-commerce, Opensea.
Tak main-main, tercatat, hingga hari ini, Kamis (13/1), akun milik Ghozali di Opensea , Ghozali Everyday, mampu untuk menaikkan volume perdagangannya sebesar 280 ETH atau sekitar Rp13,3 miliar.
Padahal awal penjualan NFT Ghozali hanya dihargai 0.001 Ethereum atau sekitar Rp45.000 per foto.
Lalu apa alasan kuat di balik melejitnya harga penjualan NFT Ghozali?
Menurut Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) & COO Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda, NFT Ghozali memiliki trading volume yang tinggi, karena banyak peminat yang ingin membelinya.
”Di NFT juga dikenal sistem supply & demand,” ujarnya saat dihubungi.
NFT Ghozali juga di dukung oleh komunitas yang memungkinkan harganya naik.
Selain itu, Teguh Kurniawan menyebut bahwa melihat sifat NFT dicetak di blockchain, mirip dengan aset kripto, oleh karena itu mereka unik dan langka, serta sulit untuk dipalsukan.
”Di satu sisi, Ghozali mampu membuktikan bahwa siapa aja bisa membuat karya dalam bentuk aset digital NFT. Tidak hanya sebagai apresiasi karya, NFT juga bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi pembuatnya,” ujarnya.
Tak main-main, tercatat, hingga hari ini, Kamis (13/1), akun milik Ghozali di Opensea , Ghozali Everyday, mampu untuk menaikkan volume perdagangannya sebesar 280 ETH atau sekitar Rp13,3 miliar.
Padahal awal penjualan NFT Ghozali hanya dihargai 0.001 Ethereum atau sekitar Rp45.000 per foto.
Lalu apa alasan kuat di balik melejitnya harga penjualan NFT Ghozali?
Menurut Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) & COO Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda, NFT Ghozali memiliki trading volume yang tinggi, karena banyak peminat yang ingin membelinya.
”Di NFT juga dikenal sistem supply & demand,” ujarnya saat dihubungi.
NFT Ghozali juga di dukung oleh komunitas yang memungkinkan harganya naik.
Selain itu, Teguh Kurniawan menyebut bahwa melihat sifat NFT dicetak di blockchain, mirip dengan aset kripto, oleh karena itu mereka unik dan langka, serta sulit untuk dipalsukan.
”Di satu sisi, Ghozali mampu membuktikan bahwa siapa aja bisa membuat karya dalam bentuk aset digital NFT. Tidak hanya sebagai apresiasi karya, NFT juga bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi pembuatnya,” ujarnya.
(dan)
Explore More