Terima Kasih dan Selamat Tinggal, BlackBerry!
loading...
A
A
A
JAKARTA - BlackBerry resmi menghentikan dukungan terhadap software mereka. Lho, memangnya BlackBerry masih ada? Masih. Ternyata masih ada perangkat yang masih memakai OS BlackBerry.
Sayangnya, mulai 4 Januari 2022 nanti, semua ponsel, tablet, atau perangkat lain yang masih memakai OS BlackBerry tidak akan lagi berfungsi normal. Detilnya, OS BlackBerry 7.1 atau dibawahnya, BlackBerry 10, juga BlackBerry PlayBook.
Semua perangkat tersebut menurut BlackBerry ”tidak lagi bisa menjalankan fungsi normal”. Itu, termasuk mengakses Wi-Fi, jaringan operator seluler, melakukan panggilan, mengirim SMS, mengakses data internet, dan lainnya.
Yang patut dicatat adalah ini: ponsel BlackBerry (ya masih ada) yang menjalankan OS Android tetap berjalan normal.
Nasib BlackBerry memang lebih buruk dari Nokia. Ketika konsumen beralih dari ponsel QWERTY ke layar sentuh pada 2000-an, mereka tidak cepat berinovasi. Padahal, di masa jayanya 50 persen market share ponsel di Amerika adalah BlackBerry.
Sekarang, induk perusahaan BlackBerry Limited, justru jualan software cybersecurity.
Pada 2013 BlackBerry sempat merilis OS yang lebih update, BlackBerry 10, tapi tetap gagal dan tidak bisa mengikuti kemampuan Android dan iOS.
Lalu, pada 2015 mereka ikut arus dengan membuat handset BlackBerry yang menggunakan OS Android, tapi tetap gagal karena ketinggalan dengan pabrikan lainnya.
Pada 2016, merek BlackBerry dilisensikan ke pabrikan third-party seperti TCL. Pada 2020, perusahaan Texas bernama OnwardMobility mengklaim akan membuat ponsel Android 5G BlackBery dengan ponsel QWERTY pada 2021. Tapi, sayangnya itu tidak terwujud.
BlackBerry juga punya layanan Blackberry Messenger (BBM) yang jadi primadona, tapi lagi-lagi tergeser oleh WhatsApp.
Lalu, bagaimana nasib handset dan BlackBerry sekarang?Rasanya pengguna bisa mengucapkan selamat tinggal dari sekarang.
Sayangnya, mulai 4 Januari 2022 nanti, semua ponsel, tablet, atau perangkat lain yang masih memakai OS BlackBerry tidak akan lagi berfungsi normal. Detilnya, OS BlackBerry 7.1 atau dibawahnya, BlackBerry 10, juga BlackBerry PlayBook.
Semua perangkat tersebut menurut BlackBerry ”tidak lagi bisa menjalankan fungsi normal”. Itu, termasuk mengakses Wi-Fi, jaringan operator seluler, melakukan panggilan, mengirim SMS, mengakses data internet, dan lainnya.
Yang patut dicatat adalah ini: ponsel BlackBerry (ya masih ada) yang menjalankan OS Android tetap berjalan normal.
Nasib BlackBerry memang lebih buruk dari Nokia. Ketika konsumen beralih dari ponsel QWERTY ke layar sentuh pada 2000-an, mereka tidak cepat berinovasi. Padahal, di masa jayanya 50 persen market share ponsel di Amerika adalah BlackBerry.
Sekarang, induk perusahaan BlackBerry Limited, justru jualan software cybersecurity.
Pada 2013 BlackBerry sempat merilis OS yang lebih update, BlackBerry 10, tapi tetap gagal dan tidak bisa mengikuti kemampuan Android dan iOS.
Lalu, pada 2015 mereka ikut arus dengan membuat handset BlackBerry yang menggunakan OS Android, tapi tetap gagal karena ketinggalan dengan pabrikan lainnya.
Pada 2016, merek BlackBerry dilisensikan ke pabrikan third-party seperti TCL. Pada 2020, perusahaan Texas bernama OnwardMobility mengklaim akan membuat ponsel Android 5G BlackBery dengan ponsel QWERTY pada 2021. Tapi, sayangnya itu tidak terwujud.
BlackBerry juga punya layanan Blackberry Messenger (BBM) yang jadi primadona, tapi lagi-lagi tergeser oleh WhatsApp.
Lalu, bagaimana nasib handset dan BlackBerry sekarang?Rasanya pengguna bisa mengucapkan selamat tinggal dari sekarang.
(dan)