Lark Satu Teknologi Penggerak Bisnis Saat Perusahaan Terapkan Kerja Hybrid
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan ekonomi di masa pandemi Covid-19 tidak dapat dianggap remeh, perusahaan membutuhkan satu teknologi digital yang memadai agar bisa terus bertahan. Terlihat hampir 2 tahun ini, tempat dan budaya kerja di seluruh dunia telah berubah drastis.
Bagaimana tidak, aktivitas bisnis di era digital ini sudah tak mengenal batas dan jarak. Semua harus bisa dilakukan kapan saja di mana saja.
Selain harus beradaptasi dengan sistem kerja jarak jauh, berbagai bisnis juga harus mulai menerapkan teknologi digital yang tepat sehingga produktivitas tetap terjaga. Oleh sebab itu, dibutuhkan satu platfrom digital yang bisa membantu agar perusahaan bisa tetap menjalankan bisnisnya.
Guna membantu menghadapi tantangan tersebut, Lark Technologies Pte. Ltd., perusahaan teknologi berbasis di Singapura menghadirkan teknologi yang bisa dipakai oleh semua karyawan.
Suryanto Lee, Lark Senior Professional Service Consultant untuk Indonesia, mengatakan tantangan utama metode kerja hibrida terletak pada kemampuan perusahaan untuk menerapkan platform teknologi digital yang komprehensif.
''Perangkat ini harus bisa digunakan semua karyawan, bukan hanya para ahli IT di perusahaan saja. Setiap karyawan di dalam perusahaan harus beradaptasi dengan platform yang ada untuk mendapatkan manfaat secara penuh." tutur Suryanto Lee dalam Virtual Meeting saat memperkenalkan Lark beberapa waktu lalu.
Suryanto Lee menjelaskan, Sebuah survei yang dilakukan terhadap para profesional, manajer, dan karyawan di Singapura oleh sebab itu, Lark aplikasi kolaborasi generasi masa depan yang berkantor pusat di Singapura, mengungkap bahwa 94% responden menginginkan untuk terus bekerja secara fleksibel -- dan keinginan ini datang dari Singapura, sebuah negara yang kondisi lalu lintasnya tidak serumit kemacetan di Jabodetabek, namun para pekerja profesional tetap mengalami kesulitan untuk menerapkan 'work-life balance'.
"Pada kenyataannya, tuntutan ekosistem hibrida ini memaksa perusahaan untuk memikirkan kembali semua sistem dan pengaturan dasar yang ada. Dalam prosesnya, persoalan ini bukan hanya menjadi masalah terkait IT tapi juga masuk dalam ranah SDM. Dengan fungsi dan fitur yang terpadu, Lark, aplikasi kolaborasi dan komunikasi all-in-one, mengintegrasikan tugas, proses kerja, dokumen, dan data dengan mulus untuk memberikan konektivitas dan keamanan tinggi kepada para pengguna." jelas Suryanto Lee.
Lebih lanjut Suryanto Lee, memaparkan sebuah survei Global Talent Trend 2021 yang dilakukan oleh JobStreet, BCG, dan The Network pada November-Desember 2020 terhadap lebih dari 33.000 responden yang mayoritas berusia 20-40 tahun dan berpendidikan Sarjana (S1), menemukan bahwa karyawan di Indonesia sangat menyukai pengaturan kerja secara hybrid atau hibrida.
Bagaimana tidak, aktivitas bisnis di era digital ini sudah tak mengenal batas dan jarak. Semua harus bisa dilakukan kapan saja di mana saja.
Selain harus beradaptasi dengan sistem kerja jarak jauh, berbagai bisnis juga harus mulai menerapkan teknologi digital yang tepat sehingga produktivitas tetap terjaga. Oleh sebab itu, dibutuhkan satu platfrom digital yang bisa membantu agar perusahaan bisa tetap menjalankan bisnisnya.
Guna membantu menghadapi tantangan tersebut, Lark Technologies Pte. Ltd., perusahaan teknologi berbasis di Singapura menghadirkan teknologi yang bisa dipakai oleh semua karyawan.
Suryanto Lee, Lark Senior Professional Service Consultant untuk Indonesia, mengatakan tantangan utama metode kerja hibrida terletak pada kemampuan perusahaan untuk menerapkan platform teknologi digital yang komprehensif.
''Perangkat ini harus bisa digunakan semua karyawan, bukan hanya para ahli IT di perusahaan saja. Setiap karyawan di dalam perusahaan harus beradaptasi dengan platform yang ada untuk mendapatkan manfaat secara penuh." tutur Suryanto Lee dalam Virtual Meeting saat memperkenalkan Lark beberapa waktu lalu.
Suryanto Lee menjelaskan, Sebuah survei yang dilakukan terhadap para profesional, manajer, dan karyawan di Singapura oleh sebab itu, Lark aplikasi kolaborasi generasi masa depan yang berkantor pusat di Singapura, mengungkap bahwa 94% responden menginginkan untuk terus bekerja secara fleksibel -- dan keinginan ini datang dari Singapura, sebuah negara yang kondisi lalu lintasnya tidak serumit kemacetan di Jabodetabek, namun para pekerja profesional tetap mengalami kesulitan untuk menerapkan 'work-life balance'.
"Pada kenyataannya, tuntutan ekosistem hibrida ini memaksa perusahaan untuk memikirkan kembali semua sistem dan pengaturan dasar yang ada. Dalam prosesnya, persoalan ini bukan hanya menjadi masalah terkait IT tapi juga masuk dalam ranah SDM. Dengan fungsi dan fitur yang terpadu, Lark, aplikasi kolaborasi dan komunikasi all-in-one, mengintegrasikan tugas, proses kerja, dokumen, dan data dengan mulus untuk memberikan konektivitas dan keamanan tinggi kepada para pengguna." jelas Suryanto Lee.
Lebih lanjut Suryanto Lee, memaparkan sebuah survei Global Talent Trend 2021 yang dilakukan oleh JobStreet, BCG, dan The Network pada November-Desember 2020 terhadap lebih dari 33.000 responden yang mayoritas berusia 20-40 tahun dan berpendidikan Sarjana (S1), menemukan bahwa karyawan di Indonesia sangat menyukai pengaturan kerja secara hybrid atau hibrida.