Jadi Senjata China Lawan Tarif Impor, AS Bidik 140 Perusahaan Chip

Jum'at, 04 April 2025 - 16:52 WIB
loading...
Jadi Senjata China Lawan...
, AS Bidik 140 Perusahaan Chip China. FOTO/ THE VERGE
A A A
NEW YORK - Amerika Serikat telah resmi memberlakukan tarif impor baru, hal ini membuat Kementerian Perdagangan China mengambil langkah cepat melindungi kepentingannya setelah AS berusaha melumpuhkan industri semikonduktor China .

BACA JUGA - China Beberkan Kecurangan AS Soal Chip Semikonduktor

Departemen Perdagangan AS pada awal pekan kemarin, mengumumkan bakal melarang ekspor 24 jenis peralatan manufaktur chip, tiga program perangkat lunak, dan memori bandwidth tinggi ke China.

Selain itu 140 perusahaan China – termasuk pembuat alat, perakit chip, dan perusahaan investasi – ditambahkan ke daftar hitam kemendag AS atas peran mereka dalam mengembangkan industri semikonduktor domestik China.

Departemen Perdagangan mengklaim bahwa semikonduktor China "dapat digunakan dalam sistem senjata canggih generasi berikutnya dan dalam kecerdasan buatan," yang "menimbulkan risiko besar bagi keamanan nasional AS."

"Ini adalah tindakan khas pemaksaan ekonomi dan praktik non-pasar," kata juru bicara kementerian China sebagai respons.

"AS mengatakan satu hal dan dapat melakukan hal lain... menyalahgunakan langkah-langkah pengawasan ekspor, dan menerapkan intimidasi sepihak. China dengan tegas menentang ini," sambungnya.

Juru bicara kementerian China mengamati bahwa "industri semikonduktor sangat mengglobal," dan mengatakan bahwa tindakan sepihak seperti yang diambil oleh AS menghambat perdagangan bebas dan terbuka antara negara lain.

"China akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk dengan tegas melindungi hak dan kepentingannya yang sah," ungkapnya menyimpulkan.

Industri semikonduktor China telah menjadi sasaran oleh pemerintahan AS secara berturut-turut, ketika Donald Trump melarang ekspor peralatan pembuatan chip tertentu ke Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC), produsen chip top asal China, selama masa jabatan pertamanya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Siagakan 42 Dokter...
China Siagakan 42 Dokter untuk Mengobati Penyakit Jiwa Akibat AI
Nintendo Switch 2 Ditenagai...
Nintendo Switch 2 Ditenagai NVIDIA Tegra T239, Ini Kecanggihannya
Ubah Nama Teluk Meksiko...
Ubah Nama Teluk Meksiko Jadi Amerika, Google Digugat
Kenapa Tidak Ada yang...
Kenapa Tidak Ada yang Berani Bongkar Makam Kaisar China Pertama? Ini Jawabannya
Bill Gates Berencana...
Bill Gates Berencana Sumbangkan Separuh Harta Kekayaanya
Dugaan Korupsi Besar...
Dugaan Korupsi Besar Melibatkan Microsoft Terkuak, Begini Modusnya
Ini Cara Unik Pangeran...
Ini Cara Unik Pangeran MBS Menyenangkan Donald Trump
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Bawa Permen Ganja dari...
Bawa Permen Ganja dari Thailand, Pebasket AS Ditangkap Polisi
Rekomendasi
Ekonomi Sulit, 73.992...
Ekonomi Sulit, 73.992 Pekerja Tersapu Badai PHK Hanya dalam 3 Bulan
Pelaku Usaha Perkuat...
Pelaku Usaha Perkuat Komitmen Sosial dan Dukung Pembangunan Nasional
JICT Raih Nilai Memuaskan...
JICT Raih Nilai Memuaskan Audit SMK3, Komitmen K3 Terus Ditingkatkan
Berita Terkini
Ini Bukti Nyata AI Mampu...
Ini Bukti Nyata AI Mampu Menguasai Perasaan Manusia
Elon Musk Minta Robot...
Elon Musk Minta Robot Tesla Menari untuk Keluarga Kerajaan Arab Saudi
China Siagakan 42 Dokter...
China Siagakan 42 Dokter untuk Mengobati Penyakit Jiwa Akibat AI
Struktur Aneh Muncul...
Struktur Aneh Muncul di Antartika, Ilmuwan Klaim Tanda Akhir Dunia Semakin Nyata
Xiaomi Rebut Mahkota...
Xiaomi Rebut Mahkota Pasar Smartphone Indonesia, Para Rival Gigit Jari!
Jakarta Jadi Otak Digital...
Jakarta Jadi Otak Digital Raksasa! Kontribusi Google Cloud Capai Rp1.400 T dan Ciptakan 240 Ribu Lapangan Kerja
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved