Stockbit dan Fullerton Fund Bangun Kerjasama Strategis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Stockbit, platform investasi digital di Indonesia, menjalin kerjasama dengan Fullerton Fund dari Singapura. Kerjasama ini untuk membangun kemitraan strategis bagi investor di Indonesia.
Stockbit didirikan pada 2013, sebagai platform bagi investor untuk berbagi ide, berita, dan informasi seputar investasi saham secara real-time.
Di awal tahun 2019, Stockbit meluncurkan Bibit, aplikasi investasi robo-advisory reksa dana terdepan di Indonesia. Sebagai bagian dari Stockbit Group, Bibit fokus membangun produk dan layanan yang inovatif.
Sigit Kouwagam, CEO dan Co-founder Stockbit mengatakan, PT Stockbit Investa Bersama dan Fullerton Fund Management Company Ltd akan memulai kemitraan strategis.
"Stockbit, platform investasi digital terdepan di Indonesia, dan Fullerton, investment specialist ternama yang berkantor pusat di Singapura, telah merampungkan akuisisi terhadap PT Ayers Asia Asset Management, perusahaan manajemen aset Indonesia yang berbasis di Jakarta," katanya, kepada SINDOnews, Kamis (1/6/2023).
Dengan akuisisi ini, para pihak akan berkolaborasi dalam menciptakan dan mendistribusikan solusi investasi yang berkualitas untuk berbagai spektrum investor seperti investor ritel, perantara (intermediaries), dan institusi.
"Stockbit dan Fullerton memaknai kemitraan ini sebagai kesempatan strategis, untuk melayani salah satu pasar paling dinamis di Asia Tenggara," sambungnya.
Sementara itu, Jenny Sofian, CEO Fullerton Fund Management mengatakan, Fullerton sangat antusias untuk melayani pasar di Indonesia bersama Stockbit, platform yang berkembang pesat, serta memiliki insight mendalam mengenai kebutuhan para investor di Indonesia.
"Aspirasi Stockbit dalam membuka akses terhadap solusi investasi sejalan dengan komitmen kami dalam mendesain solusi yang berkualitas untuk menjawab kebutuhan investor di market yang berkembang dengan cepat dan dinamis ini," ungkapnya.
Untuk diketahui, jumlah investor di Indonesia bertumbuh sebesar 38% secara year-on-year di tahun 2022. Sedang total aset kelolaan (Asset Under Management/AUM) reksa dana Indonesia berada di bawah angka 4% jika dibandingkan dengan total Produk Domestik Bruto.
Ini berada jauh di bawah Malaysia, Thailand, dan India yang masing-masing telah mencapai angka 35,8%, 30,3%, dan 15,8%. Meski demikian, mereka optimistis investor di Indonesia akan berkembang pesat.
Stockbit didirikan pada 2013, sebagai platform bagi investor untuk berbagi ide, berita, dan informasi seputar investasi saham secara real-time.
Di awal tahun 2019, Stockbit meluncurkan Bibit, aplikasi investasi robo-advisory reksa dana terdepan di Indonesia. Sebagai bagian dari Stockbit Group, Bibit fokus membangun produk dan layanan yang inovatif.
Sigit Kouwagam, CEO dan Co-founder Stockbit mengatakan, PT Stockbit Investa Bersama dan Fullerton Fund Management Company Ltd akan memulai kemitraan strategis.
"Stockbit, platform investasi digital terdepan di Indonesia, dan Fullerton, investment specialist ternama yang berkantor pusat di Singapura, telah merampungkan akuisisi terhadap PT Ayers Asia Asset Management, perusahaan manajemen aset Indonesia yang berbasis di Jakarta," katanya, kepada SINDOnews, Kamis (1/6/2023).
Dengan akuisisi ini, para pihak akan berkolaborasi dalam menciptakan dan mendistribusikan solusi investasi yang berkualitas untuk berbagai spektrum investor seperti investor ritel, perantara (intermediaries), dan institusi.
"Stockbit dan Fullerton memaknai kemitraan ini sebagai kesempatan strategis, untuk melayani salah satu pasar paling dinamis di Asia Tenggara," sambungnya.
Sementara itu, Jenny Sofian, CEO Fullerton Fund Management mengatakan, Fullerton sangat antusias untuk melayani pasar di Indonesia bersama Stockbit, platform yang berkembang pesat, serta memiliki insight mendalam mengenai kebutuhan para investor di Indonesia.
"Aspirasi Stockbit dalam membuka akses terhadap solusi investasi sejalan dengan komitmen kami dalam mendesain solusi yang berkualitas untuk menjawab kebutuhan investor di market yang berkembang dengan cepat dan dinamis ini," ungkapnya.
Untuk diketahui, jumlah investor di Indonesia bertumbuh sebesar 38% secara year-on-year di tahun 2022. Sedang total aset kelolaan (Asset Under Management/AUM) reksa dana Indonesia berada di bawah angka 4% jika dibandingkan dengan total Produk Domestik Bruto.
Ini berada jauh di bawah Malaysia, Thailand, dan India yang masing-masing telah mencapai angka 35,8%, 30,3%, dan 15,8%. Meski demikian, mereka optimistis investor di Indonesia akan berkembang pesat.
(san)