Regulator Penerbangan AS Ingatkan Potensi Gangguan dari Rencana Penggunaan Spektrum 5G
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Regulator penerbangan Amerika Serikat memperingatkan potensi gangguan elektronik pada pesawat dari penggunaan teknologi telekomunikasi 5G . Pilot diminta untuk mengingatkan penumpang agar semua perangkat elektronik portabel 5G harus dimatikan atau dialihkan ke mode pesawat selama penerbangan .
Untuk itu, Administrasi Penerbangan Federal atau The Federal Aviation Administration (FAA) berdiskusi dengan Komisi Komunikasi Federal tentang masalah keamanan udaranya terkait rencana penggunaan beberapa spektrum tambahan untuk jaringan nirkabel 5G mulai 5 Desember.
“Harus siap untuk kemungkinan bahwa gangguan dari pemancar 5G dan teknologi lainnya dapat menyebabkan peralatan keselamatan tertentu tidak berfungsi. Harus ada tindakan mitigasi terhadap operasi penerbangan, meskipun belum ada laporan dan bukti tentang interferensi berbahaya operasi broadband nirkabel secara internasional," keterangan informasi buletin khusus FAA.
FAA mengatakan produsen peralatan juga harus melanjutkan pengujian untuk mengetahui kerentanan altimeter radio terhadap interferensi 5G dan mengeksplorasi perubahan desain yang dapat mengurangi efek interferensi. (Baca juga; Ancam Keselamatan Penerbangan, FAA Pastikan Teknologi 5G Ganggu Radar Pesawat )
Industri penerbangan telah menyuarakan kekhawatiran tentang rencana penggunaan spektrum C-Band selama lebih dari setahun. Rencananya penggunaan spektrum ini mulai 5 Desember di 46 pasar. (Baca juga; Mengulik Ketersediaan Spektrum Hingga Potensi Frekuensi 5G di Tanah Air )
Wakil Administrator FAA Bradley Mims dalam sebuah surat yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters mengungkapkan keprihatinan tentang potensi dampak operasi jaringan 5G di pita C terhadap keselamatan penerbangan.
Komisi Komunikasi Federal (FCC) mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus bekerja dengan mitra federalnya untuk bersamaan menjaga keselamatan udara dan memajukan penyebaran teknologi baru.
Kelompok perdagangan nirkabel CTIA mengatakan bahwa jaringan 5G aman digunakan dengan spektrum C-band, tanpa menyebabkan gangguan berbahaya pada peralatan penerbangan. CTIA juga mengutip banyak penggunaan jaringan 5G aktif pada spektrum C-band ini di 40 negara.
Untuk itu, Administrasi Penerbangan Federal atau The Federal Aviation Administration (FAA) berdiskusi dengan Komisi Komunikasi Federal tentang masalah keamanan udaranya terkait rencana penggunaan beberapa spektrum tambahan untuk jaringan nirkabel 5G mulai 5 Desember.
“Harus siap untuk kemungkinan bahwa gangguan dari pemancar 5G dan teknologi lainnya dapat menyebabkan peralatan keselamatan tertentu tidak berfungsi. Harus ada tindakan mitigasi terhadap operasi penerbangan, meskipun belum ada laporan dan bukti tentang interferensi berbahaya operasi broadband nirkabel secara internasional," keterangan informasi buletin khusus FAA.
FAA mengatakan produsen peralatan juga harus melanjutkan pengujian untuk mengetahui kerentanan altimeter radio terhadap interferensi 5G dan mengeksplorasi perubahan desain yang dapat mengurangi efek interferensi. (Baca juga; Ancam Keselamatan Penerbangan, FAA Pastikan Teknologi 5G Ganggu Radar Pesawat )
Industri penerbangan telah menyuarakan kekhawatiran tentang rencana penggunaan spektrum C-Band selama lebih dari setahun. Rencananya penggunaan spektrum ini mulai 5 Desember di 46 pasar. (Baca juga; Mengulik Ketersediaan Spektrum Hingga Potensi Frekuensi 5G di Tanah Air )
Wakil Administrator FAA Bradley Mims dalam sebuah surat yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters mengungkapkan keprihatinan tentang potensi dampak operasi jaringan 5G di pita C terhadap keselamatan penerbangan.
Komisi Komunikasi Federal (FCC) mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus bekerja dengan mitra federalnya untuk bersamaan menjaga keselamatan udara dan memajukan penyebaran teknologi baru.
Kelompok perdagangan nirkabel CTIA mengatakan bahwa jaringan 5G aman digunakan dengan spektrum C-band, tanpa menyebabkan gangguan berbahaya pada peralatan penerbangan. CTIA juga mengutip banyak penggunaan jaringan 5G aktif pada spektrum C-band ini di 40 negara.
(wib)