Arab Saudi Target Masuk 5 Besar Negara Digital Terbaik, Dana Melimpah Disiapkan

Jum'at, 27 Agustus 2021 - 13:00 WIB
loading...
Arab Saudi Target Masuk 5 Besar Negara Digital Terbaik,  Dana Melimpah Disiapkan
Jumlah programer komputer di Kerajaan Arab Saudi akan terus ditingkatkan agar bisa masuk 5 negara terbaik. Foto/IST
A A A
ARAB SAUDI - Kerajaan Arab Saudi ternyata tidak ingin tertinggal dalam percepatan teknologi digital dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Baru-baru ini mereka meresmikan beberapa inisiatif agar Kerajaan Arab Saudi bisa masuk dalam 5 besar negara dengan teknologi digital dan kecerdasan buatan terbaik di dunia.

Dari beberapa inisiatif tersebut, salah satu program yang patut dicermati adalah Hima. Pasalnya untuk program ini Kerajaan Arab Saudi mengucurkan dana sebesar 2,5 miliar Riyal atau setara Rp9,7 triliun.



Mereka sendiri tidak sungkan-sungkan menyiapkan dana melimpah. Diarapkan peningkatan sektor teknologi informasi dan komunikasi yang akan digenjot memiliki nilai hingga USD27 miliar atau setara Rp388,2 triliun hingga 2025.

Arab Saudi Target Masuk 5 Besar Negara Digital Terbaik, Dana Melimpah Disiapkan


Mohammed Al-Tamimi, Gubernur Komunikasi dan Informasi Komisi Teknologi Kerajaan Arab Saudi, mengatakan upaya itu akan mampu menggenjot pertumbuhan yang signifikan di semua bidang utama teknologi digital dari Internet of Things hingga komputasi awan.

Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika, Abdullah Al-Swaha, Kerajaan Arab Saudi juga akan berupaya menghadirkan programmer komputer untuk setiap 100.000 warga. Dengan cara itu diharapkan Arab Saudi akan memiliki programer komputer dan teknologi digital baru yang mumpuni.



Pertumbuhan ini akan juga didukung dengan menghadirkan banyak akademi teknis dan digital di Kerajaan Arab Saudi. "Termasuk kerja sama dengan mitra internasional terkemuka," kata Abdullah Al-Swaha.

Arab Saudi optimis mampu menjadi salah satu dari lima negara teratas secara global dalam teknologi kecerdasan buatan. Hanya saja menurut Arab News untuk mewujudkannya mereka harus mencuptakan 25.000 pekerja spesialis dalam ilmu data dan kecerdasan buatan sebelum 2030.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4567 seconds (0.1#10.140)