Ternyata Tidak Semua Sidik Jari Unik, Mahasiswa Ini Buktikan dengan Bantuan AI

Senin, 15 Januari 2024 - 17:16 WIB
loading...
Ternyata Tidak Semua Sidik Jari Unik, Mahasiswa Ini Buktikan dengan Bantuan AI
Ternyata penelitian menggunakan AI mengungkap bahwa tidak semua sidik jari unik, justru banyak sekali yang sangat mirip. Foto: Business Insider
A A A
JAKARTA - Anggapan bahwa setiap orang memiliki ciri sidik jari berbeda dan unik sudah sangat umum di berbagai belahan dunia. Namun seorang mahasiswa asal Universitas Colombia bernama Gabe Guo menentang hal itu.

Setelah berdiskusi soal tentang sidik jari bersama seorang profesor perguruan tinggi menjelang tahun pertamanya, Guo mencoba mematahkan anggapan tentang individualitas sidik jari menggunakan AI.

Ketika sistem telah meningkatkan keakuratannya seiring dengan kemajuan teknologi, Guo dengan bantuan AI menemukan bahwa setiap sidik jari orang pada kenyataannya tidak sepenuhnya unik.

Proyek yang juga merupakan kolaborasi antara Hod Lipson di Columbia Engineering dan Wenyao Xu di University of Buffalo SUNY ini berlangsung menggunakan model AI yang disebut jaringan kontrastif mendalam, yang mirip dengan teknologi yang digunakan untuk pengenalan wajah.

Guo dan tim lainnya memasukkan database pemerintah AS yang berisi 60.000 sidik jari secara berpasangan. Ada pasangan yang berasal dari dua jari berbeda milik orang yang sama, sedangkan pasangan lainnya berasal dari dua jari orang berbeda.

Sistem AI menemukan bahwa sidik jari dari jari berbeda milik orang yang sama sangatlah mirip. Sistem ini pada akhirnya mampu mengetahui dengan akurasi 77% jika sepasang cetakan milik orang yang sama.

Para peneliti mempertajam sudut dan kelengkungan di tengah sidik jari untuk menemukan kesamaan ini. Guo pun menekankan bahwa temuan AI dari penelitian yang dilakukan bisa dampak luas di luar dunia sidik jari.



"Ini bukan hanya tentang forensik, ini tentang AI. Manusia telah melihat sidik jari sejak kita ada, tapi tidak ada yang pernah menyadari kesamaan ini sampai AI kami menganalisisnya," kata Guo dikutip dari Business Insider, Senin (15/2024).

"Penerapan yang paling cepat adalah dapat membantu menghasilkan petunjuk baru untuk kasus-kasus yang belum terselesaikan, di mana sidik jari yang tertinggal di TKP berasal dari jari yang berbeda dari yang tercatat,”lanjutnya.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1543 seconds (0.1#10.140)