Ahli Sebut Serangan Ransomware Semakin Gencar Akibat Teknologi AI

Kamis, 25 Januari 2024 - 20:14 WIB
loading...
Ahli Sebut Serangan Ransomware Semakin Gencar Akibat Teknologi AI
AI bisa membantu meningkatkan ancaman ransomware semakin gencar. FOTO/ CNET
A A A
Perkembangan teknologi berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan semakin pesat. Namun menurut Pusat Keamanan Siber Nasional (NCSC) Inggris, hal ini bisa berdampak buruk bagi keamanan ruang digital.



Badan tersebut mengatakan AI bisa membantu meningkatkan ancaman ransomware semakin gencar. Dan diperkirakan efek samping ini akan semakin buruk dalam dua tahun ke depan, melansir Bleeping Computer, Kamis (25/1/2024).

NCSC percaya bahwa AI dapat menjadikan orang awam menjadi seorang hacker yabg berbahaya. Dengan AI orang tidak perlu lagi menghabiskan waktu untuk belajar melancarkan serangan ransomware karena AI bisa melakukannya secara instan.

Meskipun sebagian besar platform AI, seperti ChatGPT dan Bing Chat, memiliki perlindungan yang mencegah platform membuat sesuatu yang berbahaya, namun NCSC memperingatkan penjahat dunia maya sedang merancang dan memasarkan layanan AI generatif khusus yang dirancang khusus untuk mendukung aktivitas kriminal.

Contohnya termasuk WormGPT, layanan berbayar yang memungkinkan pengguna menghasilkan konten berbahaya, termasuk malware dan umpan phishing. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi tersebut telah lolos dari batasan kerangka kerja yang terkendali dan aman.

"Pelaku ancaman, termasuk pelaku ransomware, sudah menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas aspek operasi siber, seperti pengintaian, phishing, dan pengkodean. Tren ini hampir pasti akan berlanjut hingga tahun 2025 dan seterusnya," kata NCSC.

Laporan mencatat bahwa peran AI dalam lanskap risiko siber diperkirakan bersifat evolusioner, meningkatkan ancaman yang ada, dan bukannya bersifat transformatif. Menurut NCSC, AI meningkatkan pengintaian dan rekayasa sosial, menjadikannya lebih efektif dan sulit dideteksi.

Selain itu, AI juga bisa menurunkan hambatan masuk bagi penjahat dunia maya pemula, sehingga berkontribusi terhadap ancaman ransomware global. Dan dikatakan pada tahun 2025, komoditis kemampuan AI kemungkinan akan memperluas akses terhadap alat-alat canggih bagi penjahat dunia maya dan aktor negara.

Secara keseluruhan, NCSC memperingatkan bahwa AI generatif dan model bahasa yang besar akan mempersulit semua orang, terlepas dari pengalaman dan tingkat keahliannya, untuk mengidentifikasi upaya phishing, spoofing, dan rekayasa sosial.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1420 seconds (0.1#10.140)