Begini Cara Tokopedia Bantu Tingkatkan Penjualan UMKM Lokal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Platform e-commerce seharusnya memang memiliki tanggung jawab moral untuk membuat produk lokal UMKM bisa lebih berjaya di negari sendiri. Sehingga tercipta peluang baru lewat teknologi.
Senior Lead Regional Growth Expansion (RGX) Tokopedia, Ivander Wijaya mengatakan, misi besar Tokopedia adalah pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia. ”Namun, itu bisa terwujud jika seluruh penjuru punya kesempatan sama dalam menemukan berbagai produk kebutuhan dengan mudah hingga menciptakan peluang usaha, bahkan di tengah pandemi,” katanya.
Sejak 2020 silam, Tokopedia sendiri sudah melakukan inisiatif Hyperlocal. Dampaknya, terjadi peningkatan transaksi di Tokopedia selama Q2 2021 dibanding Q2 2020. Di Jabodetabek misalnya, kategori Kesehatan dan Perawatan Diri, Fashion, Ibu dan Anak serta Fesyen Anak, Kecantikan dan Otomotif menjadi paling laris.
Sedangkan di Palembang, kategori Ibu dan Anak serta Fesyen Anak, Fashion, Kesehatan dan Perawatan Diri, Makanan dan Minuman serta Kecantikan merupakan kategori dengan pertumbuhan paling pesat selama Q2 2021 dibandingkan Q2 2020.
Salah satu inisatif hyperlocal di Tokopedia adalah kampanye Kumpulan Toko Pilihan (KTP). Pemilik Warung Bu Neneng, Rita Damayanti, mengklaim bahwa sejak mengikuti program KTP Palembang di Tokopedia, penjualan meningkat pesat hingga 3x lipat dengan kenaikan omzet mencapai 30%.
Pemilik Sniff Sniff Jakarta, Daniel Christian, juga mengatakan bahwa dengan mengikuti Waktu Indonesia Belanja (WIB) Lokal selama tanggal 25 hingga akhir setiap bulan, penjualan harian lapaknya meningkat hingga 2x lipat. ”Bahkan selama PPKM omzet bisa puluhan juta,” jelasnya.
Program lainnya, ada inisiatif Digitalisasi Pasar. “Untuk membantu pedagang di pasar tradisional berbagai daerah, mulai dari Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Makassar, Kab. Bandung hingga Tasikmalaya, memanfaatkan teknologi agar mereka bisa tetap beradaptasi di tengah pandemi,” kata Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Emmiryzan.
Menurut Emmiryzan, ada TokoMart yang mengusung teknologi geo-tagging, memungkinkan masyarakat mengakses produk kebutuhan sehari-hari - mulai dari produk sembako hingga kebutuhan rumah tangga lainnya - dari penjual terdekat sehingga berbelanja bisa lebih efisien.
Saat ini, TokoMart sudah tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Medan hingga Surabaya dan akan terus merambah kota-kota lainnya.
Senior Lead Regional Growth Expansion (RGX) Tokopedia, Ivander Wijaya mengatakan, misi besar Tokopedia adalah pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia. ”Namun, itu bisa terwujud jika seluruh penjuru punya kesempatan sama dalam menemukan berbagai produk kebutuhan dengan mudah hingga menciptakan peluang usaha, bahkan di tengah pandemi,” katanya.
Sejak 2020 silam, Tokopedia sendiri sudah melakukan inisiatif Hyperlocal. Dampaknya, terjadi peningkatan transaksi di Tokopedia selama Q2 2021 dibanding Q2 2020. Di Jabodetabek misalnya, kategori Kesehatan dan Perawatan Diri, Fashion, Ibu dan Anak serta Fesyen Anak, Kecantikan dan Otomotif menjadi paling laris.
Sedangkan di Palembang, kategori Ibu dan Anak serta Fesyen Anak, Fashion, Kesehatan dan Perawatan Diri, Makanan dan Minuman serta Kecantikan merupakan kategori dengan pertumbuhan paling pesat selama Q2 2021 dibandingkan Q2 2020.
Salah satu inisatif hyperlocal di Tokopedia adalah kampanye Kumpulan Toko Pilihan (KTP). Pemilik Warung Bu Neneng, Rita Damayanti, mengklaim bahwa sejak mengikuti program KTP Palembang di Tokopedia, penjualan meningkat pesat hingga 3x lipat dengan kenaikan omzet mencapai 30%.
Pemilik Sniff Sniff Jakarta, Daniel Christian, juga mengatakan bahwa dengan mengikuti Waktu Indonesia Belanja (WIB) Lokal selama tanggal 25 hingga akhir setiap bulan, penjualan harian lapaknya meningkat hingga 2x lipat. ”Bahkan selama PPKM omzet bisa puluhan juta,” jelasnya.
Program lainnya, ada inisiatif Digitalisasi Pasar. “Untuk membantu pedagang di pasar tradisional berbagai daerah, mulai dari Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Makassar, Kab. Bandung hingga Tasikmalaya, memanfaatkan teknologi agar mereka bisa tetap beradaptasi di tengah pandemi,” kata Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Emmiryzan.
Menurut Emmiryzan, ada TokoMart yang mengusung teknologi geo-tagging, memungkinkan masyarakat mengakses produk kebutuhan sehari-hari - mulai dari produk sembako hingga kebutuhan rumah tangga lainnya - dari penjual terdekat sehingga berbelanja bisa lebih efisien.
Saat ini, TokoMart sudah tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Medan hingga Surabaya dan akan terus merambah kota-kota lainnya.
(dan)