Dikecam Hina Kabah, Fortnite: Itu Buatan Pemain di Mode Kreatif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Game battle royale Fortnite mendapatkan kritik dan kecaman karena dianggap menghina umat Islam.
Ini terjadi lewat gambar dan video yang beredar di sosial media, yang menunjukkan pemain diduga harus menghancurkan benda yang mirip dengan Kabah untuk melaju ke level berikutnya.
Kritik mulanya dilayangkan Direktur Al-Azhar International Center untuk e-Fatwa, Osama Al-Hadidy, yang menganggap aksi menghancurkan Kabah tersebut merupakan penghinaan bagi umat Islam.
Menurut Osama, Al-Azhar International Center sudah memperingatkan terhadap banyaknya game elektronik yang membuat anak-anak dan remaja malas belajar, larut di dunia maya, dan bahkan membuat mereka enggan mengerjakan tugas-tugas harian.
Meski demikian, lewat unggahan di laman Facebook Fortnite pada 29 Juni yang telah dihapus, mereka mengatakan bahwa Map yang memiliki benda mirip Kabah tersebut bukan buatan mereka/developer Fortnite.
Namun, buatan pemain Fortnite yang ada di Creative Mode. Creative Mode atau Mode Kreatif memungkinkan pemain untuk membangun Map atau wilayah/pulaunya sendiri dengan bebas dan tanpa ada batasan. Ini mirip dengan game Minecraft.
Mode Kreatif ini biasanya digunakan pemain untuk berlatih, agar lebih cepat membangun bangunan dan bisa melindungi diri selama pertempuran.
Di Mode Creative ini pemain juga bebas untuk berkarya. Dan Fortnite sendiri memang menyediakan beragam tool sehingga pemain bisa merancang beragam arena eksperimental, serta mode-mode permainan yang unik. Mulai membuat game petak umpet, tower defense, hingga parkour.
”Kami ingin mengklarifikasi tentang keberadaan Kabah di dalam game. Hal itu ternyata dibuat oleh pemain di mode Creative. Dan sebenarnya di Map/pulau itu, pemain tidak bisa menghancurkan Kabah,” tulis unggahan di Facebook mereka.
”Kami ingin meluruskan bahwa tim Fortnite sangat menghargai semua agama dan bekerja dengan sangat dekat dengan pembuat konten di game untuk memastikan pengalaman bermain game yang aman untuk semua pemain,”.
Sayangnya, saat Sindonews mencoba menelusuri kembali unggahan tersebut di Facebook resmi Fortnite, ternyata sudah tidak ditemukan lagi atau dihapus oleh Fortnite.
Ini terjadi lewat gambar dan video yang beredar di sosial media, yang menunjukkan pemain diduga harus menghancurkan benda yang mirip dengan Kabah untuk melaju ke level berikutnya.
Kritik mulanya dilayangkan Direktur Al-Azhar International Center untuk e-Fatwa, Osama Al-Hadidy, yang menganggap aksi menghancurkan Kabah tersebut merupakan penghinaan bagi umat Islam.
Menurut Osama, Al-Azhar International Center sudah memperingatkan terhadap banyaknya game elektronik yang membuat anak-anak dan remaja malas belajar, larut di dunia maya, dan bahkan membuat mereka enggan mengerjakan tugas-tugas harian.
Meski demikian, lewat unggahan di laman Facebook Fortnite pada 29 Juni yang telah dihapus, mereka mengatakan bahwa Map yang memiliki benda mirip Kabah tersebut bukan buatan mereka/developer Fortnite.
Namun, buatan pemain Fortnite yang ada di Creative Mode. Creative Mode atau Mode Kreatif memungkinkan pemain untuk membangun Map atau wilayah/pulaunya sendiri dengan bebas dan tanpa ada batasan. Ini mirip dengan game Minecraft.
Mode Kreatif ini biasanya digunakan pemain untuk berlatih, agar lebih cepat membangun bangunan dan bisa melindungi diri selama pertempuran.
Di Mode Creative ini pemain juga bebas untuk berkarya. Dan Fortnite sendiri memang menyediakan beragam tool sehingga pemain bisa merancang beragam arena eksperimental, serta mode-mode permainan yang unik. Mulai membuat game petak umpet, tower defense, hingga parkour.
”Kami ingin mengklarifikasi tentang keberadaan Kabah di dalam game. Hal itu ternyata dibuat oleh pemain di mode Creative. Dan sebenarnya di Map/pulau itu, pemain tidak bisa menghancurkan Kabah,” tulis unggahan di Facebook mereka.
”Kami ingin meluruskan bahwa tim Fortnite sangat menghargai semua agama dan bekerja dengan sangat dekat dengan pembuat konten di game untuk memastikan pengalaman bermain game yang aman untuk semua pemain,”.
Sayangnya, saat Sindonews mencoba menelusuri kembali unggahan tersebut di Facebook resmi Fortnite, ternyata sudah tidak ditemukan lagi atau dihapus oleh Fortnite.
(dan)