Puaskan Pengguna, vivo Lakukan Uji Berstandar Global
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perkembangan vivo hingga menjadi merek smartphone terbaik di Indonesia, tidak dapat dilepaskan dari konsistensi untuk terus berinovasi serta komitmen bisnis jangka panjangnya. Salah satu komitmen bisnis jangka panjang ditunjukkan vivo dengan membangun pusat produksi mandiri di Cikupa, Tangerang, Banten. Pusat produksi ini dibangun sejak 2016 atau tahun ketiga memasuki pasar Indonesia.
Menjadi basis produksi pertama vivo di AsiaTenggara serta menyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi kepada pengguna di Indonesia, vivo mengelola seluruh rantai produksi dan pengujian.
Edy Kusuma, Senior Brand Director vivo Indonesia menyatakan melalui ekspansi basis produksi serta fasilitas QC Lab independen, vivo ingin memenuhi kebutuhan konsumen setia vivo di tanah air serta menyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi kepada pengguna di Indonesia, vivo mengelola seluruh rantai produksi dan pengujian.
"Dengan rangkaian produk berkualitas yang telah melalui uji dengan standarisasi global. Ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami dalam memberikan pengalaman produk yang memuaskan bagi konsumen dari tahap produksi hingga purna jual, "katanya.
Untuk meningkatkan kapasitas produksi, vivo juga mengembangkan sentra produksi. Berawal dari satu unit gedung, sentra produksi vivo kini mencakup dua kompleks dengan kapasitas produksi ratusan ribu unit per bulan hingga 2020.
vivo juga memiliki fasilitas sentra produksi mandiri. Ini dalam kerangka memenuhi persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Hal ini juga untuk menjaga komponen dan produk akhir secara keseluruhan, selalu dalam standar kualitas untuk semua pengguna. Dalam proses produksinya vivo buatan Indonesia diawasi oleh para ahli.
Proses Produksi hingga Packaging yang Cepat dan Akurat
Kualitas vivo juga terlihat sejak pada produksi.Tidak hanya prosesnya yang cepat dan akurat tetapi juga tahap pengujiannya yang berlapis-lapis. Di area produksi vivo Cikupa, terdapat dua bagian untuk setiap line yakni perakitan (assemblying) dan pengujian (testing).
Saat perakitan, setiap komponen dirakit secara cepat dengan standar waktu tertentu. Selanjutnya diuji dengan mesin pengujian super kompleks yang terintegrasi dengan jaringan internet sehingga semua hasil pengujian dapat dilacak secara online.
Sistem ini juga memastikan bahwa hanya produk yang lolos dari pos pengujian tahap pertama yang dapat melanjutkan proses kepos pengujian berikutnya. Pada tahap pengujian, dilakukan serangkaian tes meliputi uji konsumsi arus, audio, MMI (SIM card/ inframerah/ sensitivitas/ tombol/ sensor gravitasi/ kompas). Lalu dilanjutkan dengan pengujian kamera, pengujian radio komunikasi atau jaringan serta pengujian GPS dan Wi-Fi.
Area pengujian lainnya dikhususkan untuk pengujian reliabilitas/keandalan smartphone (Aging). Pada ruangan tersebut terdapat barisan rak dengan ratusan slot yang dilengkapi charging line untuk menguji ketahanan baterai setiap unit smartphone yang dihasilkan dari rangkaian lini produksi.
Setelah itu, smartphone vivo menjalani uji fitur di antaranya uji kamera depan dan belakang, sensor autentikasi sidik jari, serta fitur-fitur lain yang. Uji fitur ini merupakan tahap akhir dari serangkaian pengujian sebelum ponsel vivo masuk dalam tahap packaging.
Untuk pengemasan atau packaging, setiap smartphone vivo akan diperiksa kembali untuk penambahan manual book, penimbangan unit, serta penyegelan akhir produk.
Bagi vivo, tahapan packaging juga merupakan bagian esensial dalam proses produksi smartphone. Packaging dengan material berkualitas menjadi sentuhan akhir vivo dalam menghargai inovasi produk yang telah dibuat melalui serangkaian proses kompleks dalam pabrik.
Pengujian Berlapis Hardware
Setiap seri smartphone vivo, akan dikenakan pengujian struktur hardware di Lab Pengujian Khusus (Quality Control Lab) secara intensif sebelum dan selama proses produksi massal.
Caranya,diambil sejumlah sampel untuk melewati serangkaian pengujian ekstensif. Pengujian meliputi pengecekan daya saat penggunaan tinggi yakni dengan membuka beberapa aplikasi bersamaan, pengujian ketahanan suhu panas 50 derajat Celcius-75 derajat Celcius dan suhu dingin hingga -20 derajat Celcius, serta pengujian smartphone saat terekspos air.
Selain itu, mensimulasikan kondisi memasukkan dan mencabut port pengisian daya saat penggunaan harian. Sampel smartphone harus melalui puluhan ribu kali tes ayunan serta pasang dan cabut kabel charging secara manual dan otomatis oleh penguji profesional.
Selanjutnya, masih di area Quality Control Lab, smartphone vivo juga menjalani drop tes dengan menggunakan mesin khusus yang akan memutar unit hingga ratusan kali untuk menguji ketahanan bodi. Drop test dalam tahap ini bersifat free fall atau tanpa diatur posisi dan letak jatuhnya. Setiap melewati puluhan kali uji free fall, dilakukan pengecekan kondisi unit sebelum lanjut diuji keputaran berikutnya.
Selain free fall, Smartphone juga diuji dengan tipe mesin drop test berbeda. Mesin ini untuk menguji ketahanan setiap sisi desain smartphone yang dijatuhkan sebanyak puluhan ribu kali setiap sisi. Jadi, sudah dipastikan smartphone vivo di tangan Anda terjamin, karena telah melewati ratusan kali uji tentunya. CM
Menjadi basis produksi pertama vivo di AsiaTenggara serta menyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi kepada pengguna di Indonesia, vivo mengelola seluruh rantai produksi dan pengujian.
Edy Kusuma, Senior Brand Director vivo Indonesia menyatakan melalui ekspansi basis produksi serta fasilitas QC Lab independen, vivo ingin memenuhi kebutuhan konsumen setia vivo di tanah air serta menyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi kepada pengguna di Indonesia, vivo mengelola seluruh rantai produksi dan pengujian.
"Dengan rangkaian produk berkualitas yang telah melalui uji dengan standarisasi global. Ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami dalam memberikan pengalaman produk yang memuaskan bagi konsumen dari tahap produksi hingga purna jual, "katanya.
Untuk meningkatkan kapasitas produksi, vivo juga mengembangkan sentra produksi. Berawal dari satu unit gedung, sentra produksi vivo kini mencakup dua kompleks dengan kapasitas produksi ratusan ribu unit per bulan hingga 2020.
vivo juga memiliki fasilitas sentra produksi mandiri. Ini dalam kerangka memenuhi persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Hal ini juga untuk menjaga komponen dan produk akhir secara keseluruhan, selalu dalam standar kualitas untuk semua pengguna. Dalam proses produksinya vivo buatan Indonesia diawasi oleh para ahli.
Proses Produksi hingga Packaging yang Cepat dan Akurat
Kualitas vivo juga terlihat sejak pada produksi.Tidak hanya prosesnya yang cepat dan akurat tetapi juga tahap pengujiannya yang berlapis-lapis. Di area produksi vivo Cikupa, terdapat dua bagian untuk setiap line yakni perakitan (assemblying) dan pengujian (testing).
Saat perakitan, setiap komponen dirakit secara cepat dengan standar waktu tertentu. Selanjutnya diuji dengan mesin pengujian super kompleks yang terintegrasi dengan jaringan internet sehingga semua hasil pengujian dapat dilacak secara online.
Sistem ini juga memastikan bahwa hanya produk yang lolos dari pos pengujian tahap pertama yang dapat melanjutkan proses kepos pengujian berikutnya. Pada tahap pengujian, dilakukan serangkaian tes meliputi uji konsumsi arus, audio, MMI (SIM card/ inframerah/ sensitivitas/ tombol/ sensor gravitasi/ kompas). Lalu dilanjutkan dengan pengujian kamera, pengujian radio komunikasi atau jaringan serta pengujian GPS dan Wi-Fi.
Area pengujian lainnya dikhususkan untuk pengujian reliabilitas/keandalan smartphone (Aging). Pada ruangan tersebut terdapat barisan rak dengan ratusan slot yang dilengkapi charging line untuk menguji ketahanan baterai setiap unit smartphone yang dihasilkan dari rangkaian lini produksi.
Setelah itu, smartphone vivo menjalani uji fitur di antaranya uji kamera depan dan belakang, sensor autentikasi sidik jari, serta fitur-fitur lain yang. Uji fitur ini merupakan tahap akhir dari serangkaian pengujian sebelum ponsel vivo masuk dalam tahap packaging.
Untuk pengemasan atau packaging, setiap smartphone vivo akan diperiksa kembali untuk penambahan manual book, penimbangan unit, serta penyegelan akhir produk.
Bagi vivo, tahapan packaging juga merupakan bagian esensial dalam proses produksi smartphone. Packaging dengan material berkualitas menjadi sentuhan akhir vivo dalam menghargai inovasi produk yang telah dibuat melalui serangkaian proses kompleks dalam pabrik.
Pengujian Berlapis Hardware
Setiap seri smartphone vivo, akan dikenakan pengujian struktur hardware di Lab Pengujian Khusus (Quality Control Lab) secara intensif sebelum dan selama proses produksi massal.
Caranya,diambil sejumlah sampel untuk melewati serangkaian pengujian ekstensif. Pengujian meliputi pengecekan daya saat penggunaan tinggi yakni dengan membuka beberapa aplikasi bersamaan, pengujian ketahanan suhu panas 50 derajat Celcius-75 derajat Celcius dan suhu dingin hingga -20 derajat Celcius, serta pengujian smartphone saat terekspos air.
Selain itu, mensimulasikan kondisi memasukkan dan mencabut port pengisian daya saat penggunaan harian. Sampel smartphone harus melalui puluhan ribu kali tes ayunan serta pasang dan cabut kabel charging secara manual dan otomatis oleh penguji profesional.
Selanjutnya, masih di area Quality Control Lab, smartphone vivo juga menjalani drop tes dengan menggunakan mesin khusus yang akan memutar unit hingga ratusan kali untuk menguji ketahanan bodi. Drop test dalam tahap ini bersifat free fall atau tanpa diatur posisi dan letak jatuhnya. Setiap melewati puluhan kali uji free fall, dilakukan pengecekan kondisi unit sebelum lanjut diuji keputaran berikutnya.
Selain free fall, Smartphone juga diuji dengan tipe mesin drop test berbeda. Mesin ini untuk menguji ketahanan setiap sisi desain smartphone yang dijatuhkan sebanyak puluhan ribu kali setiap sisi. Jadi, sudah dipastikan smartphone vivo di tangan Anda terjamin, karena telah melewati ratusan kali uji tentunya. CM
(srf)