Deretan Manfaat Penggunaan 5G dari Kacamata Wishnutama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisaris Utama Telkomsel, Wishnutama Kusubandio, mengatakan bahwa 5G akan menjadi teknologi yang paling transformatif di era ini. Ia percaya teknologi digital, khususnya 5G, akan menjadi game changer bagi bangsa.
Sebab pada penggunaan 4G saja sudah membuat banyak industri, hiburan, media sosial, serta tumbuhnya unicorn, bahkan decacorn baru bermunculan di Indonesia.
Dengan 4G berbagai layanan daring bisa dinikmati dengan mudah. Mulai dari transportasi, pesan makanan, bermain game, belanja, pembayaran.
Selain itu, juga bisa memantau GPS secara realtime, nonton film streaming, meeting menggunakan video conference, digital banking, dan lain-lain.
"Itu baru 4G. Ke depan dengan 5G yang pasti jauh lebih baik, coba bayangkan apa lagi yang bisa kita lakukan," kata Tama, dalam sebuah video di akun Instagram pribadinya, dikutipAhad (16/5).
Tama memaparkan, 5G adalah teknologi wireless generasi kelima yang akan meningkatkan kualitas layanan dan jauh lebih baik dari 4G. Kecepatan koneksi data 5G bisa mencapai 20GB per detik atau kurang lebih 20 kali lebih tinggi dari 4G.
Untuk mengunduh video berdurasi 2 jam, dengan 5G digadang hanya perlu waktu beberapa detik saja.
Waktu tempuh akses layanan data memiliki tingkat latensi rendah atau bisa disebut low latency, yakni hanya sekitar 1 milisecond atau 10 kali lebih rendah dari 4G.
"Kapasitas datanya juga mampu mengakomodasi kepadatan koneksi 10 kali lipat lebih banyak jumlah perangkat dibandingkan 4G untuk cakupan wilayah yang sama," tambah Tama.
Kemudian, implementasi 5G juga disebut bisa menghasilkan nilai ekonomi global hingga mencapai USD13,2 triliun pada 2035, dan menghasilkan 22,3 juta pekerjaan yang tercipta dari teknologi 5G.
5G mampu membuka lebih banyak lapangan pekerjaan baru. Bukan hanya itu, tapi pekerjaan yang ramah lingkungan dan melahirkan profesi baru yang membuat Indonesia semakin berdaya.
Dengan begitu, akan lebih banyak start up di Indonesia, serta membuat UMKM makin berpeluang untuk maju dan juga memperluas pasarnya.
Kehadiran 5G juga akan membuat cloud gaming, mobile gaming, dan kegiatan eSport lainnya menjadi lebih terjangkau bagi berbagai kalangan.
5G dapat lebih banyak inovasi untuk membuat Bumi ini semakin hijau. Seperti kendaraan listrik otomatis, serta implementasi Internet of Things (IoT) untuk pengolahan pangan dan sampah hingga pengendalian emisi gas rumah kaca.
Ke depan, 5G dapat mengintegrasikan dunia digital dan fisik. Misalnya penyedia layanan kesehatan saat ini sudah bisa memantau peralatan medis seperti alat pacu jantung secara jarak jauh, bahkan operasi jarak jauh, misalnya pasien di Papua dokternya di Jakarta.
"Contoh lain 5G akan memperluas kemampuan drone dalam berbagai aplikasi, mulai dari pertanian, militer, hingga logistik," tambah mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu.
Di sisi lain, pengiriman data yang dikirimkan secara real time, akan membawa pengguna ke dalam momen seru saat berdiri di tengah barisan fans musisi idola, atau berteriak mendukung tim bola favorit dari bangku penonton virtual.
Selain menonton, juga bisa berinteraksi melalui virtual shopping dan virtual exhibition yang terintegrasi dengan payment system dan e-commerce.
Dari sisi pendidikan, 5G akan membuat pengalaman belajar jauh lebih advance. Murid-murid bisa belajar di kelas virtual dan berinteraksi dengan para guru melalui Augmented Reality dan Virtual Relaity.
Mereka bisa merasakan pengalaman belajar yang sangat nyata meski keduanya berada di lokasi yang berbeda.
"Itu semua baru sebagian kecil dari potensi kapasitas 5G yang diimplementasi dari berbagai bidang, mulai dari kebutuhan konsumen hingga dunia usaha," tegas Tama.
Tama juga mengungkapkan bahwa harga penggunaan 5G tidak mahal. Sudah menjadi komitmen pihaknya untuk menghadirkan 5G kepada berbagai kalangan tanpa terkecuali. Secara bertahap semua akan terwujud.
"Bagi Telkomsel, 5G dan manfaatnya bukan sekadar jargon. Kami di Telkomsel akan berperan sebagai enabler bagi setiap elemen bangsa untuk menyambut masa depan yang serba terkoneksi, serba digital, yang mampu membuka peluang bagi setiap anak bangsa untuk maju dan berdaya di era digital," tandas Tama.
Sebab pada penggunaan 4G saja sudah membuat banyak industri, hiburan, media sosial, serta tumbuhnya unicorn, bahkan decacorn baru bermunculan di Indonesia.
Dengan 4G berbagai layanan daring bisa dinikmati dengan mudah. Mulai dari transportasi, pesan makanan, bermain game, belanja, pembayaran.
Selain itu, juga bisa memantau GPS secara realtime, nonton film streaming, meeting menggunakan video conference, digital banking, dan lain-lain.
"Itu baru 4G. Ke depan dengan 5G yang pasti jauh lebih baik, coba bayangkan apa lagi yang bisa kita lakukan," kata Tama, dalam sebuah video di akun Instagram pribadinya, dikutipAhad (16/5).
Tama memaparkan, 5G adalah teknologi wireless generasi kelima yang akan meningkatkan kualitas layanan dan jauh lebih baik dari 4G. Kecepatan koneksi data 5G bisa mencapai 20GB per detik atau kurang lebih 20 kali lebih tinggi dari 4G.
Untuk mengunduh video berdurasi 2 jam, dengan 5G digadang hanya perlu waktu beberapa detik saja.
Waktu tempuh akses layanan data memiliki tingkat latensi rendah atau bisa disebut low latency, yakni hanya sekitar 1 milisecond atau 10 kali lebih rendah dari 4G.
"Kapasitas datanya juga mampu mengakomodasi kepadatan koneksi 10 kali lipat lebih banyak jumlah perangkat dibandingkan 4G untuk cakupan wilayah yang sama," tambah Tama.
Kemudian, implementasi 5G juga disebut bisa menghasilkan nilai ekonomi global hingga mencapai USD13,2 triliun pada 2035, dan menghasilkan 22,3 juta pekerjaan yang tercipta dari teknologi 5G.
5G mampu membuka lebih banyak lapangan pekerjaan baru. Bukan hanya itu, tapi pekerjaan yang ramah lingkungan dan melahirkan profesi baru yang membuat Indonesia semakin berdaya.
Dengan begitu, akan lebih banyak start up di Indonesia, serta membuat UMKM makin berpeluang untuk maju dan juga memperluas pasarnya.
Kehadiran 5G juga akan membuat cloud gaming, mobile gaming, dan kegiatan eSport lainnya menjadi lebih terjangkau bagi berbagai kalangan.
5G dapat lebih banyak inovasi untuk membuat Bumi ini semakin hijau. Seperti kendaraan listrik otomatis, serta implementasi Internet of Things (IoT) untuk pengolahan pangan dan sampah hingga pengendalian emisi gas rumah kaca.
Ke depan, 5G dapat mengintegrasikan dunia digital dan fisik. Misalnya penyedia layanan kesehatan saat ini sudah bisa memantau peralatan medis seperti alat pacu jantung secara jarak jauh, bahkan operasi jarak jauh, misalnya pasien di Papua dokternya di Jakarta.
"Contoh lain 5G akan memperluas kemampuan drone dalam berbagai aplikasi, mulai dari pertanian, militer, hingga logistik," tambah mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu.
Di sisi lain, pengiriman data yang dikirimkan secara real time, akan membawa pengguna ke dalam momen seru saat berdiri di tengah barisan fans musisi idola, atau berteriak mendukung tim bola favorit dari bangku penonton virtual.
Selain menonton, juga bisa berinteraksi melalui virtual shopping dan virtual exhibition yang terintegrasi dengan payment system dan e-commerce.
Dari sisi pendidikan, 5G akan membuat pengalaman belajar jauh lebih advance. Murid-murid bisa belajar di kelas virtual dan berinteraksi dengan para guru melalui Augmented Reality dan Virtual Relaity.
Mereka bisa merasakan pengalaman belajar yang sangat nyata meski keduanya berada di lokasi yang berbeda.
"Itu semua baru sebagian kecil dari potensi kapasitas 5G yang diimplementasi dari berbagai bidang, mulai dari kebutuhan konsumen hingga dunia usaha," tegas Tama.
Tama juga mengungkapkan bahwa harga penggunaan 5G tidak mahal. Sudah menjadi komitmen pihaknya untuk menghadirkan 5G kepada berbagai kalangan tanpa terkecuali. Secara bertahap semua akan terwujud.
"Bagi Telkomsel, 5G dan manfaatnya bukan sekadar jargon. Kami di Telkomsel akan berperan sebagai enabler bagi setiap elemen bangsa untuk menyambut masa depan yang serba terkoneksi, serba digital, yang mampu membuka peluang bagi setiap anak bangsa untuk maju dan berdaya di era digital," tandas Tama.
(dan)