Red Hat Enterprise Linux Versi Terbaru Gebrak Industri Edge Computing

Selasa, 04 Mei 2021 - 14:00 WIB
loading...
Red Hat Enterprise Linux...
Red Hat Enterprise Linux 8.4 lebih dari sebuah fondasi bagi edge. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Red Hat, Inc. baru saja memperkenalkan kemampuan dan peningkatan baru pada platform Linux enterprise terkemuka di dunia. Ini memperluas Red Hat Enterprise Linux sebagai fondasi yang powerful untuk open hybrid cloud, dari datacenter hingga edge.

Red Hat Enterprise Linux 8.4, yang tersedia dalam waktu dekat, akan menyempurnakan peran platform itu sebagai production operating system yang ringan untuk implementasi edge, menambahkan kontainer Linux yang baru, implementasi dan pengelolaan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan edge computing.



Menurut laporan "The State of Enterprise Open Source" dari Red Hat, sebanyak 72% pemimpin IT mengharapkan open source dapat mendorong pengadopsian edge computing dalam dua tahun ke depan. "2021 State of the Edge" dari Linux Foundation memprediksi bahwa pada 2025, Internet-of-Things (IoT) atau perangkat terkait edge akan menghasilkan data sebesar setidaknya 90 zettabytes.

Bagi Red Hat, hal ini mengindikasikan edge computing sebagai footprint dari open hybrid cloud akan semakin dianggap penting pada tahun-tahun mendatang. Karena itu, penting bagi para CIO dan pemimpin TI untuk melakukan persiapan-persiapan edge computing.

Red Hat Enterprise Linux menjadi fondasi produksi bagi industri-industri yang berada dalam daftar Fortune 500 di seluruh dunia, dari institusi keuangan global dan sistem kesehatan hingga ke perusahaan-perusahaan manufaktur terkemuka dan lembaga-lembaga pemerintahan. Platform ini menggabungkan konsistensi dan kontrol yang lebih besar terhadap lingkungan hybrid cloud dengan kemampuan untuk mengadopsi open innovation secara bertahap atau sekaligus, sehingga keamanan dan keandalan implementasinya semakin dipercaya.

"Dengan hadirnya kemampuan tambahan dalam Red Hat Enterprise Linux 8.4, Red Hat memperluas fungsionalitas ini ke implementasi edge," kata Stefanie Chiras, Senior Vice President dan General Manager, Red Hat Enterprise Linux Business Unit, Red Hat, Selasa (4/5/2021).

Memperkenalkan Red Hat Edge

Red Hat Enterprise Linux adalah fondasi bagi inisiatif Red Hat Edge. Solusi ini bertujuan memperluas kapabilitas portofolio open hybrid cloud Red Hat ke edge, dari telekomunikasi dan transportasi ke mobil smart dan perangkat enterprise. Luasnya teknologi open Red Hat telah menciptakan berbagai teknologi yang edge-ready, mencakup Red Hat Enterprise Linux serta Red Hat OpenShift, Red Hat Advanced Cluster Management for Kubernetes, Red Hat Ansible Automation Platform, Red Hat Integration, dan Red Hat Data Services untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan data di seluruh edge dan datacenter.

Implementasi Edge seringkali amat tergantung pada kontainer Linux agar lebih mudah untuk merancang, memasang, dan menyokong beban kerja di seluruh lokasi yang terpisah-pisah. Red Hat Enterprise Linux 8.4 membantu mempertahankan standarisasi dan control di seluruh image, dimulai dengan melakukan update pada Podman, engine kontainer berbasis open-standard dari Red Hat Enterprise Linux.

Podman memungkinkan pengelolaan kontainer di seluruh open hybrid cloud dari satu titik pusat, baik yang berjalan di datacenter atau di lokasi edge yang jauh, dan memberikan kemampuan untuk melakukan update kontainer secara otomatis. Dengan demikian, lebih mudah untuk menjaga stabilitas dan keamanan beban kerja dalam kontainer di edge.

Red Hat Enterprise Linux 8.4 menambahkan fungsi baru pada Image Builder, yakni sebuah tool yang menciptakan image sistem operasi yang customized, mudah diinstal untuk berbagai penggunaan. Untuk berbagai beban kerja edge computing, Image Builder kini mendukung pembuatan media instalasi yang disesuaikan untuk bare metal, yang membantu tim TI mempertahankan fondasi yang sama bahkan di lingkungan edge yang tidak terhubung.



Red Hat Universal Base Image (UBI), konten userspace pada Red Hat Enterprise Linux yang bisa dijalankan di dalam kontainer, juga mendapat peningkatan di dalam rilis terbaru ini. UBI memungkinkan kontainer mempertahankan karakteristik level produksi yang sama dari Red Hat Enterprise Linux, seperti peningkatan keamanan dan efisiensi, di level aplikasi.

Bagi edge computing, UBI kini tersedia di sebuah lightweight (micro) image. Imbasnya sangat ideal untuk merancang aplikasi cloud-native yang dapat didistribusikan ulang dan distandarisasi pada fondasi Linux tingkat enterprise tanpa overhead pada pemasangan kernel secara keseluruhan.

Open Hybrid Cloud

Red Hat Enterprise Linux 8.4 lebih dari sebuah fondasi bagi edge. Versi terbaru dari platform Linux terkemuka di dunia itu sekarang memiliki tambahan kemampuan baru supaya lebih mumpuni dalam membantu perusahaan-perusahaan merancang, menerapkan, dan mempertahankan strategi hybrid cloud, dari datacenter ke cloud.

Fitur-fitur kunci yang ditambahkan meliputi lebih fleksibel untuk aplikasi berbasis cloud dengan langganan implementasi dan pelaporan yang lebih holistik melalui Red Hat Insights Subscriptions dan dukungan Red Hat Cloud Access yang semakin luas. Kemudian sistem konfigurasi dan pengelolaan yang lebih simpel dan otomatis melalui update pada Tracer utility, serta Red Hat Enterprise Linux Web Console, menyajikan panduan untuk system patching dan update yang lebih cerdas. Sehingga dapat mengidentifikasi downtime akibat terjadinya service restart atau reboot pada sistem.

Memperluas kemampuan keamanan yang didesain untuk membantu memenuhi berbagai kebutuhan organisasi IT di tingkat hybrid cloud, dengan Red Hat Enterprise Linux System Role for Crypto Policies dan Network-Bound Disk Encryption (NBDE) yang dihadirkan sebagai sebuah kontainer di seluruh lingkungan yang terdistribusi.

Red Hat Enterprise Linux 8.4 juga mendapat manfaat dari tambahan baru yang powerful pada Red Hat Insights, yakni penawaran pengelolaan yang proaktif dari Red Hat, untuk membantu meningkatkan keamanan IT, analisis sistem, dan pengelolaan sistem Red Hat Enterprise Linux. Red Hat Insights tersedia secara default pada semua langganan Red Hat Enterprise Linux, Red Hat OpenShift dan Red Hat Ansible Automation Platform yang masih aktif.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
NTT DATA Beberkan Cara...
NTT DATA Beberkan Cara Bikin Bisnis Nggak Gaptek di Era Digital
Cara Mengoptimalkan...
Cara Mengoptimalkan Biaya Cloud untuk Perusahaan Rintisan
Teknologi Cloud Mudahkan...
Teknologi Cloud Mudahkan Akses dan Memonitor Aktivitas Pajak
Penetrasi Internet Meningkat,...
Penetrasi Internet Meningkat, 3 Fitur Pembayaran Berbasis Cloud Diluncurkan
Fitur Key-pair Bantu...
Fitur Key-pair Bantu Akselerasi Infrastruktur Digital di Indonesia
Ekspansi EDGE DC, Data...
Ekspansi EDGE DC, Data Center Kedua Dibangun
3 Fungsi Fitur Private...
3 Fungsi Fitur Private Cloud dalam Sistem Keamanan Data
Dibekali Baterai Lithium-ion,...
Dibekali Baterai Lithium-ion, Revolusi Edge Computing Dihadirkan
10 Layanan Hosting File...
10 Layanan Hosting File Selain Zippyshare, Gratis dan Bisa Langsung Digunakan!
Rekomendasi
MNC Peduli dan MNC Land...
MNC Peduli dan MNC Land Gelar Pemeriksaan Mata untuk Operasi Katarak Gratis di KEK MNC Lido City
Ochi Rosdiana dan Arifin...
Ochi Rosdiana dan Arifin Putra Jadi Suami Istri di Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku
Keutamaan Surat Al Anam,...
Keutamaan Surat Al Anam, Dijaga Malaikat hingga Memudahkan Segala Urusan
Berita Terkini
Hypernet dan Huawei...
Hypernet dan Huawei Jalin Kemitraan Strategis untuk Pemberdayaan Digital UKM
9 jam yang lalu
Jawaban Kenapa Kucing...
Jawaban Kenapa Kucing Berwarna Oranye Punya Banyak Kelebihan Akhirnya Terungkap
11 jam yang lalu
Cumi-cumi Raksasa Dipertontonkan...
Cumi-cumi Raksasa Dipertontonkan Hidup-hidup untuk Pertama Kalinya
12 jam yang lalu
Ilmuwan Gunakan AI untuk...
Ilmuwan Gunakan AI untuk Bicara dengan Lumba-lumba
13 jam yang lalu
Daftar Kode Redeem FF...
Daftar Kode Redeem FF Free Fire Max Rabu 16 April 2025, Klaim Sekarang!
1 hari yang lalu
Ambisi Indonesia-Rusia...
Ambisi Indonesia-Rusia Bikin Internet Ngebut tapi Murah Meriah
1 hari yang lalu
Infografis
7 Negara Paling Korup...
7 Negara Paling Korup di Dunia versi Transparency International
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved