Tingkatkan Jaringan 4G, Indosat Ooredoo Uji Coba OpenRAN di Maluku
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indosat Ooredoo menjadi operator seluler pertama di Indonesia yang menjalankan uji coba lapangan OpenRAN (Radio Access Network), yang mencakup pembuktian konsep (proof of concept) dan pengujian fungsional.
Uji coba lapangan ini dilakukan di beberapa lokasi di wilayah Maluku, sejak Maret sampai akhir April, sebagai bagian dari upaya agresif Indosat Ooredoo dalam meningkatkan dan memperluas jaringan 4G berkualitas video (video grade network). Uji coba tersebut didukung oleh Grup Proyek OpenRAN Telecom Infra Project (TIP) dan Parallel Wireless.
Maluku dipilih sebagai lokasi uji coba, karena ada kebutuhan perusahaan untuk pengembangan jaringan di area yang masih kurang layanannya, tapi tetap butuh efisiensi biaya dalam pembangunannya.
"Maluku merepresentasikan area yang disasar tersebut," ungkap Steve Saerang, SVP-Head Corporate Communications Indosat Ooredoo , saat konferensi pers virtual, Senin (19/4/2021).
OpenRAN merupakan teknologi yang mendukung antarmuka RAN untuk dapat dioperasikan secara terbuka, sehingga memungkinkan konektivitas antar perangkat keras dan lunak dari vendor telekomunikasi yang berbeda.
Kemampuan disaggregation dalam OpenRAN diharapkan bisa semakin menekan biaya penyediaan jaringan, sehingga dapat menjadi solusi bagi operator seluler dan pemerintah untuk mempercepat perluasan jaringan 4G ke wilayah pedalaman Indonesia termasuk daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).
"Lebih dari 23 operator di dunia sudah menerapkan OpenRAN sebagai solusi. Indosat Ooredoo menjadi yang pertama di Indonesia," kata Kees van peer, SPV Head of Technology Strategy and Partnership Indosat Ooredoo, pada kesempatan yang sama.
Sementara itu, Chief Technology and Information Officer Indosat Ooredoo, Medhat Elhusseiny, mengatakan keberhasilan uji coba lapangan di beberapa lokasi di wilayah Maluku ini semakin memperkokoh posisi Indosat Ooredoo sebagai pelopor penerapan inovasi teknologi terbaru, untuk membangun infrastruktur telekomunikasi dengan lebih cepat sekaligus efisien.
"Kami percaya fleksibilitas yang ditawarkan OpenRAN khususnya dalam penggelaran jaringan 4G berkualitas video, akan berkontribusi positif bagi percepatan pembangunan sosial dan ekonomi di Indonesia,” ujarnya.
Di sisi lain, David Hutton, Chief Engineer TIP, menyatakan bahwa uji coba lapangan ini merupakan langkah yang sangat signifikan menuju adopsi OpenRAN di Indonesia, melalui validasi dari solusi Parallel Wireless terhadap sejumlah kebutuhan yang telah disampaikan Indosat Ooredoo kepada Grup Proyek OpenRAN TIP.
"Hasil uji coba ini akan menjadi sarana pembelajaran bagi komunitas TIP OpenRAN dan membuat kemajuan lebih lanjut untuk memperluas adopsi teknologi OpenRAN secara global," tutur Hutton.
Uji coba lapangan akan dilakukan selama satu bulan penuh untuk melihat kinerja dan keandalan dari perangkat OpenRAN yang dihubungkan dengan peralatan RAN konvensional lainnya.
Sejauh ini data statistik yang diperoleh menunjukkan bahwa OpenRAN berhasil memenuhi kriteria indikator kinerja utama (KPI) sesuai standar 3GPP Release 15 yang berlaku global dan siap mengadopsi teknologi masa depan.
Pengalaman pengguna dalam melakukan aktivitas beriternet menggunakan koneksi data diklaim sangat baik. Streaming video dari YouTube dan aktivitas panggilan video berjalan lancar tanpa buffering. Aktivitas mengunduh dan mengunggah juga bisa dilakukan dengan cepat.
Hal ini dimungkinkan oleh kemampuan perangkat OpenRAN untuk menghasilkan kecepatan unduh hingga 22 Mbps di jaringan 4G LTE 900 MHz dengan lebar sprektrum frekuensi 5 MHz, setara dengan kinerja perangkat RAN konvensional lainnya.
“Kami mau bantu transformasi digital di Indonesia semakin dipercepat, tutup Steve.
Uji coba lapangan ini dilakukan di beberapa lokasi di wilayah Maluku, sejak Maret sampai akhir April, sebagai bagian dari upaya agresif Indosat Ooredoo dalam meningkatkan dan memperluas jaringan 4G berkualitas video (video grade network). Uji coba tersebut didukung oleh Grup Proyek OpenRAN Telecom Infra Project (TIP) dan Parallel Wireless.
Maluku dipilih sebagai lokasi uji coba, karena ada kebutuhan perusahaan untuk pengembangan jaringan di area yang masih kurang layanannya, tapi tetap butuh efisiensi biaya dalam pembangunannya.
"Maluku merepresentasikan area yang disasar tersebut," ungkap Steve Saerang, SVP-Head Corporate Communications Indosat Ooredoo , saat konferensi pers virtual, Senin (19/4/2021).
OpenRAN merupakan teknologi yang mendukung antarmuka RAN untuk dapat dioperasikan secara terbuka, sehingga memungkinkan konektivitas antar perangkat keras dan lunak dari vendor telekomunikasi yang berbeda.
Kemampuan disaggregation dalam OpenRAN diharapkan bisa semakin menekan biaya penyediaan jaringan, sehingga dapat menjadi solusi bagi operator seluler dan pemerintah untuk mempercepat perluasan jaringan 4G ke wilayah pedalaman Indonesia termasuk daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).
"Lebih dari 23 operator di dunia sudah menerapkan OpenRAN sebagai solusi. Indosat Ooredoo menjadi yang pertama di Indonesia," kata Kees van peer, SPV Head of Technology Strategy and Partnership Indosat Ooredoo, pada kesempatan yang sama.
Sementara itu, Chief Technology and Information Officer Indosat Ooredoo, Medhat Elhusseiny, mengatakan keberhasilan uji coba lapangan di beberapa lokasi di wilayah Maluku ini semakin memperkokoh posisi Indosat Ooredoo sebagai pelopor penerapan inovasi teknologi terbaru, untuk membangun infrastruktur telekomunikasi dengan lebih cepat sekaligus efisien.
"Kami percaya fleksibilitas yang ditawarkan OpenRAN khususnya dalam penggelaran jaringan 4G berkualitas video, akan berkontribusi positif bagi percepatan pembangunan sosial dan ekonomi di Indonesia,” ujarnya.
Di sisi lain, David Hutton, Chief Engineer TIP, menyatakan bahwa uji coba lapangan ini merupakan langkah yang sangat signifikan menuju adopsi OpenRAN di Indonesia, melalui validasi dari solusi Parallel Wireless terhadap sejumlah kebutuhan yang telah disampaikan Indosat Ooredoo kepada Grup Proyek OpenRAN TIP.
"Hasil uji coba ini akan menjadi sarana pembelajaran bagi komunitas TIP OpenRAN dan membuat kemajuan lebih lanjut untuk memperluas adopsi teknologi OpenRAN secara global," tutur Hutton.
Uji coba lapangan akan dilakukan selama satu bulan penuh untuk melihat kinerja dan keandalan dari perangkat OpenRAN yang dihubungkan dengan peralatan RAN konvensional lainnya.
Sejauh ini data statistik yang diperoleh menunjukkan bahwa OpenRAN berhasil memenuhi kriteria indikator kinerja utama (KPI) sesuai standar 3GPP Release 15 yang berlaku global dan siap mengadopsi teknologi masa depan.
Pengalaman pengguna dalam melakukan aktivitas beriternet menggunakan koneksi data diklaim sangat baik. Streaming video dari YouTube dan aktivitas panggilan video berjalan lancar tanpa buffering. Aktivitas mengunduh dan mengunggah juga bisa dilakukan dengan cepat.
Hal ini dimungkinkan oleh kemampuan perangkat OpenRAN untuk menghasilkan kecepatan unduh hingga 22 Mbps di jaringan 4G LTE 900 MHz dengan lebar sprektrum frekuensi 5 MHz, setara dengan kinerja perangkat RAN konvensional lainnya.
“Kami mau bantu transformasi digital di Indonesia semakin dipercepat, tutup Steve.
(ysw)