Tren Menikah Virtual, Biaya Lebih Irit tapi Angpao Tetap Gede

Senin, 29 Maret 2021 - 09:11 WIB
loading...
Tren Menikah Virtual, Biaya Lebih Irit tapi Angpao Tetap Gede
Sejak Juli 2020, startup Viding sudah membantu 300-an pasangan, 650 ribuan undangan tamu virtual, dan Rp1,2 miliar angpao. Foto: dok Viding
A A A
JAKARTA - Pernikahan secara online atau virtual menjadi tren baru sejak 2020 akibat pandemi . Perubahan ini menjadi tren, karena selain menjadi solusi paling masuk akal juga memberi dampak positif bagi pasangan muda.

Pendiri dan CEO Viding Alkiadi Joyo Diharjo mengatakan, pernikahan daring sangat relevan bagi pasangan muda karena memberikan banyak sekali keuntungan.



”Mereka (pasangan muda) memiliki keinginan untuk menikah dengan biaya terjangkau, tapi tetap memberi rasa nyaman bagi para tamu,” ungkap Joyo, sapaan akrabnya.

Tren Menikah Virtual, Biaya Lebih Irit tapi Angpao Tetap Gede

Pernikahan daring di tengah situasi sulit seperti saat ini menjadi sektor bisnis yang bisa menjadi fokus untuk bertumbuh sebagai bisnis rintisan.

Selain lebih hemat karena tidak perlu menyewa gedung mahal dan membayar katering untuk ratusan tamu undangan, keintiman prosesi pernikahan virtual secara hybrid tetap terjaga.

”Keuntungan lainnya, tamu-tamu yang terpisah jarak pun akan tetap hadir mengikuti prosesi sakral pernikahan, dengan journey seperti menghadiri prosesi secara real-time,” ujar Joyo. Lewat fitur seperti E-angpao , pasangan juga tetap bisa mendapatkan angpao yang dikirimkan secara virtual.

Karena itu, Joyo menyebut bahwa kedepannya tren virtual wedding ini akan terus berlanjut dan menjadi normal baru bagi pasangan muda.

Ini terlihat dari permintaan terhadap virtual wedding yang terus meningkat ke perusahaan rintisan Viding yang didirikannya sejak Juli 2020, Viding.

Tren Menikah Virtual, Biaya Lebih Irit tapi Angpao Tetap Gede

Menurut Joyo, Viding adalah one stop virtual wedding platform atau platform pernikahan daring. ”Tujuan Viding adalah membantu pasangan yang ingin menikah secara aman, nyaman dan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat karena tamu undangan dapat hadir secara daring dari lokasi masing-masing,” beber Joyo.

Joyo mencontohkan pernikahan pasangan Stolley, Warga Negara Australia dan Camilla, Warga Negara Indonesia pada Minggu (28/3) kemarin.

Pasangan tersebut melakukan akad nikah dalam kondisi keluarga yang berbeda-beda kota dan negara karena pandemi Covid-19.

Stolley dan Camilla ditemani oleh penghulu lokal di Melbourne, sementara Omar Anwar, ayahanda dari Camilla yang bertindak sebagai Wali Nikah berada di Jakarta karena tidak bisa terbang ke Australia dan akhirnya mengikuti proses secara daring.

Tren Menikah Virtual, Biaya Lebih Irit tapi Angpao Tetap Gede

Lewat fitur seperti E-angpao, pasangan juga tetap bisa mendapatkan angpao yang dikirimkan secara virtual.

Setelah lebih dari 6 bulan, Viding telah menangani 300an pasangan muda yang menikah di berbagai kota seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Solo, Bali dan akan segera hadir di kota Medan. Bahkan sudah menerima permintaan hingga Februari 2022.

Apa saja yang disediakan? Menurut Joyo, Viding dilengkapi fitur-fitur yang dapat membantu pasangan muda mengelola prosesi pernikahannya, seperti web-invitation, e-guestbook, e-angpao, dashboard reporting dan live streaming.



Web invitation memudahkan mempelai mengundang tamu-tamu mereka yang terpisah jarak, E-guestbook memmungkinkan tamu virtual untuk mengisi data kehadiran dan ucapan bagi mempelai, E-angpao memungkinkan tamu virtual untuk memberikan angpao secara cashless dengan berbagai macam metode pembayaran, dan mempelai pun dapat mengetahui laporan virtual wedding mereka secara real time melalui dashboard report.

Saat ini Viding sudah membantu 300-an pasangan, 650 ribuan undangan tamu virtual, dan Rp1,2 miliar angpao terkumpul.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2426 seconds (0.1#10.140)