Ilmuwan Hongkong Kembangkan Alat Pemindai Retina Identifikasi Autisme

Selasa, 16 Maret 2021 - 09:44 WIB
loading...
Ilmuwan Hongkong Kembangkan...
Foto/Reuters
A A A
HONG KONG - Seorang ilmuwan Hong Kong mengembangkan metode menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk memindai retina anak-anak berusia enam tahun untuk mendeteksi autisme dini atau risiko autisme. Diharapkan, produk ini sudah bisa diproduksi massal tahun depan untuk kebutuhan kesehatan.

Benny Zee, seorang profesor di Universitas Cina Hong Kong mengatakan, pemindaian mata retina dapat membantu meningkatkan deteksi dini dan hasil pengobatan untuk anak-anak. “Pentingnya memulai intervensi dini adalah mereka masih bertumbuh, mereka masih berkembang. Jadi peluang suksesnya lebih besar,” kata Zee dikutip Reuters , Selasa (16/3/2021). (Baca: Tidak Setia Pada China, Politisi dan Pejabat Hong Kong Dilarang Menjabat)

Metodenya menggunakan kamera resolusi tinggi dengan perangkat lunak komputer baru yang menganalisis kombinasi faktor termasuk lapisan serat dan pembuluh darah di mata. "Teknologi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi anak-anak yang berisiko autisme dan memasukkan mereka ke dalam program pengobatan lebih cepat," kata Zee.

Sebanyak 70 anak diuji menggunakan teknologi ini, 46 dengan autisme dan kelompok kontrol 24. Teknologi tersebut mampu mengidentifikasi anak-anak dengan autisme 95,7 persen dari usia mereka. Usia rata-rata yang diuji adalah 13, dengan yang termuda enam tahun.

Spesialis autisme menyambut baik temuannya tetapi mengatakan masih ada masalah dengan orang tua yang sering enggan untuk percaya bahwa anak-anak mereka memiliki autisme bahkan ketika ada tanda-tanda yang jelas. “Sering kali, orang tua awalnya akan menyangkal,” kata Dr Caleb Knight, yang menjalankan pusat terapi autisme swasta. (Baca juga: Warning Bagi Penduduk Bumi, Jumlah Asteroid yang Mengancam Jumlahnya Ribuan)

"Jika Anda menjalani tes medis atau penanda biologis seperti ini, hal itu dapat memfasilitasi orang tua untuk megetahui kondisi anaknya dengan cepat sehingga sang anak mendapat perawatan lebih cepat," katanya.

Menurut pemeritah Hongkong Anak-anak dengan autisme harus menunggu sekitar 80 minggu untuk menemui spesialis di sektor medis publik, menurut pernyataan email dari pemerintah Hong Kong.

Zee mengatakan kepada Reuters bahwa penelitiannya dimaksudkan sebagai alat tambahan untuk penilaian profesional oleh profesional perawatan kesehatan berlisensi.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hong Kong Larang Pejabat...
Hong Kong Larang Pejabat Pemerintah Gunakan WhatsApp dan Google Drive
Dorong Kesetaraan Gender...
Dorong Kesetaraan Gender di Bidang Medis, 30 Ahli Bedah Plastik Wanita Dilatih Setiap Tahun
Pecahkan Rekor Dunia,...
Pecahkan Rekor Dunia, Robot Humanoid Terkecil Seukuran Pena
4 Fakta Menarik Hacker...
4 Fakta Menarik Hacker GTA 6 yang Dipenjara Seumur Hidup, Idap Autisme
TikTok Diduga Berikan...
TikTok Diduga Berikan Data Aktivis Hak Sipil di Hong Kong kepada PKC
Spesies Baru, Ubur-ubur...
Spesies Baru, Ubur-ubur Kotak Transparan Ini Punya 24 Mata dan Berbisa
Peringati Hari Down...
Peringati Hari Down Syndrome Sedunia, Cordlife Gelar Trisomy Awareness Bash 2025
3 Cara Sederhana Optimalkan...
3 Cara Sederhana Optimalkan Kepintaran Anak, Yuk Coba di Rumah!
RSKB Columbia Luncurkan...
RSKB Columbia Luncurkan Pediatric Care, Layanan Kesehatan Khusus Anak
Rekomendasi
Konsumsi Vape Obat Keras,...
Konsumsi Vape Obat Keras, Aktor Jonathan Frizzy Terancam 12 Tahun Penjara
10 Kriteria Peserta...
10 Kriteria Peserta Beasiswa LPDP yang Berpotensi Lolos Tes Wawancara
2 Sosok Purnawirawan...
2 Sosok Purnawirawan Jenderal TNI yang Dukung Prabowo Tolak Ganti Wapres dan Reshuffle Kabinet
Berita Terkini
Intel Siapkan Teknologi...
Intel Siapkan Teknologi Pendingin CPU Berperforma Tinggi
Daftar Kode Redeem FF...
Daftar Kode Redeem FF Free Fire Max Senin 5 Mei 2025, Klaim Sekarang!
Kisah Pembangunan Bahtera...
Kisah Pembangunan Bahtera Nuh: Sebuah Tantangan Teknologi di Ambang Bencana Dahsyat
Kontroversi Worldcoin:...
Kontroversi Worldcoin: Antara Janji Utopis dan Ancaman Privasi di Era Digital
Kontroversi Pembekuan...
Kontroversi Pembekuan Worldcoin dan WorldID di Indonesia, Tawarkan Rp800 Ribu Ditukar dengan Data Biometrik Pribadi
Bocoran Desain Kamera...
Bocoran Desain Kamera iPhone 17 Series: Selfie Makin Kinclong, Video 8K Akhirnya Datang!
Infografis
Metode Ilmuwan untuk...
Metode Ilmuwan untuk Pastikan Keberadaan Harimau Jawa
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved