Deretan Jawara Kompetisi Modal Pintar Sisternet XL Axiata
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memeringati International Women’s Day , PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), melalui program Sisternet , berkolaborasi dengan Bank OCBC NISP menyelenggarakan “Kompetisi Modal Pintar”.
Kompetisi ini bertujuan mendorong produktivitas dan meningkatkan level para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perempuan melalui pengelolaan usaha atau bisnis yang baik, termasuk dalam pengelolaan modal dan keuangannya. Tidak kurang dari 250 peserta mengikuti kompetisi yang berlangsung secara bertahap sejak akhir Desember 2020 lalu. Total hadiah berupa modal yang telah disiapkan sebesar Rp100 juta.
"Kami bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Bank OCBC NISP memiliki komitmen yang sama dalam memajukan UMKM perempuan Indonesia untuk jadi lebih baik. Melalui program kompetisi modal pintar Sisternet, kami berharap para peserta dapat meningkatkan level usaha/bisnis nya sehingga ekspansi usaha nya dapat lebih berkembang dan omzet pun semakin besar, dan sekaligus mendorong serta memotivasi ribuan pelaku UMKM perempuan lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata Group Head Corporate Communications XL Axiata, Tri Wahyuningsih.
Sementara itu, Business Incubation Lead Bank OCBC NISP, Altona Widjaja mengatakan, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan pengusaha perempuan terbesar di dunia. Data Bank Indonesia menunjukan lebih dari 60% dari total UMKM Indonesia dijalankan oleh pengusaha perempuan.
Data juga menunjukkan, UMKM yang dikelola perempuan memiliki kinerja keuangan yang lebih stabil, dengan Non Performing Loan yang lebih rendah dan disiplin keuangan yang lebih baik. "Namun room of improvement-nya pun juga besar, khususnya terkait pengelolaan keuangan, jaringan bisnis hingga pengetahuan untuk mengembangkan bisnis secara berkelanjutan," ujarnya.
Altona Widjaja menambahkan, Bank OCBC NISP ingin lebih berperan untuk berkontribusi di women economy (ekonomi perempuan) bekerja sama dengan komunitas Sisternet memberdayakan pengusaha perempuan agar dapat mengambil peran yang lebih besar pada sektor ekonomi, sosial dan lingkungan. "Ini selaras dengan komitmen kami untuk menjalankan responsible banking. Dengan solusi yang lebih dari sekadar dukungan finansial (beyond banking)," ujarnya.
Dari 250 peserta yang mendaftar, panitia melakukan seleksi awal untuk memilih 25 peserta. Mereka yang lolos tahap ini kemudian mengikuti program inkubasi manajemen bisnis selama satu bulan. Seleksi selanjutnya memilih 10 finalis dengan ide bisnis terbaik, yang akan mengikuti babak final di depan dewan juri.
"Para finalis merupakan pelaku UMKM dari beragam bidang usaha yang berasal dari Jakarta, Probolinggo, Bogor, Bekasi, Sidoarjo, Surabaya, dan Bali," sebutnya.
Dewan juri terdiri dari Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Eni Widiyanti; Group Head Sales Medium Enterprise XL Axiata, R Wicaksono; dan Business Incubation Lead Bank OCBC NISP, Altona Widjaja.
Para juara 1, 2, dan 3, berturut-turut berhak mendapatkan modal usaha Rp35 juta, Rp30 juta, Rp25 juta. Juara favorit social impact mendapatkan modal bisnis Rp10 juta. Semua pemenang juga akan mendapatkan produk khusus dari XL Business Solutions berupa XL Go dan XL Biz Staterpack.
Kriteria penilaian pemenang meliputi model bisnis, yaitu kematangan rancangan bisnis, ketepatan sasaran, serta seberapa realistis untuk dicapai. Selanjutnya ada juga aspek inovasi produk yang menyangkut keunikan produk atau jasa dan seberapa jauh bisa bersaing dan beradaptasi secara cepat terhadap pasar.
"Aspek manajemen keuangan, meliputi tingkat pemahaman terhadap pengelolaan bisnis yang dapat tumbuh secara berkelanjutan, serta memiliki perencanaan dan pengelolaan keuangan," tambahnya.
Kemudian ada juga aspek strategi pemasaran, meliputi perencanaan marketing yang kreatif dan inovatif dari segi konten, juga penggunaan digital/teknologi secara online maupun offline. Terakhir, aspek dampak sosial, mencakup dampak bisnis pada lingkungan dan masyarakat sekitar.
Kompetisi Modal Pintar merupakan kelanjutan dari program Festival Webinar Pintar Sisternet yang berlangsung pada Desember 2020 lalu. Para peserta kompetisi tersebut juga pelaku UMKM yang bergabung dalam program Sisternet. Saat ini, Sisternet memiliki lebih dari 30.000 anggota yang merupakan para pelaku UMKM perempuan.
"Melalui aplikasi Sisternet, mereka mendapatkan berbagai materi edukasi mengenai pengelolaan bisnis, termasuk dalam memanfaatkan sarana digital. Aplikasi Sisteret dapat di download melalui Google Play Store dan Apple App Store.
Pemenang Kompetisi Modal Pintar
Dari 10 finalis, akhirnya keluar sebagai Juara Pertama adalah Yessie Natasia Mareti dari Surabaya, yang memiliki usaha konveksi “Fashionistas”. Hadiah sebesar Rp35 juta yang diraihnya akan digunakan untuk memperbarui dan me-launching kembali website Fashionistas, menambah kuota produksi sehingga dapat terus bekerja sama dengan UMKM produsen konveksi kecil.
Juara Kedua diraih oleh Siti Nur Seha, pengusaha minuman kolagen Shaany dari Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Hadiah modal usaha sebesar Rp30 juta akan digunakan untuk menyelesaikan sertifikasi BPOM dan Halal MUI agar dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan pada produk Shaany.
Selain itu, Siti juga sedang menyiapkan produk minuman kolagen khusus lansia yang dapat meningkatkan fungsi tulang dan sendi. Adanya produk ini diharapkan bisa memperluas pangsa pasar Shaany, di kelompok milenial, maupun lansia.
Juara Ketiga diraih oleh Dianisa Rizkika, asal Jakarta Selatan, pemilik usaha bidang kerajinan bernama “Bloomster”. Hadiah modal Rp25 juta akan dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha dengan membangun tempat produksi yang mumpuni, stok bahan baku yang lebih banyak, serta perkakas yang lengkap. Dia juga ingin mengikuti training florist, serta meningkatkan kemampuan dalam strategi marketing.
Saat ini Bloomster sedang mempersiapkan produk hampers lebaran yang eksklusif hasil kolaborasi dengan online shop cookies.
Sementara itu, pemenang dengan kategori Social Impact dengan hadiah modal Rp 10 juta berhasil diraih oleh Ritza Laksita Candra, asal Sidoarjo yang memiliki tempat usaha bernama “Jiva”. UKM ini bergerak di bidang kecantikan, dengan produk layanan berupa sabun handmade atau artisan soap.
Dampak sosial yang berhasil dibangunnya berupa menggunakan bahan dasar seperti cocoa butter dari petani lokal untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Saat ini, Ritza sedang berusaha untuk mengurus brand, perizinan, dan legal yang diperlukan sembari mencari ide dan ilmu untuk produk lain yang bisa memberikan manfaat yang baik bagi pelanggannya.
Kompetisi ini bertujuan mendorong produktivitas dan meningkatkan level para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perempuan melalui pengelolaan usaha atau bisnis yang baik, termasuk dalam pengelolaan modal dan keuangannya. Tidak kurang dari 250 peserta mengikuti kompetisi yang berlangsung secara bertahap sejak akhir Desember 2020 lalu. Total hadiah berupa modal yang telah disiapkan sebesar Rp100 juta.
"Kami bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Bank OCBC NISP memiliki komitmen yang sama dalam memajukan UMKM perempuan Indonesia untuk jadi lebih baik. Melalui program kompetisi modal pintar Sisternet, kami berharap para peserta dapat meningkatkan level usaha/bisnis nya sehingga ekspansi usaha nya dapat lebih berkembang dan omzet pun semakin besar, dan sekaligus mendorong serta memotivasi ribuan pelaku UMKM perempuan lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata Group Head Corporate Communications XL Axiata, Tri Wahyuningsih.
Sementara itu, Business Incubation Lead Bank OCBC NISP, Altona Widjaja mengatakan, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan pengusaha perempuan terbesar di dunia. Data Bank Indonesia menunjukan lebih dari 60% dari total UMKM Indonesia dijalankan oleh pengusaha perempuan.
Data juga menunjukkan, UMKM yang dikelola perempuan memiliki kinerja keuangan yang lebih stabil, dengan Non Performing Loan yang lebih rendah dan disiplin keuangan yang lebih baik. "Namun room of improvement-nya pun juga besar, khususnya terkait pengelolaan keuangan, jaringan bisnis hingga pengetahuan untuk mengembangkan bisnis secara berkelanjutan," ujarnya.
Altona Widjaja menambahkan, Bank OCBC NISP ingin lebih berperan untuk berkontribusi di women economy (ekonomi perempuan) bekerja sama dengan komunitas Sisternet memberdayakan pengusaha perempuan agar dapat mengambil peran yang lebih besar pada sektor ekonomi, sosial dan lingkungan. "Ini selaras dengan komitmen kami untuk menjalankan responsible banking. Dengan solusi yang lebih dari sekadar dukungan finansial (beyond banking)," ujarnya.
Dari 250 peserta yang mendaftar, panitia melakukan seleksi awal untuk memilih 25 peserta. Mereka yang lolos tahap ini kemudian mengikuti program inkubasi manajemen bisnis selama satu bulan. Seleksi selanjutnya memilih 10 finalis dengan ide bisnis terbaik, yang akan mengikuti babak final di depan dewan juri.
"Para finalis merupakan pelaku UMKM dari beragam bidang usaha yang berasal dari Jakarta, Probolinggo, Bogor, Bekasi, Sidoarjo, Surabaya, dan Bali," sebutnya.
Dewan juri terdiri dari Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Eni Widiyanti; Group Head Sales Medium Enterprise XL Axiata, R Wicaksono; dan Business Incubation Lead Bank OCBC NISP, Altona Widjaja.
Para juara 1, 2, dan 3, berturut-turut berhak mendapatkan modal usaha Rp35 juta, Rp30 juta, Rp25 juta. Juara favorit social impact mendapatkan modal bisnis Rp10 juta. Semua pemenang juga akan mendapatkan produk khusus dari XL Business Solutions berupa XL Go dan XL Biz Staterpack.
Kriteria penilaian pemenang meliputi model bisnis, yaitu kematangan rancangan bisnis, ketepatan sasaran, serta seberapa realistis untuk dicapai. Selanjutnya ada juga aspek inovasi produk yang menyangkut keunikan produk atau jasa dan seberapa jauh bisa bersaing dan beradaptasi secara cepat terhadap pasar.
"Aspek manajemen keuangan, meliputi tingkat pemahaman terhadap pengelolaan bisnis yang dapat tumbuh secara berkelanjutan, serta memiliki perencanaan dan pengelolaan keuangan," tambahnya.
Kemudian ada juga aspek strategi pemasaran, meliputi perencanaan marketing yang kreatif dan inovatif dari segi konten, juga penggunaan digital/teknologi secara online maupun offline. Terakhir, aspek dampak sosial, mencakup dampak bisnis pada lingkungan dan masyarakat sekitar.
Kompetisi Modal Pintar merupakan kelanjutan dari program Festival Webinar Pintar Sisternet yang berlangsung pada Desember 2020 lalu. Para peserta kompetisi tersebut juga pelaku UMKM yang bergabung dalam program Sisternet. Saat ini, Sisternet memiliki lebih dari 30.000 anggota yang merupakan para pelaku UMKM perempuan.
"Melalui aplikasi Sisternet, mereka mendapatkan berbagai materi edukasi mengenai pengelolaan bisnis, termasuk dalam memanfaatkan sarana digital. Aplikasi Sisteret dapat di download melalui Google Play Store dan Apple App Store.
Pemenang Kompetisi Modal Pintar
Dari 10 finalis, akhirnya keluar sebagai Juara Pertama adalah Yessie Natasia Mareti dari Surabaya, yang memiliki usaha konveksi “Fashionistas”. Hadiah sebesar Rp35 juta yang diraihnya akan digunakan untuk memperbarui dan me-launching kembali website Fashionistas, menambah kuota produksi sehingga dapat terus bekerja sama dengan UMKM produsen konveksi kecil.
Juara Kedua diraih oleh Siti Nur Seha, pengusaha minuman kolagen Shaany dari Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Hadiah modal usaha sebesar Rp30 juta akan digunakan untuk menyelesaikan sertifikasi BPOM dan Halal MUI agar dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan pada produk Shaany.
Selain itu, Siti juga sedang menyiapkan produk minuman kolagen khusus lansia yang dapat meningkatkan fungsi tulang dan sendi. Adanya produk ini diharapkan bisa memperluas pangsa pasar Shaany, di kelompok milenial, maupun lansia.
Juara Ketiga diraih oleh Dianisa Rizkika, asal Jakarta Selatan, pemilik usaha bidang kerajinan bernama “Bloomster”. Hadiah modal Rp25 juta akan dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha dengan membangun tempat produksi yang mumpuni, stok bahan baku yang lebih banyak, serta perkakas yang lengkap. Dia juga ingin mengikuti training florist, serta meningkatkan kemampuan dalam strategi marketing.
Saat ini Bloomster sedang mempersiapkan produk hampers lebaran yang eksklusif hasil kolaborasi dengan online shop cookies.
Sementara itu, pemenang dengan kategori Social Impact dengan hadiah modal Rp 10 juta berhasil diraih oleh Ritza Laksita Candra, asal Sidoarjo yang memiliki tempat usaha bernama “Jiva”. UKM ini bergerak di bidang kecantikan, dengan produk layanan berupa sabun handmade atau artisan soap.
Dampak sosial yang berhasil dibangunnya berupa menggunakan bahan dasar seperti cocoa butter dari petani lokal untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Saat ini, Ritza sedang berusaha untuk mengurus brand, perizinan, dan legal yang diperlukan sembari mencari ide dan ilmu untuk produk lain yang bisa memberikan manfaat yang baik bagi pelanggannya.
(iqb)