Masuk Indonesia, Benarkah Vaksin AstraZeneca Bekukan Darah?

Sabtu, 13 Maret 2021 - 07:08 WIB
loading...
Masuk Indonesia, Benarkah...
WHO menegaskan vaksin AstraZeneca aman untuk digunakan oleh manusia. Pernyataan ini menyangkal efek samping berupa pembekuan darah penerima vaksin. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Sejumlah negara membekukan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk mencegah COVID-19 karena diduga membekukan darah peserta vaksin. Namun alasan ini disangkal WHO.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan, tidak ada bukti bahwa vaksin COVID-19 Oxford/AstraZeneca menyebabkan pembekuan darah dan mendesak negara-negara penerima untuk terus menggunakannya. “Sangat penting untuk dipahami bahwa, ya, kami harus terus menggunakan vaksin AstraZeneca,” kata Margaret Harris, Juru Bicara WHO, dalam sebuah penjelasan pada 12 Maret.

Komite Penasihat Global WHO untuk keamanan vaksin sedang meninjau laporan pembekuan darah pada beberapa orang yang menerima vaksin Oxford/AstraZeneca. Sejumlah negara, termasuk Denmark, Norwegia, dan Islandia, telah menangguhkan penggunaannya sebagai tindakan pencegahan.

Sementara Thailand telah menunda peluncuran vaksinnya, yang semula dijadwalkan dimulai pada 12 Maret. Ada 30 kasus pembekuan darah di antara 5 juta orang di Uni Eropa yang telah menerima vaksin pada 11 Maret, menurut European Medicines Agency (EMA), seperti dilansir newscientist.com.

Lebih dari 11 juta dosis vaksin covid-19 Oxford / AstraZeneca telah diberikan di Inggris sejauh ini, kata Phil Bryan, Kepala Keamanan Vaksin MHRA, dalam sebuah pernyataan. "Laporan pembekuan darah yang diterima sejauh ini tidak lebih dari jumlah yang akan terjadi secara alami dalam populasi saat itu," katanya.

Badan Pengatur Produk Kesehatan dan Obat-obatan Inggris (MHRA), mengatakan, orang-orang di Inggris harus tetap pergi ke layanan kesehatan untuk mendapatkan vaksin COVID-19 ketika diminta. "Saat ini tidak ada indikasi bahwa vaksinasi menyebabkan kondisi ini (pembekuan darah)," kata EMA.

Harris, mengatakan, data WHO menunjukkan bahwa lebih dari 268 juta dosis vaksin COVID telah diberikan di seluruh dunia. Dan mereka tidak menemukan kematian yang disebabkan oleh vaksin tersebut.

Untuk diketahui Lebih dari 1,1 juta dosis vaksin buatan Oxford-AstraZeneca telah tiba di Indonesia Senin sore. Vaksin didatangkan melalui skema COVAX dari WHO.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sendiri sudah menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat untuk vaksin Astrazeneca pada 22 Februari 2021. Dengan demikian, vaksin bisa digunakan di Indonesia.

Sementara itu, hasil awal dari survei terhadap orang yang menderita COVID-19 di Inggris menemukan 93% responden melaporkan gejala yang terus berlanjut, dengan kelelahan menjadi gejala yang paling umum, dilaporkan oleh 77% dari orang-orang tersebut. Gejala yang paling sering dilaporkan berikutnya adalah sesak napas, dialami oleh 54% orang dengan gejala yang sedang berlangsung.

Survei tersebut juga menemukan bahwa pada orang di bawah usia 50, hasil yang lebih buruk bagi wanita dibandingkan pria, dengan wanita yang disurvei lebih dari lima kali lebih mungkin untuk melaporkan gejala yang menetap dibandingkan dengan pria. Hasil awal didasarkan pada 325 peserta yang telah dirawat di salah satu dari 31 rumah sakit Inggris dengan COVID antara 5 Februari dan 4 Oktober 2020. Penelitian ini dilakukan oleh ISARIC4C, sebuah konsorsium dokter dan peneliti di Inggris yang mempelajari covid- 19.

Di sisi lain, vaksin yang dikembangkan oleh Novavax ditemukan 89% efektif mencegah kasus COVID-19 dalam percobaan yang melibatkan lebih dari 15.000 peserta di Inggris. Efektivitas vaksin adalah 96% untuk pencegahan kasus yang disebabkan oleh varian virus Corona asli dan 86% untuk kasus yang disebabkan oleh varian B.1.1.7 yang pertama kali diidentifikasi di Inggris.

Dalam uji coba lebih kecil yang dilakukan di Afrika Selatan, di mana varian B.1.351 sangat lazim, vaksin ditemukan 60% efektif di antara 94% peserta uji coba yang HIV-negatif, dan 49% efektif secara keseluruhan.
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kunjungi Korsel, BPOM...
Kunjungi Korsel, BPOM Dukung Kemajuan Industri Farmasi dan Riset Biologi RI
WHO Tegaskan Orang Sehat...
WHO Tegaskan Orang Sehat Tak Perlu Disuntik Vaksin Covid-19
Riset AS Sebut Perlindungan...
Riset AS Sebut Perlindungan Vaksin Covid-19 Akan Menurun Setelah 6 Bulan
China Akui Pakai Kandungan...
China Akui Pakai Kandungan Berbeda untuk Vaksin Booster
Angkatan Darat AS Temukan...
Angkatan Darat AS Temukan Vaksin SpFN, Diklaim Mampu Lawan Semua Varian COVID-19
Tanpa Gunakan Jarum...
Tanpa Gunakan Jarum Suntik, Robot Cobi Sukses Lakukan Vaksinasi Otonom Covid-19
Kabar Buruk, WHO Peringatkan...
Kabar Buruk, WHO Peringatkan Pandemi Covid Akan Berlanjut hingga 2022
Studi Terbaru di Inggris:...
Studi Terbaru di Inggris: Vaksin Mengurangi Resiko Terinfeksi Varian Delta
Peneliti Cantik Indonesia...
Peneliti Cantik Indonesia Ini Pemegang Salah Satu Hak Paten Vaksin AstraZeneca
Rekomendasi
Kim Soo Hyun Akhirnya...
Kim Soo Hyun Akhirnya Akui Pacari Kim Sae Ron, Picu Kemarahan Publik
KIP Kuliah untuk 544.000...
KIP Kuliah untuk 544.000 Mahasiswa Sudah Ditransfer, Begini Cara Ceknya
Super Tim Patrick Kluivert:...
Super Tim Patrick Kluivert: Armada Elite di Balik Timnas Indonesia
Berita Terkini
Google Chrome Akan Hilang...
Google Chrome Akan Hilang dari Perangkat Android?
10 menit yang lalu
Patogen Misterius yang...
Patogen Misterius yang Dikaitkan dengan Kutukan Mumi Terkuak
3 jam yang lalu
Sebagian Besar Kerak...
Sebagian Besar Kerak Bumi yang Hilang Ditemukan, di Sini Letaknya
4 jam yang lalu
China Luncurkan AI Baru...
China Luncurkan AI Baru Manus, Pintar Analisis Pasar Saham
8 jam yang lalu
Terjadi di Zaman Nabi,...
Terjadi di Zaman Nabi, Fenomena Alam Ini Jadikan Organ Tubuh seperti Kaca
12 jam yang lalu
Pantai di Iran Tiba-tiba...
Pantai di Iran Tiba-tiba Berubah Warna Menjadi Merah Darah
15 jam yang lalu
Infografis
6 Alasan Ribuan Narapidana...
6 Alasan Ribuan Narapidana Masuk Islam di Penjara AS Setiap Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved