China Targetkan 2060 Bebas Karbon, Ini yang Dilakukan Xi Jinping

Selasa, 09 Maret 2021 - 04:41 WIB
loading...
China Targetkan 2060...
Presiden China, Xi Jinping, menginginkan China menjadi netral karbon pada tahun 2060 untuk mengendalikan perubahan iklim. Foto/Positive.news
A A A
HONG KONG - China sedang menyelesaikan agenda politik dan ekonomi mereka untuk tahun 2021 dan seterusnya. Salah satunya bagaimana mereka mengatasi krisis iklim akibat ekonomi.

Pertemuan "Dua Sesi" tahun ini -acara tahunan terpenting dalam kalender politik China- sangat penting karena Beijing akan meratifikasi rencana lima tahunnya yang ke-14, garis besar tujuan yang luas hingga tahun 2025 yang telah dikerjakan oleh para pembuat kebijakan selama berbulan-bulan. Pertemuan sendiri itu dimulai Kamis lalu dan akan berlangsung pekan ini.

CNN melaporkan, setelah menghindari resesi tahun lalu, Beijing mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka memperkirakan ekonomi terbesar kedua di dunia itu akan tumbuh lebih dari 6% pada 2021. Jika ini tercapai akan membuat China tetap berpacu untuk menyamai PDB AS pada awal 2028.

Presiden China, Xi Jinping, menginginkan perekonomian menjadi dua kali lipat pada tahun 2035. Tetapi di belakang perang dagang yang memanas dengan Amerika Serikat, China telah menyebut kemandirian teknologi sebagai tujuan utama.

Dan ketika perubahan iklim semakin cepat, Xi berjanji pada September lalu bahwa China yang menghabiskan banyak batu bara akan menjadi netral karbon pada tahun 2060. Itu adalah ambisi yang hebar, dan sampai sekarang masih jauh dari jelas bagaimana Beijing berencana untuk mencapainya.

Mencapai Netralitas Karbon
Saat China memetakan lintasan ekonominya untuk tahun-tahun mendatang, China juga harus menyeimbangkan ambisi tersebut dengan kebutuhan mendesak untuk mengatasi krisis iklim.

Xi meluncurkan rencana berani tahun lalu bagi China untuk menjadi netral karbon pada tahun 2060. Ini adalah target besar bagi negara yang membakar lebih banyak batu bara daripada gabungan seluruh dunia, dan yang tidak akan membutuhkan apa-apa selain revolusi ekonomi.

Negara ini menghabiskan beberapa dekade mempertaruhkan pendakiannya pada proyek infrastruktur besar-besaran dan manufaktur, membangun mesin ekonomi yang sekarang sangat bergantung pada energi kotor. Dan para analis mengatakan tekanan yang disebabkan oleh COVID-19 dan ketegangan dengan Barat mendorong China untuk membelanjakan lebih banyak untuk sumber energi tersebut, bukan lebih sedikit.

Namun, negara tersebut akhirnya mulai menguraikan beberapa detail tentang bagaimana ia ingin bekerja untuk batubara iklimnya. Bahkan sebelum pertemuan "Dua Sesi" dimulai, jaringan listrik negara telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan jaringannya, mengurangi pembangkit listrik tenaga batu bara, dan mengembangkan stasiun pengisian daya untuk kendaraan listrik.

Draf rencana lima tahun berisi lebih banyak tolok ukur. Pada akhir 2025, China menargetkan untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar non-fosil hingga 20% dari total konsumsi energi dari level saat ini sebesar 15%. Itu termasuk upaya untuk membangun lebih banyak pembangkit listrik tenaga nuklir dan fasilitas energi bersih.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
China Siap Lanjutkan...
China Siap Lanjutkan Misi Luar Angkasa Minggu ini
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
China Negara Pertama...
China Negara Pertama yang Rutin Menggunakan Reaktor Nuklir Thorium
China Hentikan Ekspor...
China Hentikan Ekspor Unsur Tanah dan Magnet untuk Industri Chip AS
Gunakan Teknologi Pengindraan,...
Gunakan Teknologi Pengindraan, China Pantau Perubahan Radiasi Matahari
Donald Trump Kembali...
Donald Trump Kembali Memperpanjang Batas Waktu Penjualan TikTok
Batas Waktu Berakhir...
Batas Waktu Berakhir Besok! TikTok Belum Laku Terjual
Jadi Senjata China Lawan...
Jadi Senjata China Lawan Tarif Impor, AS Bidik 140 Perusahaan Chip
Chip AI Jadi Senjata...
Chip AI Jadi Senjata China untuk Melawan AS Terkait Tarif Impor Baru
Rekomendasi
Bentrokan di Kemang...
Bentrokan di Kemang Jaksel Pakai Senjata Api, Belasan Orang Diperiksa Polisi
Konsisten Tumbuh Double...
Konsisten Tumbuh Double Digit, Pendapatan Bluebird di Kuartal I 2025 Naik 16%
Eksistensi Ormas sebagai...
Eksistensi Ormas sebagai Pilar Demokrasi Pancasila Perlu Dijaga
Berita Terkini
XLSMART Perluas dan...
XLSMART Perluas dan Perkuat Layanan di Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara
2 jam yang lalu
Lebih dulu Sunscreen...
Lebih dulu Sunscreen atau Moisturizer? untuk Kesehatan Kulit Wajah
3 jam yang lalu
Bagaimana Cara Reset...
Bagaimana Cara Reset HP Oppo yang Lupa Kata Sandi?
4 jam yang lalu
Apa itu fitur Dynamic...
Apa itu fitur Dynamic Island di iPhone?
5 jam yang lalu
Cara Mengatasi HP Redmi...
Cara Mengatasi HP Redmi Fastboot Beserta Penyebabnya
6 jam yang lalu
Cara Mengaktifkan NFC...
Cara Mengaktifkan NFC di iPhone Anda, Gampang Banget!
6 jam yang lalu
Infografis
6 Produk Buatan China...
6 Produk Buatan China yang Digemari Konsumen Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved