Aplikasi Properti Sebut Pencari Rumah Mulai Bergerak

Selasa, 26 Januari 2021 - 22:44 WIB
loading...
Aplikasi Properti Sebut Pencari Rumah Mulai Bergerak
Hasil survei menyebutkan, para pencari rumah yang sempat menunda pembelian rumah sudah mulai melakukan pencarian hunian. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Consumer Sentiment Study yang mensurvei minat serta opini lebih dari 1.000 responden pencari rumah di Indonesia. Pelaksana survei, Rumah.com, menyebutkan, berbeda dari semester sebelumnya, jumlah pencari rumah yang mengaku menunda transaksi properti mulai berkurang dari sebelumnya 60% kini menjadi 52%.

Laporan ini menjadi angin segar di tengah perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah Jawa-Bali yang berdampak pada berbagai sektor, termasuk properti. Baca juga: Belajar dari Rumah di Tengah Pandemi dan Bencana

"Walaupun penanganan pandemik masih jauh dari selesai, namun kebutuhan terhadap hunian bukan hal yang bisa ditunda terus menerus. Setelah mengalami penurunan pada awal pandemi, Sentiment Index pada semester pertama 2021 ini meningkat sebanyak 3 poin ke angka 73, ini adalah posisi yang lebih baik bahkan dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Marine Novita, Country Manager Rumah.com.

Indeks Sentimen Konsumen adalah data longitudinal yang diambil Rumah.com menggambarkan indikasi optimisme, kepuasan, dan minat terhadap properti. Studi ini adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh platform pencarian rumah ini bekerja sama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura.

Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1.078 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada bulan Juli-Desember 2020. Survei ini dilakukan sebagai untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti Tanah Air.

Temuan lainnya dari survei ialah 50% responden, menyatakan, ingin menghindari membeli hunian di klaster di mana penghuninya ada yang sudah berstatus positif COVID-19. Angka ini merupakan kenaikan dibandingkan dengan hasil survei pada semester sebelumnya yang mencatat 40% responden menghindari hunian dengan penghuni yang sudah terinfeksi.

"Temuan ini dapat menjadi indikasi semakin dekatnya lingkungan yang terpapar wabah, sehingga upaya edukasi untuk mengurangi kekuatiran yang berlebihan harus dilakukan oleh pemerintah dan industri terkait," tambahnya.

Sementara uang muka yang tidak terjangkau juga masih menjadi kendala bagi mereka yang akan membeli rumah. Hal tersebut dinyatakan oleh 42% responden, di mana angka ini merupakan penurunan dari 51% responden pada survei semester sebelumnya.

Tren positif industri properti Indonesia selama pandemi ini juga terlihat dari minat masyarakat untuk memiliki properti sendiri ke depannya juga tetap tinggi dan mengalami kenaikan baik untuk ditinggali maupun investasi. Bahkan minat membeli properti untuk dijadikan sarana investasi terlihat tumbuh secara drastis dibandingkan dengan semester sebelumnya.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3075 seconds (0.1#10.140)