Catat! Ini Cara Tangkal dan Verifikasi Hoaks yang Beredar di Medsos

Selasa, 26 Januari 2021 - 19:19 WIB
loading...
Catat! Ini Cara Tangkal...
Ilustrasi Hoax yang bersiliweran di jagat maya. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Hoaks merupakan fenomena yang sudah ada dari dulu. Tapi di era digital ini, penyebarannya menjadi sangat masif. Hoaks biasanya disebar dengan memanfaatkan momentum. Bahkan, momentum bencana seperti pandemi Covid-19 juga dimanfaatkan.



Hoaks terkait Covid-19 tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga secara global dan menjalar di negara lain.

Contohnya negara maju seperti Inggris, pernah sampai ada puluhan tower 5G yang dibakar karena dipercaya tower tersebut sebagai penyebar virus corona.

Lalu di Amerika Serikat, ada penelitian yang menyebut mantan Presiden Donald Trump adalah salah satu penyebar misinformasi yang paling masif di negara itu.

Sayangnya, Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho, mengatakan Indonesia menjadi negara yang cukup masif terkait penyebaran hoaks Covid-19.

"Dari penelitian yang diambil dari berbagai negara dari Februari - April 2020, kita ranking 5 di dunia penyebaran hoaks, stigma, dan teori konspirasi," tutur pria yang biasa dipanggil Zack itu, saat konferensi pers secara virtual, Selasa (26/1/2021).
Catat! Ini Cara Tangkal dan Verifikasi Hoaks yang Beredar di Medsos

Mafindo mencatat dari Januari tahun lalu sampai hari ini, ada 858 hoaks terkait isu virus Corona. Sedangkan akhir-akhir ini hoaks yang muncul paling banyak terkait vaksinasi.

"Kami mencatat ada 83 hoaks yang terkait vaksin. Viralitasnya cukup tinggi, karena 40% di antaranya terkait isu keamanan dan kemanjuran," tambahnya.

Zack menjelaskan, jika sebuah informasi ada unsur ketakutan, biasanya mudah sekali membuat orang ingin tahu dan menyebarkanny. Menurutnya, hal semacam ini bisa dijumpai terhadap orang yang kurang berpikir kritis.

Ia mencontohkan, ada isu dokter di Sumatera meninggal setelah divaksin. Lalu Bupati Sleman setelah divaksin malah positif Corona. Banyak informasi semacam ini yang tidak lengkap tapi mudah menyebar di sosial media Tanah Air.

"Niatnya mungkin baik untuk berbagi pengetahuan dan kewaspadaan, tapi kalau tidak diteliti dulu, itu bisa menyesatkan dan membahayakan," ujarnya.

Untuk mengetahui sebuah hoaks, Zack menyarankan masyarakat melihat kritis setiap informasi yang muncul di media sosial dan bukan dari situs-situs yang memiliki kredibilitas.

Saat ini juga sudah ada berbagai upaya dari kanal periksa fakta. Pemerintah memiliki situs pencari fakta lewat Kementerian Komunikasi dan Informasi.

"Kami dari Mafindo juga mengelola situs turnbackhoaks.id dan cekfakta.com, yang bekerja sama dengan 24 media daring," terang Zack.

Selain cara-cara di atas, sebelumnya Mafindo juga telah meluncurkan chatbot di WhatsApp untuk memverifikasi kebenaran sebuah informasi. Chatbot ini disematkan banyak fitur agar lebih mudah digunakan.

"Ada lebih dari 6.000 database yang tersimpan dalam chatbot tersebut. Isinya terkait isu politik, sosial, kebencanaan, kesehatan, dan masih banyak lagi," ungkap Zack, saat peluncuran chatbot, November tahun lalu.

Cara menggunakannya sangat mudah. Pengguna cukup menyimpan nomor 0859-2160-0500. Kemudian buka aplikasi WhatsApp, dan kirim pesan ke nomor tersebut dengan kata kunci yang diinginkan.

Tak butuh waktu lama, akun chatbot itu langsung membalasnya dengan lima pilihan. 1. Periksa Hoax, 2. Cek Fakta Terbaru, 3. Tips & trik untuk melawan hoax, 4. Tentang kami, 5. Privasi.

Setelah itu, pengguna tinggal memilih salah satu menu tersebut dengan mengetikkan angkanya saja, lalu tekan tombol kirim. Selain mengetikkan kata kunci, pengguna juga bisa meneruskan pesan yang ingin diperiksa.Baca Juga: Tesla Selangkah Lagi Tanam Duit di Tanah Air, Dunia Akan Menyadari Kehadiran RI

"Kami akan tampilkan 5 temuan dengan akurasi tertinggi dari database hoax kami," tulis akun chatbot tersebut.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Inovasi Aplikasi Isi...
Inovasi Aplikasi Isi Pulsa dan Paket Data, Pasar Kuota Miliki Ribuan Transaksi Sehari
210 Juta Orang di Seluruh...
210 Juta Orang di Seluruh Dunia Kecanduan Media Sosial
Pemerintah Indonesia...
Pemerintah Indonesia Kaji Aturan Batas Usia Medsos, Bye-Bye TikTok untuk Anak di Bawah Umur?
SEC AS Gugat Elon Musk...
SEC AS Gugat Elon Musk Terkait Akuisisi Twitter
LinkedIn Siap Kenalkan...
LinkedIn Siap Kenalkan Fitur Medsos, Ini yang Akan Dilakukan Malaysia
Google Siapkan Fitur...
Google Siapkan Fitur Pencegah Pengguna Berlama-lama di Medsos
Dianggap Mengekspos...
Dianggap Mengekspos Data Pengguna, Irlandia Beri Sanksi Meta
Telegram Blokir 15 Juta...
Telegram Blokir 15 Juta Akun dan Konten berbahaya Sepanjang 2024
Terbukti Sebar Berita...
Terbukti Sebar Berita Bohong, Apple dalam Pengawasan Ketat
Rekomendasi
Tak Kenal Libur, Bulog...
Tak Kenal Libur, Bulog Terus Menyerap Gabah dan Beras
BRI Bagikan Tips Terhindar...
BRI Bagikan Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber yang Marak saat Lebaran
Keanu Reeves Dipastikan...
Keanu Reeves Dipastikan Bakal Bintangi Film John Wick 5
Berita Terkini
ChatGPT Tambah 1 Juta...
ChatGPT Tambah 1 Juta Pengguna Baru dalam Satu Jam setelah Tren Studio Ghibli
14 jam yang lalu
Spesifikasi dan Harga...
Spesifikasi dan Harga Google Pixel 9a, HP Terjangkau Kaya Fitur AI yang Tidak Masuk Indonesia
18 jam yang lalu
5 Ikan Paling Beracun...
5 Ikan Paling Beracun di Dunia, Sekali Sentuh Nyawa Melayang!
1 hari yang lalu
Dari Tren Ghiblifying...
Dari Tren Ghiblifying hingga Gemini 2.5 Pro, Ini 4 Tren Teknologi Terpopuler di Lebaran 2025
1 hari yang lalu
Robot Humanoid China...
Robot Humanoid China bisa Gunting Rambut, Sambut Tamu Hotel, hingga Jualan Mobil
1 hari yang lalu
Bikin Status WhatsApp...
Bikin Status WhatsApp Makin Ekspresif dengan Musik! Ini Caranya!
1 hari yang lalu
Infografis
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hancurkan Pangkalan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved