Pusat Grosir Senen Jaya, Surganya Para penggemar Jam

Jum'at, 08 Januari 2021 - 16:45 WIB
loading...
A A A
Tidak semua kios menjual jam tangan murah meriah. Di Blok IV Sindonews mendatangi salah satu kios jam tangan dengan pemilik Han-Han (42). Tokonya menjual jam tangan asli, seperti merek Casio G-Shock, yang dibanderol mulai Rp 1,5 juta hingga Rp 4 juta/pcs. Jam tangan G-Shock yang ia jual tersebut berasal dari Jepang.

“Harganya tergantung jenis dan bahannya. Yang asli dari timah bahan sekelilingnya, yang KW dari bahan kuningan tapi hampir sama bahkan mitip dengan aslinya. Yang asli itu punya sertifikat, yang KW tidak ada. Harganya juga jauh, yang asli bisa Rp1,5 juta-4 juta ada juga yang sampai Rp6 juta. Kalau yang saya jual ini asli dari agen yang impor langsung dari Jepang. Tapi yang KW saya juga punya, Rp250.000-an/pcs,” paparnya.

Tak hanya itu, kacamata, tas dan sepatu juga juga dijual lusinan. Paling riuh produk kacamata. Etalasenya menyebar di mana-mana menawarkan model-model baru. Harga kacamata di Senen Jaya lebih murah ketimbang pusat geosir kacamata lain di Jakarta. Ini karena padagang mendapatkan pasokan dari produsen pabrik langsung tanpa berbagai lapis perantara. “Harganya murah banget. Bisa kalap (belanja),” ujar Nonik Soraya (27), salah seorang pengunjung Pusat Grosir Senen Jaya Blok IV.

Nonik sengaja datang ke Blok IV Senen untuk mengganti frame kacamatanya yang sudah usang. Pegawai salah satu bank di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, itu mengaku kerap mengunjungi Pasar Senen Jaya untuk berbelanja kebutuhan hidupnya. “Apa saja sih ke sini. Habis murah sih. Mau nyari sayuran, makanan, pakaian, sepatu, kaca mata semuanya lengkap. Terus dekat juga sama kantor, jadi bisa melipir,” kelakarmya.
Pusat Grosir Senen Jaya, Surganya Para penggemar Jam

Beda lagi dengan Zuraidah (39). Wanita asli Palopo, Sulawesi Selatan, ini punya agenda khusus berkunjung ke Pusat Grosir Senen Blok IV. Zuraidah adalah seorang pedagang kacamata, tas, sepatu, jam tangan, alat kesehatan dan aksesoris elektronik di Kota Palopo, sekitar 8 jam dari Kota Makassar. Sebulan sekali ia datang ke Pasar Senen ditemani 2 karyawannya. Sekali belanja jumlahnya bisa ratusan barang.

“Saya sudah cek semua harga grosiran di beberapa pusat grosir di Jakarta, di sini paling murah. Belanjanya sebulan sekali karena pertama lokasinya jauh, kedua kulakannya sekali beli banyak. Jadi belinya harus partao besar karena dijual lagi,” terangnya.

Zuraidah mengaku sekali membeli kacamata bisa 150-200 pcs, pakaian 1-2 kwintal, jam tangan 100 pcs dan 100 pasang sepatu. Setelah belanjaan komplit, ia menggunakan jasa ekspedisi untuk mengirimkan barang belanjaan dari Jakarta ke Palopo. “Sudah ada langganan pengiriman. Selesai belanja kita minta dibungkus rapi lalu dikirim ke Sulawesi. Jadi pulang pergi tidak bawa barang banyak,” jelasnya.

Ia mengaku mendapat keuntungan lumayan dari setiap produk yang dijual. Misal, kacamata karakter anak-anak yang ia beli di Senen seharga Rp4.800/pcs, di Palopo harganya bisa 10 kali lipat lebih mahal, antara Rp30 – 45 ribu per pcs. “Keuntungannya lumayan,” lugas Zuraida.

Tergantung Kualitas
Sementara itu, Blok V sendiri yang menempati lahan seluas 8.000m2 agaknya menjadi semacam pusat perdagangan seragam polisi dan INII. Ratusan kios di sana umumnya menjual perlengkapan dua institusi aparat itu, meski seragam dan perlengkapan Satpol PP, Dinas Perhubungan, Kejaksaan dan Pemadam Kebakaran juga mudah ditemukan. Berbagai jenis tanda kepangkatan dan topi-topi terpampang di ratusan etalase kios. Kain loreng khas TNI banyak dijual di sana. Seragam dan sepatu polisi berikut hal-hal detail seperti tali kur dan sabuk polisi juga riuh dijajakan.

Bangkit Lagi
Di tengah kondisi itu, para pedagang tetap berjuang. Ada yang mengandalkan pesanan pelanggan tetap, ada juga yang beralih ke jualan secara online mengandalkan sejumlah marketplace. “Toko fisiknya tetap ada, tapi cara jualannya diperluas melalui gawai. Itu menolong sekali di saat kondisi seperti ini,” ujar Suparman.

Awal Desember 2020 lalu, kondisi mulai membaik. Warga mulai kembali beraktivitas dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Ditambah lagi, akses menuju Pasar Senen kian mudah dan nyaman berkat beberapa revitalisasi jalur protokol dan penambahan fasilitas umum seperti Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Senen Extension yang lebih lapang, nyaman dan aman. “Per Desember kemarin ada peningkatan kunjungan, sudah menyentuh angka 7.000-8.000 orang per hari. Orang mulai percaya diri lagi buat berdagang, geliat daya beli mulai membaik,” pungkasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1845 seconds (0.1#10.140)