Dorong Keberlanjutan Inovasi, NCSR Gelar Laporan ASRRAT 2020

Kamis, 17 Desember 2020 - 06:25 WIB
loading...
Dorong Keberlanjutan Inovasi, NCSR Gelar  Laporan ASRRAT  2020
NCSR kembali menggelar pemeringkatan laporan keberlanjutan tingkat Asia 2020. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - National Center for Sustainability Reporting (NCSR) kembali menggelar pemeringkatan laporan keberlanjutan tingkat Asia (AsiaSustainability Report Rating/ASRRAT) 2020. BACA JUGA-Vaksin Kebal COVID-19 Belum Terbukti, Bill Gates Minta Hindari Kerumunan

Prof Bambang Brodjonegoro, Ph.D, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional menyampaikan keynote speech pada Forum yang disiarkan secara online ini dan diikuti oleh 500 peserta dari Indonesia dan negara-negara lainnya di Asia Tenggara. (Baca juga: FDA Siapkan Uji Vaksin Corona untuk Anak di Bawah 16 Tahun )

“Keberlanjutan memerlukan inovasi” tegas Prof. Bambang Brodjonegoro.

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa pandemi ini membuat gaya hidup manusia berubah. “Selain itu harus diakui pula bahwa lingkungan menjadi lebih bersih” ujarnya.

Dalam forum ini, turut menyampaikan keynote speech Allinnettes Go Adigue, Manager Public Policy and Corporate Relations GRI Southeast Asia and incomingHead of Regional Hub ASEAN Global Reporting Initiative (GRI) yang berpusat di Amsterdam, Belanda.

NCSR adalah anggota GRI dan juga GRI Training Partner di Asia Tenggara. Institute of Certified Sustainability Practitioners (ICSP) yang merupakan organisasi profesi yang mewadahi alumni NCSR di kawasan Asia Tenggara termasuk Bangladesh, ikut serta sebagai co-organizer ASRRAT 2020.

“Laporan keberlanjutan menunjukkan kepada kita, sampai sejauh mana kontribusi perusahaan terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/TPB (Sustainable Development Goals/SDGs)” kata Ali Darwin, Ketua NCSR, disela-sela acara ASRRAT Forum. “Selain daripada itu” lanjutnya,

“kita juga dapat menilai melalui laporan keberlanjutan, dampak ekonomi, lingkungan dan sosial yang timbul dari kegiatan operasi perusahaan, baik positif maupun dampak negatif”. “Sejak tahun 2005 sampai dengan 2017, selama 12 tahun, pagelaran ini disebut Sustainability Reporting Awards”, kata Prof. Eko Ganis Ph.D Ketua Dewan Juri.

Namun sejak tahun2018, NCSR merubah sistemnya dari Penghargaan (Award) menjadi Pemeringkatan (Rating), lanjut Eko. Menurut Ali Darwin, perubahan ke sistem Pemeringkatan Laporan Keberlanjutan sudah dimulai sejak 2016 dengan peserta dari perusahaan-perusahaan di Bangladesh, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina. “Ini merupakan satu‐satunya sistem pemeringkatan laporan keberlanjutan yang ada saat ini” tambah Ali, NCSR membagi peringkat laporan keberlanjutan dalam 4 tingkatan, yaitu Platinum (tertinggi), Gold, Silverdan Bronze (terendah).

Selanjutnya, Eko menerangkan bahwa juri akan memberikan score card dan rekomendasi kepada seluruh peserta. “Diharapkan mereka menindaklanjuti rekomendasi juri sehingga peringkat laporan tahun yang akan datang meningkat” jelas Eko.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1645 seconds (0.1#10.140)