3M dan 3T Mampu Tekan Jumlah Positif Covid-19 di Indonesia
loading...
A
A
A
Dengan fitur ini, layanan konsultasi dengan dokter bisa dilakukan dengan jarak jauh yang merupakan hasil kerja sama dengan platform layanan Kesehatan yaitu Telkomedika, Halodoc, Prosehat, dan Good Doctor. Selain itu juga bisa melakukan pemeriksaan mandiri melalui platform Prixa, BPPT, dan Good Doctor.
Ke depannya, aplikasi ini akan sepenuhnya berbasis lokasi atau GPS tanpa perlu lagi menggunakan Bluetooth. Tujuannya agar ponsel yang terpasang aplikasi PeduliLindungi bisa lebih hemat baterai.
3. Terakhir adalah Perawatan (Treatment)
Bila terkonfirmasi terkena Covid-19, tentu saja melakukan perawatan atau treatment agar bisa menyembuhkan diri dari penyakit ini.
Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) bisa melakukan perawatan dengan isolasi mandiri. Sementara bagi mengalami gejala serius, bisa mendatangi rumah sakit atau tempat rujukan yang sudah ditentukan oleh pemerintah untuk pengobatan.
Intinya, penerapan praktik 3T (Tracing, Testing, Treatment) sama pentingnya dengan penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak). Kedua hal tersebut adalah upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
Secara keseluruhan, berikut beberapa fitur utama yang ada aplikasi PeduliLindungi.
1. Kontak Tracing yang bisa dilakukan selama 14 hari ke belakang menggunakan teknologi bluetooth
2. Tracking close contact users, menggunakan GPS
3. Fencing untuk mendukung isolasi mandiri, juga menggunakan GPS
4. QR Code untuk WNI dan WNA yang akan memasuki wilayah yurisdiksi di 7 pintu, yang secara langsung telah ditetapkan sebagai ODP.
5. Notifikasi zona terdampak di sekitarnya, baik kelurahan, RS, maupun apotek terdekat.
6. Histori perjalanan atau lokasi yang dikunjungi user, menggunakan GPS
7. Teledokter yang menggandeng startup bidang kesehatan. Sudah ada Prixa, Halodoc, dan ProSehat, ditambah dukungan dari BPPT.
8. Dashboard Peduli Lindungi saat ini tersedia di Kementerian Kesehatan untuk melacak (tracking dan tracing) pengguna yang melakukan kontak dengan orang positif Covid-19.
Ke depannya, aplikasi ini akan sepenuhnya berbasis lokasi atau GPS tanpa perlu lagi menggunakan Bluetooth. Tujuannya agar ponsel yang terpasang aplikasi PeduliLindungi bisa lebih hemat baterai.
3. Terakhir adalah Perawatan (Treatment)
Bila terkonfirmasi terkena Covid-19, tentu saja melakukan perawatan atau treatment agar bisa menyembuhkan diri dari penyakit ini.
Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) bisa melakukan perawatan dengan isolasi mandiri. Sementara bagi mengalami gejala serius, bisa mendatangi rumah sakit atau tempat rujukan yang sudah ditentukan oleh pemerintah untuk pengobatan.
Intinya, penerapan praktik 3T (Tracing, Testing, Treatment) sama pentingnya dengan penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak). Kedua hal tersebut adalah upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
Secara keseluruhan, berikut beberapa fitur utama yang ada aplikasi PeduliLindungi.
1. Kontak Tracing yang bisa dilakukan selama 14 hari ke belakang menggunakan teknologi bluetooth
2. Tracking close contact users, menggunakan GPS
3. Fencing untuk mendukung isolasi mandiri, juga menggunakan GPS
4. QR Code untuk WNI dan WNA yang akan memasuki wilayah yurisdiksi di 7 pintu, yang secara langsung telah ditetapkan sebagai ODP.
5. Notifikasi zona terdampak di sekitarnya, baik kelurahan, RS, maupun apotek terdekat.
6. Histori perjalanan atau lokasi yang dikunjungi user, menggunakan GPS
7. Teledokter yang menggandeng startup bidang kesehatan. Sudah ada Prixa, Halodoc, dan ProSehat, ditambah dukungan dari BPPT.
8. Dashboard Peduli Lindungi saat ini tersedia di Kementerian Kesehatan untuk melacak (tracking dan tracing) pengguna yang melakukan kontak dengan orang positif Covid-19.
(wbs)