Layanan Live Streaming Periscope Akan Dihentikan Maret 2021
loading...
A
A
A
BEIJING - Twitter akan menutup layanan live streaming miliknya, Periscope, pada Maret 2021. (Baca juga: Bubarkan Kerumunan, Pemburu COVID-19 Bekasi Dikunci Oknum Karyawan Selama 30 Menit )
Perusahaan mengatakan, bahwa penurunan pengguna dan membengkaknya biaya menjadi alasan Twitter tidak lagi melanjutkan operasi Periscope. (Baca juga: FDA Siapkan Uji Vaksin Corona untuk Anak di Bawah 16 Tahun )
Meski begitu, layanan live streaming melalui fitur Twitter Live terintegrasi dalam aplikasi utama Twitter.
“Aplikasi Periscope berada dalam status mode pemeliharaan yang tidak berkelanjutan, dan telah berlangsung cukup lama,” kata Twitter dalam blognya, dikutip dari The Verge, Rabu (16/12/2020).
“Selama beberapa tahun terakhir, kami telah melihat penurunan penggunaan dan mengetahui bahwa biaya untuk mendukung aplikasi hanya akan terus naik dari waktu ke waktu," sambung pernyataant ersebut.
Meskipun Periscope belum akan ditutup sepenuhnya hingga Maret, perusahaan sudah memblokir pengguna akun baru mulai dari pembaruan terbaru untuk aplikasi, yang diluncurkan hari ini.
Pengguna memiliki kesempatan untuk mengunduh arsip video Periscope dan datanya sebelum aplikasi ditutup tahun depan.
Selain itu, situs web Periscope akan tetap aktif berfungsi sebagai "arsip siaran publik yang hanya dapat dibaca".
Periscope juga akan menyesuaikan persyaratan bagi pengguna untuk mengajukan permohonan menjadi Super Broadcaster. Penyiar memiliki waktu hingga 30 April 2021, untuk menyelesaikan pencairan tip mereka.
Twitter membeli Periscope pada Maret 2015 silam, bahkan sebelum layanan itu diluncurkan.
Periscope sempat mengalami masa kejayaannya sebagai layanan live streaming, sebelum masuk layanan lainnya.
Namun untuk semua popularitas Periscope pada saat itu, hal itu tidak bertahan lama, sama seperti layanan streaming langsung lainnya.
Perusahaan mengatakan, bahwa penurunan pengguna dan membengkaknya biaya menjadi alasan Twitter tidak lagi melanjutkan operasi Periscope. (Baca juga: FDA Siapkan Uji Vaksin Corona untuk Anak di Bawah 16 Tahun )
Meski begitu, layanan live streaming melalui fitur Twitter Live terintegrasi dalam aplikasi utama Twitter.
“Aplikasi Periscope berada dalam status mode pemeliharaan yang tidak berkelanjutan, dan telah berlangsung cukup lama,” kata Twitter dalam blognya, dikutip dari The Verge, Rabu (16/12/2020).
“Selama beberapa tahun terakhir, kami telah melihat penurunan penggunaan dan mengetahui bahwa biaya untuk mendukung aplikasi hanya akan terus naik dari waktu ke waktu," sambung pernyataant ersebut.
Meskipun Periscope belum akan ditutup sepenuhnya hingga Maret, perusahaan sudah memblokir pengguna akun baru mulai dari pembaruan terbaru untuk aplikasi, yang diluncurkan hari ini.
Pengguna memiliki kesempatan untuk mengunduh arsip video Periscope dan datanya sebelum aplikasi ditutup tahun depan.
Selain itu, situs web Periscope akan tetap aktif berfungsi sebagai "arsip siaran publik yang hanya dapat dibaca".
Periscope juga akan menyesuaikan persyaratan bagi pengguna untuk mengajukan permohonan menjadi Super Broadcaster. Penyiar memiliki waktu hingga 30 April 2021, untuk menyelesaikan pencairan tip mereka.
Twitter membeli Periscope pada Maret 2015 silam, bahkan sebelum layanan itu diluncurkan.
Periscope sempat mengalami masa kejayaannya sebagai layanan live streaming, sebelum masuk layanan lainnya.
Namun untuk semua popularitas Periscope pada saat itu, hal itu tidak bertahan lama, sama seperti layanan streaming langsung lainnya.
(wbs)