Sony Menangguhkan Layanan PlayStation Store di China

Selasa, 12 Mei 2020 - 20:01 WIB
loading...
Sony Menangguhkan Layanan PlayStation Store di China
Konsol game Playstation.foto/ ist
A A A
BEIJING - Sony menangguhkan PlayStation Store di China daratan. Sony berdalih, penangguhan itu dilakukan untuk meningkatkan sistem keamanan toko game online tersebut.

Sony mengumumkan penutupan lewat sebuah pernyataan di akun Weibo. Dalam pengumuman yang dibuat tidak disebutkan kapan layanan ini akan kembali beroperasi.

Dilansir dari Reuters, Selasa (12/5/2020), penangguhan ini terjadi beberapa saat setelah muncul laporan di media sosial China tentang pengguna PlayStation yang bisa mengakses dan mengunduh game tidak berlisensi dari negara lain lewat backdoor.

Seorang pengguna Weibo bernama 'senliyingsi' mengatakan ia telah melaporkan backdoor tersebut kepada otoritas China. Unggahannya kemudian dikritik oleh ribuan penggemar game di China.

Reuters menemukan beberapa vendor menawarkan lewat e-commerce untuk membobol batasan yang ada di PlayStation Store China dengan biaya kurang dari USD 5.

Perusahaan asal Jepang itu tidak menjawab saat dimintai keterangan oleh Reuters mengenai apakah penangguna ini merupakan efek dari laporan tersebut. Mereka hanya mengatakan penutupan sementara ini untuk meningkatkan keamanan layanan PlayStation Store.

Perusahaan, baik domestik maupun asing, yang ingin meluncurkan game di China harus mendapatkan lisensi dari regulator konten terlebih dahulu.

Lisensi ini diberikan untuk mencegah masuknya game dengan konten yang tidak sesuai dan dianggap membahayakan, misalnya konten kekerasan.

Untuk menuruti aturan tersebut, produsen konsol game seperti Nintendo dan Sony membuka toko online khusus untuk pasar China yang berisi game yang telah disetujui regulator.

Tetapi jumlah game di toko-toko ini tetap terbatas. Tahun lalu, hanya ada 13 game baru yang ditambahkan ke PlayStation Store di China. Nintendo Switch hanya diizinkan untuk menawarkan tiga game di toko China-nya dalam kemitraan dengan Tencent sejak mulai menjual konsol di China pada bulan Desember 2019

Mengingat peraturan yang cukup ketat, gamer di negara Tirai Bambu itu menemukan cara untuk membatasi batasan untuk mengakses game yang populer tetapi tidak berlisensi seperti Animal Crossing: New Horizons, game Nintendo.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2994 seconds (0.1#10.140)