Giliran WeChat Dilaporkan Memata-matai Pengguna di Luar China

Selasa, 12 Mei 2020 - 16:25 WIB
loading...
Giliran WeChat Dilaporkan...
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa aplikasi media sosial WeChat diduga memata-matai orang asing di luar China. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Setelah Xiaomi diduga mengambil data tak patut dari pengguna ponselnya, tudingan miring terhadap perusahaan teknologi China kembali menyeruak. Kini nasib apes menimpa WeChat . (Baca juga: Aduh, Xiaomi Diduga Kumpulkan Data Pengguna Ponsel Cerdasnya )

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa aplikasi media sosial WeChat memata-matai orang asing di luar China. Laporan ini membuat pengguna bukan warga China mungkin perlu berpikir dua kali sebelum menggunakannya.

Aplikasi chat milik raksasa internet asal China, Tencent ini, menjadi platform media sosial terpopuler di China. Bahkan secara global, WeChat saat ini digunakan oleh 1 miliar pengguna.

Namun Citizen Lab Universitas Toronto, Kanada, mengklaim bahwa aplikasi tersebut memonitor pesan yang dibagikan oleh orang yang terdaftar dengan nomor telepon non-China. Kemudian memasukkan konten tersebut ke dalam algoritma sensor untuk membantu membangun basis data yang digunakannya.

Kesimpulan ini berdasarkan percobaan yang mereka lakukan dengan mengirimkan konten yang sensitif secara politik antara akun yang tidak terdaftar di China. Selanjutnya, ketika konten yang sama dikirim antara akun yang terdaftar di China, konten tersebut ditandai dan kemudian disensor.

Sementara akun di luar China tidak disensor, mereka dilaporkan tunduk pada pengawasan konten, informasi yang tidak ditemukan pada dokumen publik, dan permintaan akses data, termasuk diskusi dengan perwakilan Tencent.

Menanggapi laporan ini, Tencent mengaku telah menerima temuan penelitian tersebut dan menganggapnya serius. Hal ini dikarenakan perusahaan mereka menganggap privasi pengguna dan keamanan data sebagai nilai utama.

“Berkenaan dengan saran bahwa kami terlibat dalam pengawasan konten pengguna internasional, kami dapat mengonfirmasi bahwa semua konten yang dibagi di antara pengguna internasional WeChat adalah pribadi," sangkal Juru Bicara Tencent kepada CNBC dikutip dari Digital Trends, Selasa (12/5/2020).

"Sebagai perusahaan global yang terdaftar secara publik, kami berpegang teguh pada standar tertinggi, dan kebijakan serta prosedur kami mematuhi semua hukum dan peraturan di setiap negara tempat kami beroperasi," sambung Tencent.

Tuduhan terhadap WeChat ini serupa dengan yang pernah dilayangkan ke TikTok, aplikasi populer berbasis di China lainnya. Untuk membangun kepercayaan pengguna, perusahaan bahkan sampai membuka TikTok Transparency Center, lokasi di mana moderatornya dapat diamati oleh para ahli dari luar.
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Cloudflare Kenalkan...
Cloudflare Kenalkan AI untuk Mencegah Pencurian Data
Cloudflare Kenalkan...
Cloudflare Kenalkan AI Labyrinth untuk Cegah Pencurian Data
Hati-hati! 20 Serangan...
Hati-hati! 20 Serangan Siber dengan ChatGPT Terkuak
Waspada! Google Chrome...
Waspada! Google Chrome Palsu Curi Data Pengguna
Rendahnya Kesadaran...
Rendahnya Kesadaran Keamanan TI Faktor Utama Kebocoran Data
Tak Terdeteksi, Hacker...
Tak Terdeteksi, Hacker China dengan Mudah Masuk ke Jaringan Internet AS
Pengguna Gmail dan Yahoo...
Pengguna Gmail dan Yahoo Diminta untuk Waspada, Ini Penyebabnya
500 Website Militer...
500 Website Militer Rusia Lumpuh Total Akibat Perang Siber
Google Selesaikan Gugatan...
Google Selesaikan Gugatan Senilai USD5 Miliar Terkait Pelacakan Data Pribadi Pengguna
Rekomendasi
Fedor Gorst Kirim Pesan...
Fedor Gorst Kirim Pesan untuk Pebiliar Muda Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi...
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Begini Respons Istana
Wakil PM Malaysia Bersama...
Wakil PM Malaysia Bersama Menko Polkam Bahas Wilayah Perbatasan hingga Terorisme
Berita Terkini
YouTube Akan Terjemahkan...
YouTube Akan Terjemahkan Bahasa secara Otomatis dengan AI
1 jam yang lalu
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
9 jam yang lalu
Capek Antre Tiket Bus?...
Capek Antre Tiket Bus? Platform Ini Ubah Perjalananmu Jadi Lebih Asyik dan Hemat
22 jam yang lalu
Arkeolog Temukan Makam...
Arkeolog Temukan Makam Pangeran Firaun Userkaf dan atung Djoser
1 hari yang lalu
Robot Bergabung dengan...
Robot Bergabung dengan Manusia dalam Lomba Maraton di Beijing
1 hari yang lalu
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
1 hari yang lalu
Infografis
128.000 Warga Israel...
128.000 Warga Israel Dukung Penghentian Genosida di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved