Peneliti Korea Buat Biodiesel dari Kardus Bekas

Kamis, 03 Desember 2020 - 23:05 WIB
loading...
Peneliti Korea Buat...
Diagram konseptual pembuatan biofuel menggunakan mikroorganisme sebagai bahan baku biomassa berbasis kayu. Kredit: Institut Sains dan Teknologi Korea (KIST)
A A A
Korea Selatan - Dr. Sun-Mi Lee dan timnya di Pusat Penelitian Energi Bersih Institut Sains dan Teknologi Korea (KIST) telah mengumumkan bahwa mereka telah mengembangkan mikroorganisme baru. Mikroorganisme ini mampu menghasilkan prekursor biodiesel dari biomassa lignoselulosa seperti produk sampingan pertanian yang dibuang, kertas bekas, dan kotak karton.

Sejauh ini, mikroorganisme telah menghasilkan produk sebanyak dua kali lipat dari apa yang diperoleh bakteri pendahulunya. Mereka menghasilkan senyawa prekursor biodiesel selama proses metabolisme gula yang terkandung dalam biomassa lignoselulosa yang diumpankannya.

Baca juga : Banyak yang Menanti, Honda S2000 Siap Dibangkitkan Kembali

Lee dan timnya melihat bahwa knalpot mobil berbahan bakar fosil terutama solar dikenal sebagai sumber utama debu halus dan gas rumah kaca. Untuk mencegah meningkatnya polusi tersebut, mereka ingin membuat biodiesel yang ramah lingkungan sebagai pengganti solar.

"Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif efektif yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan debu halus tanpa membatasi pengoperasian kendaraan berbahan bakar solar yang ada," kata Lee, dikutip dari Phys.

Pengolahan biodiesel saat ini masih mememiliki banyak keterbatasan terutama masalah ketersediaan bahan baku. Minyak sawit atau minyak kedelai masih tergolong minim sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan pengolahan biodiesel di seluruh dunia.

Ada upaya aktif dalam mengembangkan biofuel dengan mengkonversi biomassa lignoselulosa yang dihasilkan sebagai produk sampingan pertanian atau kehutanan. Biomassa lignoselulosa merupakan bahan baku yang ekonomis dan berkelanjutan yang dapat diubah menjadi bahan bakar mobil ramah lingkungan melalui metabolisme mikroba.

Tim peneliti Korea mengembangkan mikroorganisme baru yang dapat menghasilkan senyawa prekursor biodiesel. Prosesnya menggunakan metabolisme gula yang terkandung dalam biomassa lignoselulosa yang diumpankannya.

Baca juga : Jawab Kebutuhan Petualang, Scarlet Hadirkan Komponen Motor Off Road

"Kami mengembangkan teknologi inti yang dapat meningkatkan efisiensi ekonomi produksi biodiesel," tambahnya.

Gula yang terkandung dalam biomassa lignoselulosa umumnya terdiri dari 65-70% glukosa dan 30-35% xilosa. Sementara, mikroorganisme yang ada di alam efektif memproduksi prekursor diesel dengan memetabolisme glukosa. Mereka tidak memakan xilosa sehingga membatasi hasil bahan mentah.

Untuk mengatasi masalah tersebut, tim peneliti KIST mengembangkan mikroorganisme baru yang dapat menghasilkan prekursor diesel. Mereka memanfaatkan memetabolisme xilosa serta glukosa secara efektif.

Para peneliti mendesain ulang jalur metabolisme mikroorganisme dengan menggunakan gunting genetik untuk mencegah gangguan. Jalur metabolisme juga ditambahkan dengan suplai koenzim yang penting untuk memproduksi prekursor diesel.

Kemampuan untuk memetabolisme xilosa ditingkatkan dengan mengendalikan proses evolusi secara efektif di laboratorium. Salah satu contohnya adalah dengan memilih dan membudidayakan mikroorganisme yang hanya menghasilkan kinerja sangat baik.

Baca juga : Alasan Yamaha Indonesia Tak Lagi Produksi Motor 110 cc

Penelitian ini menegaskan kemungkinan untuk memproduksi prekursor diesel menggunakan semua komponen gula termasuk xilosa dari biomassa lignoselulosa. Ini juga memberikan solusi terhadap masalah koenzim yang belum terselesaikan sebelumnya.

"Peningkatan pasokan biofuel membantu kita mengatasi perubahan iklim dengan paling cepat dan efektif sehingga memungkinkan untuk memfasilitasi perluasan industri dan pengembangan teknologi," kata Dr. Sun-Mi Lee.
(fan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Cuaca Kering Picu Kebakaran...
Cuaca Kering Picu Kebakaran Hutan Besar di Korea Selatan
Korsel Tuduh DeepSeek...
Korsel Tuduh DeepSeek Mencuri Data Penggunanya
Korea Selatan Haramkan...
Korea Selatan Haramkan DeepSeek, Ini Alasannya
Ini Komponen yang Rawan...
Ini Komponen yang Rawan Rusak saat Mobil Terendam Banjir
Bakteri yang Melindungi...
Bakteri yang Melindungi Manusia dari Kematian Akibat Radiasi Ditemukan
Korea Selatan Meluncurkan...
Korea Selatan Meluncurkan Satelit Mata-mata Ketiga
Riset WHO: Lebih dari...
Riset WHO: Lebih dari 7,2 Juta Orang Berisiko Tenggelam pada 2050
Korsel Tuduh Korut Mencuri...
Korsel Tuduh Korut Mencuri Miliaran Uang Kripto Ethereum
Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Rudal Terkuat di Bumi, Ini Kekuatan Daya Ledaknya
Rekomendasi
5 PTN yang Sedang Buka...
5 PTN yang Sedang Buka Pendaftaran Jalur Mandiri 2025, Ada Kampus Pilihanmu?
Kia Kembangkan Mesin...
Kia Kembangkan Mesin Turbo 4 Silinder
Wajib Tahu! Kenali BPHTB...
Wajib Tahu! Kenali BPHTB saat Jual Beli Properti di Jakarta
Berita Terkini
NASA Kewalahan Membersihkan...
NASA Kewalahan Membersihkan Kotoran Manusia yang Menumpuk di Luar Angkasa
1 jam yang lalu
Smartphone, Komputer,...
Smartphone, Komputer, dan Alat Elektronik Akan Bebas dari Tarif Trump
2 jam yang lalu
WhatsApp Sempat Lumpuh!...
WhatsApp Sempat Lumpuh! Grup Chat Terdampak, Tagar WhatsAppDown Meroket
11 jam yang lalu
Bundling iPhone 16 Telkomsel:...
Bundling iPhone 16 Telkomsel: Kuota Jumbo dan eSIM, Cicilan hingga 24 Bulan
14 jam yang lalu
YouTuber Prank Vitaly...
YouTuber Prank Vitaly Zdorovetskiy Bikin Onar di Filipina, Berharap Deportasi Malah Masuk Bui
14 jam yang lalu
Uranus: Misteri 28 Detik...
Uranus: Misteri 28 Detik yang Membuat Ilmuwan Salah Mengukur Durasi Hari!
22 jam yang lalu
Infografis
Benarkah Kapal Nabi...
Benarkah Kapal Nabi Nuh Kayunya Berasal dari Indonesia?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved