Korsel Tuduh DeepSeek Mencuri Data Penggunanya
loading...

DeepSeek . FOTO/ DAILY
A
A
A
SEOUL - Pemerintah Korea Selatan menangguhkan sementara pengunduhan aplikasi kecerdasan buatan (AI) China DeepSeek karena kekhawatiran mengenai praktik pengumpulan datanya.
Komisi Perlindungan Informasi Pribadi mengatakan layanan tersebut ditangguhkan pada Sabtu malam dan hanya akan dilanjutkan setelah "perbaikan dan koreksi" dilakukan sesuai dengan undang-undang perlindungan informasi pribadi Korea Selatan, Kantor Berita Yonhap melaporkan.
Namun, pengguna yang sudah ada masih dapat mengakses aplikasi tersebut, tetapi disarankan untuk berhati-hati.
"Mereka yang telah mengunduh DeepSeek dan menggunakannya di internet harus waspada karena ada risiko informasi pribadi dikompromikan," kata pejabat komisi Nam Seok kepada wartawan.
Tindakan ini diambil setelah beberapa kementerian dan lembaga pemerintah membatasi akses internal terhadap layanan AI karena kekhawatiran terhadap pengelolaan datanya.
Menurut laporan, komisi tersebut menyatakan kekhawatirannya tentang DeepSeek dan perusahaan sepakat untuk menangguhkan layanan sementara hingga perbaikan dilakukan.
Bulan lalu, komisi tersebut juga mengirimkan pernyataan resmi kepada DeepSeek untuk meminta klarifikasi tentang metode pengumpulan dan pengelolaan data perusahaan.
Sebagai tanggapan, perusahaan menunjuk perwakilan hukum di Korea Selatan dan mengakui ada kekurangan dalam kepatuhan terhadap undang-undang perlindungan data setempat.
Ia juga menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama sepenuhnya dengan komisi tersebut.
Selama masa penangguhan ini, komisi bermaksud melakukan penilaian komprehensif terhadap praktik pengelolaan data perusahaan untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap hukum yang relevan.
Selain itu, komisi juga berjanji untuk mengusulkan amandemen hukum untuk memperkuat regulasi perusahaan yang berbasis di luar negeri dalam kasus serupa tanpa mempengaruhi penggunaan AI.
Komisi Perlindungan Informasi Pribadi mengatakan layanan tersebut ditangguhkan pada Sabtu malam dan hanya akan dilanjutkan setelah "perbaikan dan koreksi" dilakukan sesuai dengan undang-undang perlindungan informasi pribadi Korea Selatan, Kantor Berita Yonhap melaporkan.
Namun, pengguna yang sudah ada masih dapat mengakses aplikasi tersebut, tetapi disarankan untuk berhati-hati.
"Mereka yang telah mengunduh DeepSeek dan menggunakannya di internet harus waspada karena ada risiko informasi pribadi dikompromikan," kata pejabat komisi Nam Seok kepada wartawan.
Tindakan ini diambil setelah beberapa kementerian dan lembaga pemerintah membatasi akses internal terhadap layanan AI karena kekhawatiran terhadap pengelolaan datanya.
Menurut laporan, komisi tersebut menyatakan kekhawatirannya tentang DeepSeek dan perusahaan sepakat untuk menangguhkan layanan sementara hingga perbaikan dilakukan.
Bulan lalu, komisi tersebut juga mengirimkan pernyataan resmi kepada DeepSeek untuk meminta klarifikasi tentang metode pengumpulan dan pengelolaan data perusahaan.
Sebagai tanggapan, perusahaan menunjuk perwakilan hukum di Korea Selatan dan mengakui ada kekurangan dalam kepatuhan terhadap undang-undang perlindungan data setempat.
Ia juga menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama sepenuhnya dengan komisi tersebut.
Selama masa penangguhan ini, komisi bermaksud melakukan penilaian komprehensif terhadap praktik pengelolaan data perusahaan untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap hukum yang relevan.
Selain itu, komisi juga berjanji untuk mengusulkan amandemen hukum untuk memperkuat regulasi perusahaan yang berbasis di luar negeri dalam kasus serupa tanpa mempengaruhi penggunaan AI.
(wbs)